• News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Facebook Twitter Instagram
Bitcoin Media Indonesia
  • News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Bitcoin Media Indonesia
BitcoinMedia » NEWS » News
News

Rumor Matinya Kim Jong Un Berdampak Harga Bitcoin?

adiBy adiApril 27, 2020Updated:August 10, 20214 Mins Read
Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
Rumor Matinya Kim Jong Un Berdampak Harga Bitcoin?
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Kabar burung kematian Presiden Korea Utara Kim Jong Un sudah menyebar kemana-mana. Namun, kabar lain juga menyebutkan kabar kematian Kim Jong Un juga akan berimbas pada penurunan harga bitcoin.

Bukan yang pertama kalinya Kim Jong Un dikabarkan meningggal. Pada tahun 2014 silam presiden Korut ini juga pernah dilaporkan sama. Pasalnya, kurang lebih selama enam minggu tidak ada kabar keberadaannya. Sempat tersiar kabar, bahwa Kim Jong Un saat itu sudah menderita serangan jantung lantaran gemar mengkonsumsi keju berlebih.

Kali ini, kabar tentang Kim Jong Un beredar setelah sebelumnya menjalani operasi jantung. Kim Jong Un juga tidak hadir dalam upacara tahunan memperingati hari lahir kakeknya pada tanggal 15 April lalu. Menurut salah satu sejarawan Korut, Andrei Lankov, ketidakhadiran Kim Jong Un pasti karena ada sesuatu hal yang “salah”.

Rumor kematian Kim Jong Un berawal dari jaringan televise Hong Kong yang menyebut bahwa Kim telah meninggal. Namun, sejumlah majalah di Jepang menyebutkan bahwa Kim saat ini berada dalam kondisi vegetatif. Kim disebutkan mengalami disfungsi otak kronis dan tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran.

Rumor Kematian Kim Jong Un Berbuntut Punic Buying

Akibat kabar yang beredar, penduduk di ibu kota Korea Utara sempat terjadi punic buying. Laporan Washington Post hari Senin (27/4/2020), menyebutkan warga setempat mulai membeli banyak hal mulai deterjen, beras, hingga minuman keras.

Awalnya, punic buying yang terjadi banyak menyusur produk-produk impor saja. Namun tidak butuh waktu lama, produk-produk dalam negeri juga mulai diborong. Seperti produk ikan dalam kalengan maupun rokok.

Disebutkan juga bahwa sempat banyak beterbangan helikopter yang meluncur dengan ketinggian rendah di Pyongyang. Sejumlah akomodasi seperti kereta api di perbatasan dekat China Utara menjadi terganggu.

Rumor Kematian Kim Jong Un Berdampak Penurunan Harga Bitcoin?

Kabar tentang kematian Kim menjadi topic yang banyak diperbincangkan di komunitas kripto. Terutama kaitannya dengan persepsi penurunan harga bitcoin. Persepsi itu dilandasi dengan kondisi penjualan besar-besaran sejumlah bitcoin akibat meninggalnya Kim Jong Un.

Yang cukup menjadi pertanyaan serius, apakah benar ada kaitan ketika Kim Jong Un meninggal dengan potensi jual besar-besaran Bitcoin? Sehingga mengakibatkan harga BTC anjlok? Satu-satunya hal yang mendasari adalah pernyataan dari PBB yang pernah menyebutkan bahwa Korea Utara memiliki aset kripto senilai USD 670 milyar.

https://twitter.com/russian_market/status/1254116368363982849

Jika dirupiahkan, jumlahnya berkisar kurang lebih Rp. 10.438 trilyun. Namun, banyak pihak pula yang menyebut jumlah aset kripto yang dimiliki Korea Utara paling tinggi sekitar USD 2,5 milyar, atau setara dengan Rp. 38,9 trilyun.

Hacker Korea Utara Banyak Dikaitkan dengan Peretasan Bursa Kripto

Di awal tahun 2017, Korea Utara sudah paling banyak disebut sebagai dalang peretasan bursa kripto yang banyak terjadi. Ketika insiden peretasan bursa kripto Youbit di tahun 2017, hacker dari Korea Utara juga sudah banyak disebut menjadi dalangnya.

