BitcoinMedia – Infrastruktur dClinic. Dunia medis tentu tidak bisa tidak mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Hal tersebut jelas akan memberikan tingkat efisiensi tinggi, kemudahan akses yang lebih baik.
Perkembangan teknologi yang ada begitu deras dan cepat. Era revolusi industri 4 juga telah didepan mata. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan ini akan banyak mempengaruhi di semua bidang. Tidak terelakkan juga untuk dunia medis dan pelayanan kesehatan.
Salah satu pintu pendobrak jika menyoal era revolusi industri 4 tersebut adalah teknologi Blockchain yang dibawa pertama kali melalui Bitcoin. Menariknya lagi, bahwa tidak dapat disangkal blockchain itu memang memberikan manfaat yang lintas sektoral, di segala bidang. Termasuk juga untuk bidang kesehatan.
Salah satu titik temu pemanfaatan potensinya, jelas adalah dalam hal menyiapkan teknologi informasi di dunia medis. Berangkat dari pemanfaatan untuk teknologi informasi di dunia medis, setidaknya bisa diimplementasikan seperti dalam penyimpanan dan pengolahan data, fungsi-fungsi administratif, keperluan meminimalisir pengulangan riset kedokteran, diagnosis penyakit, sampai supply chain obat-obatan medis.
Lebih jauh, pemanfaatan teknologi blockchain untuk dunia medis dan pelayanan kesehatan, akan bisa diimplementasikan lebih baik pada beberapa hal berikut:
- Sharing data klinis
- Sharing data global
- Managemen catatan medis
- Riset dan percobaan medis
- Manajemen akses data medis
- Supply chain obat-obatan medis
- Billing, atau administratif
Implmentasinya jelas bukanlah hal yang mudah. Namun dapat mulai dirinci bahwa skala kebutuhan untuk dapat mengimplementasikan teknologi blockchain tersebut untuk dunia medis adalah pada beberapa hal berikut:
- Interoperabilitas
- Menangani keamanan data
- Menangani integeritas data
- Efektifitas pembiayaan
- Transparansi
- Meminimalisir kompleksitas
Tipologi jaringan dalam teknologi Blockchain adalah bersifat terdesentralisasi. Sementara untuk pemanfaatan yang bersifat lebih terkosentrasi pada satu bidang seperti untuk dunia medis, karakter yang terdesentralisasi memang bisa dilakukan, namun akan cukup sulit diterjemahkan.
Pendekatan yang paling memungkinkan adalah bersifat “private”. Pemanfaatan teknologi blockhain itu kemudian diterjemahkan melalui implementasi Distributed Ledger Technology (DLT) yang memang lebih terpusat.
DLT ini memang pada dasarnya cukup berbeda dengan teknologi blockchain. Karena karakteristik teknologi blockchain memberikan sisi keamanan yang jauh lebih tinggi dengan sifat yang terdesentralisasi secara sepenuhnya.
Meski demikian, DLT adalah pendekatan yang cukup mendekati untuk mendapatkan value di sisi transparansi yang dapat diperoleh. Selain itu sisi keamanan yang lebih tinggi jika coba dibandingkan dengan “Big Data”.
Pada gambar diatas, adalah implementasi DLT secara umum untuk dunia medis. Dalam hal ini, penggerak roda untuk implementasi tersebut adalah menggunakan fungsi “smart contract”.
Smart Contract, berfungsi sebagai motor penggerak implementasi DLT dalam dunia medis. Smart Contract tersebut mewakili proses-proses transaksi yang dilakukan untuk selanjutnya bisa tercarat dan terekam dalam buku besarnya.
Perbandingan Infrastruktur Private Healthcare Blockchain dClinic
Di Platform dClinic juga mengimplementasikan pemanfaatan teknologi itu untuk dunia medis. Secara umum, dClinic memang menggabungkan karakteristik jaringan yang terdisitribusi dengan kontroling yang bersifat terpusat.
Pada platfom PHB dClinic, menjadi satu contoh riil bagaimana implementasi teknologi bisa digunakan untuk dunia medis. Termasuk untuk penanganan mekanisme sharing data rekam medis (Open EHR), penanganan hak aksesnya dan yang lainnya.
Jika dibandingkan dengan penggunaan protokol Open EHR HL-7, tentu saja infrastruktur penanganan data rekam medis di infrastruktur dClinic jauh memiliki nilai lebih. Protokol Open EHR HL-7 adalah salah satu protokol penanganan rekam medis yang paling standar.
Sementara, jika menggunakan Open EHR dengan Big Data, tantangan terbesarnya adalah dalam pengolahan data aktual secara riil time. Big Data masih punya kapabilitas untuk mengatasi permasalahan tersebut. Terutama jika terkait dengan arus data dan penanganannya yang dalam jumlah besar serta melibatkan data streaming.
Infrastruktur private healtcare blockchain dClinic mengintegerasikan teknologi tersebut secara terpadu. Open EHR di dClinic ini berbasis cloud, cukup memenuhi standar global. Sementara Private Healthcare Blockchain dClinic berperan sebagai pusat verifikasi, pengamanan ruang data klinis, sekaligus penanganan hak aksesnya.
Pola open EHR ini memungkinkan semua penyimpanan data pasien berfungsi menjadi “satu” dokumen saja seumur hidup. Pertukaran data memungkinkan bisa dilakukan lintas penyedia layanan kesehatan. Tentu saja, cara ini menjadi lebih efisien dan efektif bagi instansi layanan kesehatan.
Dengan proyeksi Open EHR yang bisa berfungsi sebagai pusat global penanganan data medis, di dalam infrastrukturnya dilengkapi juga dengan FHIR APIs. Dalam hal ini, melalui fungsi FHIR APIs baik pihak ketiga, atau penyedia jasa pelayanan kesehatan lain bisa saling terintegerasi.
Tidak hanya itu, ada implementasi aplikasi perpesanan yang dibuat khusus sebagai pusat komunikasi yang terintegerasi. Sistem komunikasi yang terintegerasi memberikan kelebihan baik untuk penyedia layanan kesehatan, pasien, dan juga ekosistemnya.
Melalui DAPPSDB inilah menjadi repositori data klinis untuk layanan Open EHR dClinic. Fungsi DAPPSDB tersebut diproyeksikan bisa berperan menjadi penyimpan data klinis seumur hidup untuk pasien. Artinya, penanganan data medis itu memungkinkan untuk satu berkas dokumen saja.
Format penyimpanan data klinisnya bisa dilakukan melalui format standar. Seperti untuk format JSON dan XML. Dengan format standar ini, memungkinkan dapat terintegerasi dalam front-end apapun, baik web, seluler, atau juga keduanya.