• News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Facebook Twitter Instagram
Bitcoin Media Indonesia
  • News
    • Bitcoin
    • Altcoin
    • Market
    • Teknologi
    • editorial
  • Bitcoin 101
    • Pengertian
    • Sejarah Bitcoin
    • Cara Kerja
  • MINING
    • Pengertian
    • CPU Mining
    • GPU Mining
    • Asic Mining
    • Cloud Mining
    • Cara Mining Altcoin
  • Jurnal
  • Tutorial
  • Komunitas
  • FIGUR
  • Coins
    • Marketcap Kripto
    • 50 Top Gainer
    • 50 Top Loosers
  • Exchanges
Bitcoin Media Indonesia
BitcoinMedia » NEWS » Perangkat ASIC Dijual Kiloan di Cina, Benarkah?
News

Perangkat ASIC Dijual Kiloan di Cina, Benarkah?

Edukasi BitcoinBy Edukasi BitcoinNovember 27, 2018Updated:August 12, 20213 Mins Read
Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Tumblr Reddit WhatsApp Email
Perangkat ASIC Dijual Kiloan di Cina, Benarkah?
Share
Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Pada pekan lalu, banyak dijumpai gambar-gambar yang menunjukkan begitu banyak perangkat ASIC miner yang tertumpuk berserakan di jalanan. Banyak media kripto kemudian menuliskan bahwa perusahaan-perusahaan mining farm di Cina mulai menjual kiloan perangkat ASIC mereka.

Kenyataannya hal tersebut tentu saja tidaklah benar. Gambar-gambar perangkat ASIC dijual kiloan di Cina tersebut pada dasarnya merupakan perangkat-perangkat lama yang pernah terbawa banjir pada tanggal 27 Juni lalu. Pada saat itu, hujan deras yang melanda di Sichuan cina berimbas pada sejumlah perusahaan mining farm di Cina.

we don’t mine anymore, we don’t mine anymore, like we used to do…
not my machine xD pic.twitter.com/vOWHXpaZRi

— Yuki⚡ (@pr5whyjepc) June 29, 2018

Akibatnya, puluhan ribu perangkat ASIC di sejumlah mining farm pun terendam air. Total kerugian akibat derasnya hujan yang mengguyur di wilayah itu ditaksir sekitar 688 juta yuan lebih. Atau sekitar 104 juta dolar AS.

“The time to buy is when there’re miners in the streets.” pic.twitter.com/3fshPcANDF

— cnLedger (@cnLedger) November 20, 2018

Selain itu, gambar-gambar perangkat ASIC di jalan-jalan tersebut juga sudah tidak asing dijumpai di Cina. Hal itu karena umumnya perusahaan-perusahaan mining farm akan menjual perangkat-perangkat lama miliknya dengan harga yang relatif lebih murah.

Terang saja, hal tersebut harus dilakukan sebagai managemen perusahaan mining farm. Karena jika tetap dipaksakan menggunakan perangkat-perangkat lama, justru akan merugi, kalah efektif, dan lebih besar biaya listrik yang dibutuhkan ketimbang efisiensi pendapatan yang bisa diperoleh.

Seperti yang bisa dilihat pada ciutan dibawah ini:

Buy one orange get one old miner free lol #BTC pic.twitter.com/NUDmMN4MAz

— Mia Tam (@_blockandchain_) November 26, 2018

Perangkat-perangkat ASIC itu menjadi lelucon karena bisa didapatkan secara gratis jika anda membeli Orange. Namun tentu anda perlu mengetahui, karena perangkat-perangkat ASIC miner tersebut bukanlah perangkat baru, melainkan perangkat-perangkat lama dan usang, yang tidak lagi efektif.

Hashrate Bitcoin Sempat Turun Hingga 50%

Memang benar, bahwa pada bulan November pekan lalu hashrate pertambangan Bitcoin turun drastis. Penurunan hashrate Bitcoin bahkan mencapai hingga 50% dari total hashrate sebelumnya. Tajamnya hashrate Bitcoin yang turun itu bahkan untuk pertama kalinya yang terjadi setelah tahun 2015.

hashrate turun 50%

Penyebab utama penurunan hashrate bitcoin itu tentu saja sebagai imbas menurunnya harga Bitcoin di bulan November. Selain itu, memang benar bahwa “hash war” cukup berimbas juga untuk ekosistem pertambangan Bitcoin.

