Project Mano berupaya mendorong Pemerintah Ethiopia untuk adopsi Bitcoin. Proyek khusus yang diinisiasi oleh kumpulan beberapa pengusaha di Ethiopia ini berusaha agar pemerintah mau mengambil manfaat melalui adopsi Bitcoin.
Project Mano adalah sebuah proyek yang didirikan beberapa pengusaha asal Ethiopia. Bertujuan untuk mendorong pemerintah untuk mengatasi masalah perekonomian yang melanda Ethiopia. Beberapa hal yang ditawarkan dengan adopsi Bitcoin seperti industri penambangan bitcoin, penyimpanan aset dalam bentuk bitcoin (BTC), mengadopsi bitcoin sebagai legal tender seperti langkah El Salvador, ataupun gabungan dari beberapa hal tersebut.
Inisiatif Project Mano sendiri mendapat perhatian khusus dari Jack Dorsey, pendiri sekaligus CEO Twitter. Dalam situs resmi terkait proyek Mano disebutkan, bahwa perekonomian global saat ini menimbulkan inflasi tinggi. Sementara Ethiopia adalah salah satu negara yang juga mengalami dampaknya.
Mata uang resmi Ethiopia, Birr (ETB), sejak bulan Maret 2018 sudah diperdagangkan dengan kurs 22 ETB per USD. Sementara pada kuartal I tahun 2021 ini, nilai tukar per dolar AS setara dengan 46 ETB. Sementara di pasar gelap disebutkan sudah mencapai 55 ETB per 1 USD.
Situasi di Ethiopia juga memburuk. Kawasan bagian utara Ethiopia, Tigray, menghadapi bencana kelaparan. Tidak hanya di wilayah Tigray, dua wilayah yang berdekatan seperti Amhara dan Afar juga mengalami kelaparan.
Analis bidang kemausiaan PBB, Mark Lowcock menyebut setidaknya ada sekitar 350.000 orang yang saat ini mengalami krisis parah, dan bencana kelaparan. Wilayah Tigray dan beberapa wilayah terdekatnya menjadi porak-poranda akibat pertempuran pasukan pemerintah dengan kubu pemberontak.
Dengan berbagai kondisi yang melatarbelakangi di Ethiopia, telah mengakibatkan gelombang konflik etnis, dan kesenjangan sosial yang meningkat. Menurut Project Mano, USD dengan penciptaan uang kertasnya yang tanpa batas oleh The FED (Federal Reserved), membuat ketergantungan dan kerentanan ekonomi secara global.
Sementara Bitcoin, sebagai aset digital crypto, dinilai sebagai solusi yang bisa mengatasi akar permasalahan tersebut. Pihak Project Mano menganggap bahwa Bitcoin bisa menjadi jalan pamungkas untuk keluar dari kekuasaan pasar bebas secara global yang dikuasai oleh segelintir orang, seperti yang tertulis di situsnya.
Setidaknya proyek adopsi Bitcoin di Ethopia itu menawarkan beberapa langkah taktis dan memperoleh manfaat dari adopsi Bitcoin. Pertama adalah melalui industri penambangan bitcoin. Upaya pertama industri penambangan ini dilalui dengan Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD). Proyek bendungan pembangkit listrik ini dibangun di Sungai Nil Biru, dan sejauh ini masih menimbulkan perselisihan dari Liga Arab.
Penambangan bitcoin, secara tidak langsung juga memberikan devisa melalui investor dari industri penambangan bitcoin dari dalam dan luar negeri yang hendak membeli supply listrik di Ethiopia. Pihak pemerintah sendiri dikabarkan sudah berencana untuk dapat mengekspor cadangan listrik senilai USD 900 juta ke negara-negara tetangga. Sementara data dari Departemen Perdagangan AS, nilai eksport listrik Ethiopia sudah mencapai USD 2 milyar.
Sekilas gambaran Project Mano tentang bendungan untuk supply listrik pertambangan, mampu menghasilkan 6.469 megawatt, terdiri dari cadangan listrik yang sudah tersedia maupun yang belum dibangun. Target yang sempat dikalkulasi, diproyeksikan mampu menghasilkan 175 BTC per bulan, dengan total perangkat 10.000 ASIC S9.
Acuan tersebut tentu saja masih bersifat kasar. Namun jika rencana tersebut bisa dilakukan, setidaknya per tahun bisa menghasilkan kisaran 41.900 BTC, atau setara dengan USD 2-4 milyar per tahun. Pemanfaatan energi listrik dari tenaga air, menjadi jalan ramah lingkungan yang saat ini menyita perhatian publik.
Skema kedua, adalah menyimpan aset dalam bentuk Bitcoin (BTC). Dengan rasio inflasi mata uang Birr hampir 15%, telah memaksa bank sentral Ethiopia untuk membatasi jumlah transaksi per minggu. Menyimpan aset dalam bentuk Bitcoin, akan memberikan pilihan bagi rakyat Ethiopia dalam mengatasi situasi tersebut. Di sisi lain, pertumbuhan PDB Ethiopia juga harus tumbuh lebih tinggi dibanding laju inflasi Dolar AS. Opsi menyimpan aset dengan Bitcoin, dipercaya meminimalisir kehilangan 95% nilai aset.
Skema ketiga, adalah berupaya mengadopsi Bitcoin sebagai legal tender disamping mata uang resmi Birr di Ethiopia. Langkah ini tentu saja berkaca seperti yang diambil El Salvador belum lama ini. El Salvador, telah secara resmi mengakui bitcoin sebagai mata uang resmi selain Dolar AS yang berlaku. Bank sentral dan seluruh perbankan nasional di El Salvador, diwajibkan untuk menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Upaya pemberlakuan Bitcoin sebagai legal tender tersebut, bisa berlaku pula sebagai cadangan aset dalam bentuk bitcoin. Cara ini dipercaya untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap mata uang yang berlaku. Menurut Project Mano, langkah-langkah yang ditawarkan itu adalah sebuah win-win solution bagi pemerintah Ethiopia dan juga masyarakatnya.