Apakah Memungkinkan Pertambangan Bitcoin Dilakukan Menggunakan Solar Cell?
Solar Cell. Seperti yang telah banyak diketahui, bahwa ekosistem pertambangan bitcoin membutuhkan konsumsi energi. Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Christopher Malmo di MotherboardVice, menyebutkan bahwa daya konsumsi listrik di jaringan Bitcoin sepadan dengan konsumsi harian 1,6 penduduk di Amerika.
Lebih jauh, Sabastian Deetman, peneliti lulusan Ekologi Industri Universitas Leiden juga melakukan penelitian serupa, mencoba melihat dinamika daya konsumsi listrik di jaringan Bitcoin. Hasilnya, dari beberapa tahun perkembangan pertambangan Bitcoin mengarah pada efisiensi. Hal tersebut didorong dengan adanya perkembangan teknologi perangkat pertambangan yang lebih menghemat daya konsumsi listrik.
Meski demikian, ada beberapa hal juga yang menunjukkan bahwa efisiensi perangkat pertambangan tersebut, telah juga meningkatkan keseluruhan kapasitas hashrate di dalam jaringan. Sehingga, hal itu juga meningkatkan daya konsumsi energi yang dibutuhkan di jaringan Bitcoin secara keseluruhan. Tidak bisa dipungkiri, bahwa pertambangan Bitcoin membutuhkan daya yang besar.
Besarnya daya konsumsi listrik ini juga yang menjadi masalah utama bagi para penambang. Tentu saja, karena konsumsi listrik ini membutuhkan biaya. Terlebih harga listrik di Indonesia juga tidaklah murah. Dewasa ini, perangkat pertambangan Bitcoin yang banyak digunakan adalah ASIC pabrikan dari Bitmain. Misalkan saja kita mengambil contoh di perangkat Antminer S7, membutuhkan daya listrik sebesar 1210 watt. Tentu jika perangkat ini dijalankan dalam waktu 24 jam penuh selama satu bulan, maka cukup besar biaya yang harus dikeluarkan oleh penambang.
Beberapa hal yang mungkin bisa menekan besaran daya konsumsi listrik tersebut adalah dengan mengharapkan adanya perkembangan perangkat yang lebih efisien dan juga mampu menghemat daya konsumsi energinya. Satu hal lainnya adalah mulai memikirkan dengan energi alternatif, salah satu yang cukup memungkinkan adalah dengan teknologi solar cell.
Namun apakah solar cell ini benar-benar dapat difungsikan dan mampu menekan biaya konsumsi energi para penambang? Bagaimana dengan harga yang harus dikeluarkan untuk menggunakan solar cell? Apakah justru dapat menghemat pengeluaran penambang atau justru lebih mahal?
Mengenal Solar Cell
Solar cell, atau dalam bahasa Indonesianya adalah Panel Surya, adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik. Sinar matahari ini dapat dirubah menjadi listrik karena mengandung energi dalam bentuk foton. Panel surya ini, menangkap sinar matahari di permukaan panel, lalu elektron-elektron tersebut akan tereksitasi sehingga mampu menimbulkan aliran listrik.
Panel surya dapat mengeksitasi sinar listrik karena terbuat dari material semi konduktor, yang di dalamnya mengandung unsur silikon di dalamnya. Selanjutnya ada sebuah perangkat untuk mengontrol proses pengisian muatan listrik dari panel surya ke dalam aki. Perangkat tersebut disebut dengan solar charge controller. Hingga kemudian energi itu dapat tersimpan di Aki.
Estimasi Biaya
Mari kita mencoba mengukur berapa biaya yang dibutuhkan untuk instalasi solar cell agar bisa menjalankan perangkat antminer s7, yang bekerja selama 24 jam non stop. Antminer s7, mengkonsumsi daya listrik 1210 watt. Biasanya perusahaan penjual dan instalasi solar cell menghitung dari besaran daya tersebut dalam satuan per wp (watt peak). Kurang lebih harganya berkisar dari 6 hingga 10 USD per wp.
Jumlah daya yang dibutuhkan 1210 watt untuk 24 jam non stop adalah: 1210 x 24 jam = 29.040. Sementara jumlah watt peak yang dibutuhkan adalah 29.040 / 4 = 7260 wp. Jika kita mengambil kisaran harga per wp adalah 6 USD, maka estimasi biayanya adalah 43.560 USD, atau kurang lebih Rp. 579.348.000,- (pada kurs 13.300).
Jumlah biaya tersebut tentu adalah jumlah yang cukup besar. Dan hampir tidak mungkin penambang akan menggunakan hal tersebut, apalagi pada situasi pertambangan saat ini yang makin bertambah tingkat kesulitannya. Meskipun dalam jangka panjang, dengan estimasi biaya tersebut akan mampu mengurangi biaya listrik menjadi lebih efisien dan hemat.
Teknologi solar cell, masih menjadi teknologi yang mahal. Selain itu, tentu juga akan ada kebutuhan dalam hal perawatannya, jika sewaktu-waktu perangkat ada yang mengalami kerusakan. Instalasi solar cell ini, cukup banyak perangkat yang digunakan. Mulai dari panel solar cell yang berukuran 50wp ataupun 100wp, baterai, controller, inverter, sistem proteksi, box sentral, kabel instalasi, rak penyimpan baterai dan beberapa hal lain.
Dari banyaknya perangkat tersebut, membutuhkan ruang yang banyak, hanya untuk dapat menjalankan perangkat antminer s7 seperti pada contoh diatas. Misalkan saja untuk baterai, dengan besaran 7260 wp, kurang lebih akan membutuhkan baterai kurang lebih 96 buah (jika menggunakan baterai type VRLA 12VDC-100Ah).
Kesimpulan sementara yang didapatkan adalah teknologi solar cell untuk coba diterapkan dalam pertambangan Bitcoin cukup tidak mungkin. Selain harga yang cukup mahal, juga dinilai tidak cukup praktis. Dengan estimasi biaya sebesar itu, hampir tidak mungkin ada penambang yang akan menggunakannya.
2 Comments
kang mimin….
kira2 klu listrik pakai jenset 5000 watt untuk 3 perangkat s9 apa bisa???
mohon pencerahan dan analisanya…. karna saya ada rencana mau beli s9 dan mohon konsumsi daya listriknya jika pakai jenset 5000 waat…. siapa tau cara ngitungya…..
kl cukupnya cukup bro, s9 butuhnya 1375W per perangkat. kalau pake genset itu bahan bakarnya solar ato bensin bro? yakin neh kl mau pake genset? dipertimbangkan dl aja kira2 bahan bakarnya msh memungkinkan lebih murah atau tidak.