Universitas Malaysia itu adalah Universitas Teknikal Malaysia Melaka (UteM) yang bekerjasama dengan Universal Horizon Sdn Bhd (UHSB). Kerjasama universitas Malaysia itu adalah dalam membuat makalah penelitian berdasarkan DDK Blockchain.
Penandatanganan MOA (Memorandum of Agreement) itu dilakukan akhir bulan Maret lalu, (31/3/21), di kampus utama UTeM yang berlokasi di Chancellery Building. Acara itu turut dihadiri oleh Dr Raha dan Prof Ghazali Omar dari UTeM, CEO UHSB Nurshuhada Zainal dan dan Co-Founder UHSB Datuk Azrainuddin Zainal, beserta jajaran manajeman UTeM.
Prof Datuk Wira Dr Raha Abdul Rahim selaku Wakil Rektor UTeM pada kesempatan itu menyebutkan bahwa penelitian pertama yang akan dilakukan adalah terkait penerimaan teknologi Blockchain di kalangan masyarakat. Sementara pada makalah kedua akan terkait pentingnya penerapan ekosistem berbasis Blockchain DDK dari perspektif hukum syariah.
Tujuannya kerjasama yang dilakukan antara UTeM dan UHSB menjadi relasi kuatnya menciptakan sinergi yang bisa memberikan dampak lebih dinamis kepada mitra industri di Malaysia.
Sejauh ini, tim riset UTeM lebih dianggap piawai dalam bidang Fintech. Upaya ini adalah dalam rangka memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi UHSB agar bisa menyuntikkan pengembangan dan kemajuan teknologi industri yang berkelanjutan.
Pada kerjasama ini, pihak UHSB memberikan biaya penelitian sebesar 10.000 RM kepada tim riset UTeM agar bisa membantu para peneliti yang terlibat dalam menyelesaikan makalah penelitian yang telah disepakati. UHSB ini sebelumnya adalah sebuah perusahaan yang berbasis di Kuala Lumpur Malaysia. Perusahaan UHSB merupakan satu-satunya perusahaan yang telah mengembangkan platform blockchainnya sendiri di Malaysia. Saat ini bahkan telah memiliki lebih dari 200.000 pengguna dari 10 negara di Asia.