Bursa Youbit ini diserang dua kali berturut-turut di tahun yang sama. Kurang lebih nilai kerugiannya mencapai Rp. 74,35 milyar lebih pada saat itu. Pada insiden kedua di bulan Desember 2017, total kerugian yang dialami sekitar 17% dari keseluruhan total aset yang disimpan.

Analis cybercrime Luke McNamara menyebutkan bahwa pelaku penyerangan diperkirakan adalah hacker dari Korea Utara. Hacker itu sudah mentargetkan bursa-bursa kripto yang berasal dari Korea Selatan.

Salah satu alasan yang mendukung, pernah dituliskan di Mashable (19/12/17). Modus penyerangan yang dilakukan pada bursa-bursa kripto dari Korea Selatan kuat terkait dengan serangan WannaCry. Gedung Putih saat itu sudah menuduh Korea Utara menjadi dalangnya.

Di masa itu, Korea Utara disebutkan sudah memiliki ketertarikan tersendiri dengan Bitcoin yang dinilai bisa mencegah terjadinya krisis keuangan. Terlebih lagi, Korea Utara juga perlu jalan keluar untuk meneruskan program nuklirnya.

Di tahun 2019, muncul laporan dari 360 Security asal China. Pada bulan April 2019 saat itu bursa kripto BiKi juga menjadi target serangan, termasuk juga DragonEX, dan EtBox. Di dalam laporan 360 Security, diduga sekumpulan grup hacker yang menjadi dalangnya adalah bernama “Lazarus”.

Atas berbagai rentetan insiden peretasan itulah, anggapan Korea Utara memiliki jumlah Bitcoin besar. Namun sebenarnya, tidak ada yang tahu benar tidaknya kabar ini.

Bitcoin Hacker Kim Jong Un Korea Utara Lazarus
Previous ArticleFacebook Suntik Jio India 5,7 Milyar Dolar, Demi Muluskan Libra?
Next Article Halving Bitcoin 12 Hari Lagi, Harga Sudah Tembus USD 9000
adi
  • Website
  • Facebook
  • Twitter

Adi S, pemerhati Bitcoin dan cryptocurrency. Telah mengikuti dunia bitcoin sejak lama, dan akhirnya memutuskan untuk membuat dokumentasi yang lebih detail tentang penjelasan dunia cryptocurrency di Indonesia.

Related Posts

BingX Bermitra dengan Cornix Untuk Tingkatkan Perdagangan Otomatis

July 4, 2025By guestpost

BingX AI Berkembang Menjadi Asisten Perdagangan Kripto Dengan Layanan Lengkap

June 24, 2025By guestpost

BingAI, Revolusi AI BingX dalam Perdagangan Kripto

May 28, 2025By guestpost

Membuka Potensi: Cara Dapatkan Profit dari Kripto dengan Trading CFD

February 26, 2025By guestpost

TonDex Capai 1,500 Holders dan 50,000 Followers, Bukti Miliki Komunitas Kuat

February 25, 2025By guestpost

Ethereum Stagnan, Investor Shiba & XRP Beli 1Fuel Demi Cuan Besar

February 15, 2025By guestpost
Add A Comment

Leave A Reply

You must be logged in to post a comment.

Recent Posts
  • BingX Bermitra dengan Cornix Untuk Tingkatkan Perdagangan Otomatis
  • BingX AI Berkembang Menjadi Asisten Perdagangan Kripto Dengan Layanan Lengkap
  • BingAI, Revolusi AI BingX dalam Perdagangan Kripto
  • Membuka Potensi: Cara Dapatkan Profit dari Kripto dengan Trading CFD
  • TonDex Capai 1,500 Holders dan 50,000 Followers, Bukti Miliki Komunitas Kuat
Bitcoin Media Indonesia
Berdiri sejak 2016, Bitcoin Media Indonesia menjadi media komunitas kripto pertama di Indonesia

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Recent Comments
  • Satria on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • DAULAYBRO on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • Edukasi Bitcoin on 6 GPU Terbaik Untuk Mining Tahun 2018
© 2025 Bitcoin Media Indonesia.
  • Perihal Situs BitcoinMedia.id
  • Privacy Policy
  • Syarat Layanan
  • Disclaimer
  • Contact

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.