BitcoinMedia – Edukasi Blockchain. Tur enam kota yang dilakukan pada beberapa Universitas-universitas di Indonesia adalah dalam rangka edukasi blockchain di tanah air. Agenda itu digelar pada 20 September hari ini, BitCherry ikut andil pada acara tersebut.
BitCherry turut serta sebagai sponsor dari proyek jaringan publik terdistribusi. Sejauh ini, telah cukup banyak proyek blockchain hebat di dunia dengan berbasis teknologi blockchain beserta aplikasi uniknya sendiri.
Agenda tur di enam kota yang dilakukan adalah di Universitas Brawijaya Malang, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Gadjah Mada Jogjakarta, Universitas Telkom Bandung, Institut Teknologi Bandung, dan juga Universitas Atma Jaya Jakarta.
Dalam rangkaian tur enam kota itu juga digelar serangkaian acara. Mulai dari pameran, seminar, menghadirkan pembicara, dan agenda lainnya. Secara keseluruhan, agenda yang dilakukan adalah dalam rangka memperkenalkan edukasi blockchain dan dasar pengetahuannya yang bisa diterapkan dalam sektor-sektor bisnis tradisional.
Agenda ini juga berupaya agar civitas akademika di Indonesia lebih mengetahui perkembangan teknologi yang ada. Pemerintah Indonesia sendiri sudah memberikan 20% anggaran untuk pendidikan. Kurang lebih sebesar 400 trilyun rupiah alokasi anggaran diberikan untuk pendidikan di tahun 2017 silam.
Meski demikian, masih dinilai ada kekurangan di sektor pendidikan ini. Lulusan perguruan tinggi baru-baru ini masih menyumbang 7,2% saja dari angkatan kerja yang ada di Indonesia. Tingkatan ini tentu saja masih cukup rendah jika dibandingkan dengan 20,3% di Negara tetangga seperti Malaysia.
Lebih khusus untuk tenaga teknik, Indonesia hanya memiliki kurang lebih 2.671 insinyur per 1 juta tenaga kerja. Jika dibandingkan dengan Vietnam yang sama-sama Negara berkembang, sudah mempunyai 9.037 insinyur.
Kondisi ini tentu saja perlu segera dirubah sesegera mungkin. Indonesia, selain telah didukung dengan kebijakan yang ada, juga berencana untuk menambah kursus-kursus di Universitas terkait dengan masalah pembangunan ekonomi untuk beberapa tahun ke depan.
Jumlah tenaga kerja terampil dan professional Indonesia di masa depan akan tumbuh jauh lebih cepat daripada Negara-negara Asia Tenggara lainnya. Harapannya industry pendidikan di Indonesia bisa merebut perhatian publik lebih besar dalam beberapa tahun mendatang.
Pendidikan di Indonesia telah melalui periode eksplorasi panjang. Namun aplikasi dari perubahan secara kuantitatif dan aturan perubahan kualitatifnya masih belum berhasil dalam dunia pendidikan.
Akibatnya adalah, pendidikan di Indonesia masih harus fokus pada masalah tersebut, baik untuk perubahan kualitatif internal dan kuantitatif, sedangkan di saat yang sama, juga harus fokus pada perubahan kualitatif sumber daya eksternalnya.
Dalam kondisi ini, masuknya proyek berbasis blockchain yang baik seperti BitCherry ke Universitas-universitas di Indonesia bisa memberikan dampak yang signifikan. Tidak hanya membantu dalam mengembangkan talenta teknik tenaga blockchain, namun memungkinkan BitCherry untuk fokus mempromosikan pengembangan teknologi terdistribusi di Indonesia.
Implikasi secara langsung maupun tidak langsung, akan bisa membantu mentransformasi lebih cepat dan lebih baik di sektor perekonomian Indonesia.
Membantu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Selama penyelenggaraan acara, pertanyaan mendasar seperti; Apa mekanisme consensus jaringan terdistribusi BitCherry? BitCherry platform aplikasi apa? Dan rencana “pengembangan masa depan” membangkitkan minat dan atensi besar peserta.
Ada juga pertanyaan seperti, “Kapan BitCherry membuat komunitasnya sendiri di Indonesia? Tentu saja pertanyaan tersebut bukanlah sebuah kebetulan semata. Kenyataan bahwa BitCherry telah memberikan peluang komersial berbeda di Indonesia untuk penggunaan teknologi terdistribusi.
Sebelumnya, pola bisnis yang terpusat telah lahir semenjak internet mulai banyak digunakan. Sayangnya pola bisnis yang terpusat hanya mengolah keuntungan itu untuk perusahaannya sendiri.
Pola bisnis yang terpusat tidak memberikan pelanggan untuk memperoleh akumulasi manfaat, keuntungan, dan hambatan masuknya bisnis lain juga besar. Hal semacam ini pada akhirnya membentuk monopoli bisnis.
Serangkaian masalah lain juga muncul di sektor bisnis yang terpusat. Seperti adanya asimetri informasi antara pedagang dan konsumen, perbedaan besar produk dengan gambar yang disediakan, dan lain-lainnya.
Masalah-masalah itu membuat hak-hak konsumen hilang. Masalah yang bisa timbul sebagai akhibatnya adalah muncul krisis kredit.
Di dalam ekologi platform terdistribusi BitCherry, setiap individu akan berbagi arus sumber daya ekologisnya. Hal ini akan cukup bermanfaat mengurangi biaya. Selain itu efisiensi nilai komersial juga meningkat.
Mahasiswa yang ada di Universitas-universitas juga dapat memperoleh manfaat di masa depan untuk bisa mengakses jaringan terdistribusi BitCherry di Universitasnya. Bank Sentral Indonesia telah memperkirakan bahwa transaksi online akan mencapai total USD 130 milyar di tahun 2020. Sedangkan saat ini Indonesia masih tergantung pada platform sosial media, biaya logistik yang tinggi, serta ATV konsumen yang rendah. Hal-hal ini membuat masyarakat meninggalkan ruang sektor bisnis yang terdistribusi. Padahal potensi di masa depan cukup tinggi.
Padahal dari perspektif yang muncul di seluruh dunia, telah menjadi tren yang tidak dapat disangkal untuk bisa mengesampingkan paket komersial yang terdistribusi. Baik BitCherry maupun proyek-proyek lain sudah menerima atensi luas dari penggemar Blockchain di Indonesia yang hadir. Disrupsi pasar karena teknologi terdistribusi hanyalah sebuah awalan saja. Prospek pengembangan bisnis yang terdistribusi juga masih layak dan berpotensi besar.