Persepsi kalimat “Miner Versus Gamer” cukup banyak bermunculan seiring dengan makin gendutnya perusahaan raksasa vendor kartu grafis yang mendulang banyak untung dari ekosistem penambangan cryptocurrency.
Wajar saja, karena cukup banyak gamer menjadi berang. Gamer menjadi berang lantaran harga kartu grafis dengan spek high end terbaru yang dirilis dipasaran harganya menjadi melonjak hingga dua kali lipat.
Sebut saja seperti kartu grafis pabrikan dari Nvidia misalnya, sejak bulan Desember 2017 lalu, beberapa produk seperti seri Nvidia GTX 1070 bahkan telah menjadi langka di pasaran. Kartu grafis atau Graphics Processing Unit (GPU), umumnya saat ini banyak digunakan sebagai mesin mining beberapa varian Altcoin.
Sedangkan di iklim pertambangan bitcoin, penggunaan GPU sebagai perangkat pertambangan sudah lama tidak efektif sejak ASIC mulai banyak mendominasi pertambangan. Varian altcoin memang kebanyakan menggunakan tipe selain SHA256, sehingga memungkinkan pertambangan tersebut dapat dilakukan dengan GPU saja. Beberapa jenis altcoin yang banyak ditambang dengan GPU ini seperti Ethereum dan Zcash.
Berbeda dengan kacamata para penggunanya, perusahaan raksasa kartu-kartu grafis memang selama ini lebih banyak memanfaatkan aktifitas para gamer sebagai target pemasaran produknya. Pada awal Januari lalu misalnya, Boris Bohles dari pihak Nvidia, bahkan sempat memberikan komentar bahwa produk GeForce mereka diupayakan untuk dapat tetap diperuntukkan para gamer.
Pihak Nvidia bahkan berupaya untuk memberitahu kepada retailer agar penjualan produknya diproyeksikan kepada para gamer. Di sisi lain, padahal Nvidia sudah cukup banyak mendulang untung besar. Dua hal tersebut terkesan sungguh naif dan berbeda jauh bak langit dan daratan.
Jelas, upaya yang terkesan nisbi tersebut mungkin hanyalah sebagai pemanis bibir dalam rangka untuk tetap merangkul para gamer yang dianggap sebagai target penjualan produk selama ini. Hampir tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk dapat melakukan itu.
Miner, mungkin akan banyak dianggap sebagai pengguna yang paling tidak mempunyai loyalitas terhadap produk mereka. Jelas, ketika varian baru produk GPU dengan spek yang lebih tinggi dan dianggap lebih menguntungkan, sudah bakal menjadi incara para penambang.
Bagi penambang atau miner ini, ada masa produktif atas perangkat-perangkat mereka. Sehingga ketika perangkat itu sudah dianggap tidak lagi produktif dengan perbandingan hasil pertambangan yang dilakukan, dengan sigap miner langsung akan berupaya melempar produk tersebut di pasaran dengan harga yang relatif lebih murah.
Akan menjadi nasib naas, bagi para retailer kartu grafis, mengingat produk-produk baru mereka harus dijual dengan harga yang lebih mahal, jika banyak produk kartu grafis bekas di pasaran. Iklim seperti itu akan dianggap cukup merugikan bagi mereka.