• News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Facebook Twitter Instagram
Bitcoin Media Indonesia
  • News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Bitcoin Media Indonesia
BitcoinMedia » NEWS » Blockchain Dalam Dunia Medis
Jurnal

Blockchain Dalam Dunia Medis

Edukasi BitcoinBy Edukasi BitcoinJuly 10, 2016Updated:August 27, 20185 Mins Read
Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
dunia medis
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Dunia Medis. Artikel yang ditulisnya itu berdasarkan hasil wawancaranya dengan Micah Einkelspecht, CEO Gem HQ. Sebuah perusahaan startup yang berbasis di Venice, yang membantu pelaku industri dalam mengeksplorasi teknologi Blockchain, termasuk juga untuk bidang kesehatan dan dunia medis. Gem, mengembangkan platform aplikasi Blockchain yang lebih fokus untuk bidang kesehatan.

Sebelumnya National Coordinator for Health Information Technology (ONC) and the National Institute of Standards and Technology (NIST) membuat sebuah tantangan secara terbuka kepada para ilmuan maupun peneliti Blockchain, untuk membuat sebuah makalah ataupun hasil riset yang mengeksplorasi teknologi Blockchain untuk bidang kesehatan.

Hal itu membuat David Raths cukup tertarik untuk menoba memahami lebih jauh tentang teknologi blockchain. David yang juga seorang penulis dan editor di Healtcare Informatics ini pernah juga menulis tentang potensi Blockchain dalam dunia pendidikan tinggi, atau yang disebut dengan Campus Technology. Dalam hal ini, teknologi Blockchain dapat digunakan untuk transkrip.

Chief Innovation Officer Universitas Texas, Phil Long, mencatat bahwa transkrip berupa catatan pendidikan yang pernah diterima mahasiswa di Universitas, selama ini dikendalikan oleh lembaga, bukan oleh mahasiswa. Menurut Phil Long, Blockchain berpotensi untuk memberikan catatan prestasi belajar individu, yang dapat diungkapkan secara publik. Ia mengatakan, “Satu hal yang cukup menarik adalah, potensi itu dapat menegaskan kembali catatan pelajaran yang dimiliki oleh pelajar sendiri,” terangnya.

Masih dalam dunia pendidikan, David Raths juga menerangkan bagaimana MIT Media Lab mulai menerbitkan source code tentang sertifikat digital. Sistem otentikasi pada sertifikat digital yang berbasis Blockchain, bergantung juga bagaimana Bitcoin cukup bergantung juga pada Blockchain. Tentang Blockchain, Philipp Schmidt, Direktur Pembelajaran di Media Lab menjelaskan bagaimana teknologi Blockchain bekerja. Ia menjelaskan, “Pada dasarnya, Blockchain hanyalah distribusi ledger untuk mencatat transaksi. Yang membuatnya cukup istimewa adalah, karena pencatatan itu tahan lama, ada time-stamped, transparan, dan sifatnya desentralisasi. Karakter seperti itu sama-sama berguna untuk dapat mengelola transaksi keuangan menjadi sistem reputasi. Kenyataannya, anda dapat menganggap reputasi mata uang tersebut dalam modal sosial, bukan modal finansial.” Jelasnya.

Lalu bagaimana teknologi ini dapat diaplikasikan untuk bidang kesehatan? Micah Winkelspecht saat diwawancarai mengatakan tentang Blockchain dan dunia kesehatan. Menurutnya, dalam hal catatan medis pasien, catatan tersebut dapat disimpan dalam beberapa jenis sistem yang terpusat. Namun memberikan sedikit akses atau kontrol pada orang-orang yang berhak memiliki catatan medisnya. Winkelspecht mengatakan, “Ada dorongan besar agar dapat lebih fokus ke sistem yang terpusat dalam bidang kesehatan, namun penyimpanan data ini dapat disimpan di seluruh tempat dengan interoperbilitas yang rendah.” Katanya.

Menurutnya, ada kesalahpahaman tentang Blockchain dalam catatan medis ini. Ia menganggap bahwa Blockchain sebenarnya tidak efisien sebagai penyimpan data. Dengan sifat dan karakter Blockchain, semua data tersebut dapat direplikasi oleh setiap node dalam jaringan. Sehingga hal tersebut jadi berlebihan. Tidak begitu efisien jika digunakan untuk menyimpan data yang cukup besar.

Winkelspecht dalam startup Gem, menggunakan Blockchain sebagai registrasi dokumen. Data tersebut kemudian disimpan dalam ruang penyimpan data eksternal. “Jadi, anda dapat menganggapnya seperti sebuah katalog perpustakaan yang dapat memberitahu dimana lokasi buku yang anda cari.” Selain itu, dapat juga digunakan untuk merekam secara permanen dengan fungsi time-stamp, yang dilengkapi dengan cap sidik jari (tanda tangan digital) pada setiap data yang disimpan.

Sehingga anda dapat memberikan jaminan yang kuat atas integritas data yang telah disimpan tersebut. “Kita bisa menerapkan lapisan identitas tambahan pada setiap data tersebut didalam Blockchain. Sehingga kita dapat kembali melihat potongan data yang telah dimodifikasi, pada tiap tambahan datanya. Jadi kita juga bisa melihat siapa yang menambahkan informasi pada data tersebut, dan kapan modifikasi data itu dilakukan”.