Sejumlah perusahaan mining yang ada pro antara keduanya, saling memperkuat ekosistem pertambangannya, dan mulai mengalihkan perangkat mereka.

Harga bitcoin yang turun tajam ini berimbas juga pada beberapa perusahaan mining di AS. Sebut saja seperti perusahaan pertambangan Giga Watt, yang akhirnya menyatakan bangkrut. Perusahaan pertambangan ini bahkan masih menanggung hutang sebesar USD 7 juta pada investor, dan juga USD 1 juta untuk penyedia energi listrik.

Kompetisi Vendor ASIC Masih Ketat

Produsen perangkat ASIC untuk pertambangan Bitcoin dan kripto lain memang makin ketat. Di Cina sendiri, memang kota Sichuan menjadi kota besar yang dikenal banyak menjadi pusat perusahaan-perusahaan mining farm.

Meski iklim kripto lagi kemarau di tahun 2018, namun persaingan antar vendor ASIC juga makin ketat. Canaan misalnya, sejak bulan Agustus lalu sudah merilis 4 produk baru untuk perangkat ASIC. Dua produk diantaranya bahkan berbentuk peralatan rumah tangga, yang sekaligus bisa digunakan untuk menambang bitcoin.

Tidak mau ketinggalan, vendor ASIC dari Jepang, GMO juga merilis produk barunya pada bulan Oktober. Sementara Bitmain juga berusaha memperbesar ekspansinya dengan menggelar IPO pada bulan September.

Canaan sendiri tidak mau ketinggalan, dengan memproyeksikan bisa meraup pendanaan sebesar USD 400 juta melalui IPO di pasar saham HongKong. Namun nampaknya niatan tersebut tidak lagi dijalankan di tahun ini, karena pihak regulator lebih ketat dalam hal regulasi.

ASIC Bitcoin Cina Dijual Kiloan
Previous ArticleCEO Uzoma Wacanakan Teknologi Blockchain Di UNHI Denpasar
Next Article 70% Karyawan Steemit Diberhentikan, Ada Apa?
Edukasi Bitcoin
  • Website
  • Facebook
  • Twitter

EdukasiBitcoin adalah media online untuk berbagi pengetahuan dasar tentang Bitcoin. Harapannya, agar bisa dijadkan sebagai sumber informasi maupun sebagai referensi penambah pengetahuan yang bermanfaat, berkaitan dengan Bitcoin dan teknologi yang melingkupinya.

Related Posts

Membuka Potensi: Cara Dapatkan Profit dari Kripto dengan Trading CFD

February 26, 2025By guestpost

TonDex Capai 1,500 Holders dan 50,000 Followers, Bukti Miliki Komunitas Kuat

February 25, 2025By guestpost

Ethereum Stagnan, Investor Shiba & XRP Beli 1Fuel Demi Cuan Besar

February 15, 2025By guestpost

Solanex Capai 70.000 Pengguna & Berpartisipasi di Digital Assets Forum London Bersama BlackRock

February 7, 2025By guestpost

ChainBank Capai $1 Juta dalam Presale Token, Menandai Era Baru RWA

February 6, 2025By guestpost

Blockchain TON Jadi Salah Satu Ekosistem Kripto Paling Menjanjikan dengan TonDex

February 4, 2025By guestpost
Add A Comment

Comments are closed.

Recent Posts
  • Membuka Potensi: Cara Dapatkan Profit dari Kripto dengan Trading CFD
  • TonDex Capai 1,500 Holders dan 50,000 Followers, Bukti Miliki Komunitas Kuat
  • Ethereum Stagnan, Investor Shiba & XRP Beli 1Fuel Demi Cuan Besar
  • Solanex Capai 70.000 Pengguna & Berpartisipasi di Digital Assets Forum London Bersama BlackRock
  • ChainBank Capai $1 Juta dalam Presale Token, Menandai Era Baru RWA
Bitcoin Media Indonesia
Berdiri sejak 2016, Bitcoin Media Indonesia menjadi media komunitas kripto pertama di Indonesia

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Recent Comments
  • Satria on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • DAULAYBRO on WXCoins Kripto Abal-abal, Masuk Daftar Hitam Satgas Waspada Investasi
  • Edukasi Bitcoin on 6 GPU Terbaik Untuk Mining Tahun 2018
© 2025 Bitcoin Media Indonesia.
  • Perihal Situs BitcoinMedia.id
  • Privacy Policy
  • Syarat Layanan
  • Disclaimer
  • Contact

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.