Bagaimana Blockchain Dalam Kampanye Politik Calon Presiden AS
Blockchain Dalam Kampanye Politik. Teknologi blockhain, sudah banyak membawa manfaatnya di berbagai bidang. Hal tersebut telah dilontarkan dari berbagai hasil penelitian, ataupun justru dengan pengembangan yang dilakukan langsung. Dan satu hal pada akhirnya, teknologi inipun akan bersinggungan juga dalam hal politik.
Dilaporkan dari coindesk pada tanggal 28 Juni lalu, bahwa Calon Presiden Hillary Clinton yang berasal dari Partai Demokrat ini telah mengungkapkan dukungannya terhadap pengaplikasian teknologi Blockchain untuk sektor publik nantinya.
Hillary Clinton, dalam kampanye menyatakan, “Kita harus memposisikan inovator Amerika untuk memimpin dunia dalam revolusi teknologi di generasi selanjutnya. Baik dari kendaraan otomatis, mesin pembelajaran untuk aplikasi layanan publik berbasis Blockchain.” Ungkapnya.
Dari kampenyanya tersebut, menunjukkan bahwa calon dari Partai Demokrat tersebut berusaha untuk mendorong dan mempermudah peraturan berdirinya startup maupun enterpreuneur baru dalam mengembangkan teknologi Blockchain ini.
Tidak hanya itu, Hillary Clinton juga berusaha menantang pemerintah di negara bagian, agar mulai mengidentifikasi, ataupun mereformasi kewajiban hukum dan peraturan yang berlaku. Sehingga nantinya dapat melindungi para inovator baru.
Sementara itu, calon presiden dari partai Republik, Rand Paul, juga mengumumkan bahwa ia akan menerima Bitcoin sebagai pembayaran untuk layanan donasi. Keputusan Rand Paul tersebut, dikabarkan di coindesk, akhirnya diikuti juga oleh Mantan Gubernur Texas, Rick Perry.
Dari kenyataan ini, tentu menjadi sebuah fakta bahwa pada akhirnya teknologi ini pun dapat menjadi bahan kendaraan politik. Terlepas apakah pada dasarnya calon presiden tersebut mengetahui betul tentang potensinya yang memang cukup besar, atau hanya digunakan karena telah banyak diperbincangkan.