BitcoinMedia – Satoshi Adalah Perempuan. Seringkali melihat di sosial media twitter tentang sekelompok perempuan yang tampak kompak menggunakan kaos putih ataupun hitam. Di desain kaos tersebut bertuliskan “Satoshi is Female”, yang berarti Satoshi adalah Perempuan. Baik yang berasal dari Amerika, Kenya, India, Inggris, dan Amerika Latin, dan berbagai negara lain.
Dari unggahan foto-foto tersebut, diikuti pula dengan tagar yang sama, bertuliskan #satoshiisfemale. Setelah ditelusuri, tagar yang bermakna Satoshi adalah perempuan itu berasal dari inisiatif organisasi non profit bernama “Mama Hope”.
Di penghujung tahun 2017 silam, sekelompok perempuan mulai mengkampanyekan “crypto untuk perubahan”. Nyla Rodgers, perempuan asal San Francisco yang mendirikan organisasi nirlaba Mama Hope tersebut. Aktifitasnya mengkampanyekan dunia kripto untuk perubahan itu lantas membuatnya kerap diundang menjadi pembicara sebagai seorang “filsuf kripto”.
Pada sebuah kesempatan di sebuah acara, Rodgers sering pula mengeluarkan pernyataan pada para peserta, “Bukankah sudah jelas? Satoshi adalah Perempuan,” ungkapnya. Berangkat dari pernyataan itu frase “Satoshi is Female” yang berarti Satoshi adalah Perempuan digunakan untuk kampanye kripto untuk perubahan, dan mulai menggeliat.
Bagi Rodger, pernyataan Satoshi adalah perempuan itu karena teknologi Blockchain yang berasal dari Bitcoin oleh pseudonym Satoshi Nakamoto sesuai dengan 5 karakter yang inheren dengan feminin.
Bitcoin dengan Blockchain, adalah hasil kolaborasi. Sifat yang kolaboratif tersebut cukup berlawanan dengan “ego”. Inklusi, karena blockchain Bitcoin bersifat open source. Sehingga semua orang bisa berpartisipasi dan terlibat dalam perkembangan serta inovasinya lebih jauh.
Bernilai, karena semua pengguna dari manapun juga memiliki peran yang sama dalam menentukan nilai-nilainya, sampai juga pada tataran nilai mata uang Bitcoin itu. Sifat ke empat adalah berbasis komunitas, teknologi blockchain memiiki para pendukung sendiri yang berasal dari komunitasnya. Dan terakhir adalah karakter kedermawanan, Rodger melihat sifat tersebut dari Pineapple Fund.
Di sekitar bulan Desember 2017, seorang jutawan bitcoin menyumbang kurang lebih USD 8 juta untuk 8 badan amal. Lalu kemudian memutuskan untuk membuat yayasan bernama Pineapple Fund. Melihat kederwanan itulah yang mendorong Rodger di organisasi nirlaba Mama Hope.
Organisasi nirlaba Mama Hope yang dibangun Nyla Rodgers adalah sebuah organisasi membangun komunitas di berbagai negara. Sekian banyak proyeknya adalah proyek-proyek sosial. Seperti pembangunan saluran sanitasi air yang baik, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan anak-anak, pemberdayaan energi terbarukan, makanan yang sehat, dan lain-lainnya.
Mama Hope juga berlaku sebagai advokasi komunitas secara global, terutama membangun komunitas di sesama kaum perempuan. Sampai sejauh ini, Mama Hope sendiri sudah melintas di 8 negara seperti Uganda, Guatemala, Ghana, Etopia, Kenya, India, Tanzania, maupun Amerika Serikat. NGO ini juga sudah memiliki 18 komunitas, termasuk gerakan kampanye “Satoshi is Female”.
Meski terkesan provokatif, namun Rodger sendiri menyatakan bahwa ungkapan Satoshi adalah Perempuan adalah sebuah metafora masa depan yang lebih optimis, global, dan inklusif semata. Pseudonym Satoshi Nakamoto yang sampai saat ini tetap misterius cukup disukai oleh Rodgers. Alasannya, dengan kondisi itu memungkinkan dirinya untuk membayangkan Satoshi sebagai siapapun juga di planet ini.
Di lain sisi, banyak orang melihat dunia cryptocurrency sebagai sebuah media untuk menghasilkan uang semata, tanpa pernah mempelajari desain blockchain dari Bitcoin yang sebenarnya.
Dengan teknologi Blockchain yang dibawa Satoshi, mempunyai potensi besar untuk membangun sistem baru yang lebih baik ketimbang sistem yang ada sekarang. Sistem yang lebih terbuka, juga memberikan perspektif yang lebih luas. Potensinya juga membuka peluang yang lebih besar untuk lebih banyak orang lagi. Termasuk dalam tatanan sistem ekonomi baru.
Terkait dalam sisi ekonomi tersebut, Rodgers berpendapat bahwa ekosistem ekonomi baru tidak bisa hanya dirancang dari segelintir orang saja yang mendapat manfaatnya. Ketika pola terdesentralisasi digunakan, semua orang berlainan jenis kelamin, warna kulit, ras, suku, dari negeri berkembang, maju, dari manapun pula bisa berpartisipasi di dalamnya.
Ungkapan Satoshi adalah Perempuan sekaligus juga mengeliminir perihal dominasi kelamin. Dunia yang baru perlu dibangun bersama. Anggapannya, bahwa tidak perlu ada dominasi jenis kelamin tertentu. Perempuan juga bisa secara aktif untuk terlibat dalam membangun masa depan yang baru.