Lalu David Raths berusaha untuk menanyakan tentang proses bagaimana rekam medis ini bekerja secara teknis. Bagi seorang pasien, dokter akan dapat diarahkan pada berkas medis pasien tersebut secara universal. Jadi tidak begitu bergantung pada spesialisasi dokter tersebut untuk dapat mengakses berkas medis pasien tersebut. Karena berkas itupun direkam secara universal. Misalkan seorang pasien berobat ke dokter umum, dan dibuatkan laporan kunjungan, hasil radiologi, semua berkas file juga akan disimpan. Jika kemudian pasien tersebut ke ruang radiologi, pihak radiolog juga dapat memanfaatkan identifier yang sama untuk pasien itu, lalu mereka mengupload lagi hasil scan radiologinya. Sehingga jika pasien kembali ke dokter umum, maka semua data yang telah disimpan juga disimpan dalam proses perekaman yang sama seperti tadi.

Winkelspecht menjelaskan bahwa tidak ada penyimpanan data yang terpusat, karena data itu dapat disimpan dalam sistem yag berbeda. Dengan blockchain, dapat digunakan untuk mengontrol akses dan lapisan hak aksesnya. Memberikan lapisan hak akses atas semua data itu. Sehingga menjadi lapisan integritas data yang disimpan juga.

Karena data tersebut direkam dengan registrasi dokumen yang telah diberikan time-stamp di setiap dokumen, maka tidak ada dokumen yang dapat dimodifikasi tanpa sepengetahuan orang lain. Karena setiap tindakan yang dilakukan sebagai akses pada setiap data yang disimpan akan dikonfirmasi dan dicatat dalam Blockchain.

Dengan hal itu, maka memungkinkan pencatatan data yang menggunakan Blockchain menjadi sejarah audit yang sempurna. Mampu menyimpan data itu secara eksternal menggunakan Blockchain sebagai sebuah sumber data yang valid. Memeberikan hak akses yang valid juga atas akses sebuah dokumen. Dengan teknologi Blockchain ini, Winkelspecht menganggap akan bisa memiliki sejarah pasien yang akurat dari awal sampai akhir. Dan di beberapa sistem yang berbeda, “Akan menjadi model interoperabilitas yang dapat menunjukkan bagaimana EMRs harus berkerja,” terangnya.

Meski demikian, Winkelspecht juga mengakui bahwa ada banyak rintangan untuk menerapkan Blockchain dalam bidang kesehatan. Hal itu termasuk bagaimana membeli hal itu dari vendor EHR. Terkait dengan startup Gem yang dikelolanya, ia menganggap tidak bisa mengharapkan hal itu, lalu orang akan berduyun-duyun mengaplikasikan Blockchain. Menurutnya, Gem berusaha untuk membangun sebuah konsensus dengan diharapkan dapat melibatkan banyak perusahaan besar di bidang kesehatan.

bidang kesehatan dunia medis rekam medis teknologi blockchain
Previous ArticleBlockchain Untuk Industri Musik
Next Article 5 Aplikasi Blockchain Yang Cukup Berpengaruh
Edukasi Bitcoin
  • Website
  • Facebook
  • Twitter

EdukasiBitcoin adalah media online untuk berbagi pengetahuan dasar tentang Bitcoin. Harapannya, agar bisa dijadkan sebagai sumber informasi maupun sebagai referensi penambah pengetahuan yang bermanfaat, berkaitan dengan Bitcoin dan teknologi yang melingkupinya.

Related Posts

5 Standar Transaksi Bitcoin Yang Perlu Diketahui

June 23, 2021By adi

Awas Rug Pull, Terbesar Dari Platform DeFi, Begini Solusinya

May 7, 2021By adi

Apa Itu NFT, Non Fungitable Token? Begini Sejarahnya

May 4, 2021By adi

Colored Coin Menjadi Lompatan Besar Pengembagan Bitcoin

May 4, 2021By adi

Menilik Regulasi SVF Bank Sentral UEA Terkait Aset Kripto Seperti Bitcoin

April 27, 2021By Fara Yuniar

Grayscale Bitcoin Trust GBTC, Ini Penjelasannya

April 19, 2021By Fara Yuniar
Add A Comment

Leave A Reply

You must be logged in to post a comment.

Recent Posts
  • 3 Crypto DeFi Top di Bulan Juni 2023: Solana, Cardano, dan Tradecurve
  • Para Ahli Rekomendasikan AiDoge dan Tradecurve Tawarkan ROI Tinggi
  • Whale Untung saat Ethereum Capai $1,9k, Tradecurve Naik 25 Persen
  • Jadwal Halving Bitcoin (BTC): Huobi dan Collateral Mengalami Tren Naik
  • 12 Cara Menghasilkan Uang Di Dunia Kripto 2023 Secara Aman
Bitcoin Media Indonesia
Berdiri sejak 2016, Bitcoin Media Indonesia menjadi media komunitas kripto pertama di Indonesia

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Recent Comments
  • Satria on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • DAULAYBRO on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • Edukasi Bitcoin on 6 GPU Terbaik Untuk Mining Tahun 2018
© 2023 Bitcoin Media Indonesia.
  • Perihal Situs BitcoinMedia.id
  • Privacy Policy
  • Syarat Layanan
  • Disclaimer
  • Contact

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.