Setelah memberi stimulus senilai USD 168 milyar, The Fed mengumumkan untuk mengambil kebijakan repo harian sebesar USD 1 trilyun hingga bulan Maret ini. Kabar ini tersebar luas di berbagai sosial media.
Repo atau Repurchase Agreement adalah perjanjian pembelian ulang jangka pendek berupa pinjaman dana pada sekuritas pemerintah. Dalam hal ini, kebijakan Repo The Fed artinya perbankan dapat mempergunakan dana tersebut untuk operasional jangka pendek.
Pasar sudah jatuh sebagai dampak virus corona – convid 19 yang kian meluas sampai hari ini. Padahal, selang beberapa hari sebelumnya The Fed sudah berupaya memberikan gelontoran dana sebesar USD 168 milyar.
Banyak kalangan ekonom di AS menilai jumlah itu masih kurang untuk dapat menstabilkan kondisi di pasar. Faktanya, jumlah yang dibutuhkan jauh lebih besar. Hingga kemudian The Fed berupaya dengan kebijakan repo harian USD 1 trilyun.
Langkah The Fed itu mendapat kritikan tajam dari Bernie Sanders melalui ciutannya. Menurutnya, pemerintah selalu lebih condong mengambil kebijakan untuk para bankir Wall Street ketimbang memberikan jaminan kesehatan untuk semua orang.
Jauh sebelumnya, upaya The Fed utnuk memangkas suku bunga acuan guna memberikan benteng ekonomi terhadap dampak virus corona sudah dinilai tidak akan mampu menyelamatkan Amerika Serikat.
Ekonom Alex Kruger menanggap upaya tersebut sebagai upaya mati-matian hanya sekedar untuk mencari secercah harapan. Sebaliknya, langkah pemangkasan itu hanya akan bertahan dalam jangka pendek saja.
Faktanya memang benar. Setelah upaya pemangkasan suku bunga dilakukan beserta suntikan dana sebesar USD 168 milyar dilakukan, pasar hanya sempat menguat sesaat. Dan jatuh kembali beberapa waktu kemudian.
Pinjaman jangka pendek melalui kebijakan repo The Fed sebesar USD 1 trilyun setiap hari, justru dipandang sebagai langkah yang cukup gila-gilaan. Bill Herrman selaku CEO Wilshire Phoenix menyebut kondisi itu layaknya melempar uang kepada kereta barang agar bisa berhenti. Dan jelas tidak akan pernah bisa berhenti.
Satu hal penting yang perlu di perhatikan, bahwa situasi perekonomian global dinilai sudah mencapai titik nadir akhir. Kebijakan repo The Fed sama artinya memberikan pernyataan kekinian atas kondisi perekonomian yang terjadi, kesusahan yang luar biasa besar.Sementara jika melihat pada kapitalisasi kripto secara keseluruhan, bahkan nilainya tidak mencapai sebesar USD 1 trilyun. Total kapitalisasi kripto secara keseluruhan hanya sekitar USD 800 juta. Sementara The Fed bisa mencetak uang sebesar itu hanya dalam waktu sehari, bahkan tiap hari sampai akhir bulan Maret.