BitGive Menjadi Pelopor Transparansi Donasi Berbasis Teknologi Bitcoin dan Blockchain
Pelopor Transparansi Donasi. Bagaimanakah lembaga, ataupun institusi ini mengawal transparansi penerimaan dana mereka. Pastinya beberapa cara yang dilakukan adalah sebuah cara-cara lama dengan mengumumkan hasil akhir pelaporan mereka. Ataupun dengan melibatkan beberapa pihak terkait sebagai penguat atas hasil pelaporannya.
Bagaimana jika, proses transparansi pembukuan keuangan penerimaan dananya tersebut diperkuat dengan sebuah teknologi yang bisa secara lebih terperinci, tidak bisa diedit, tersimpan dengan rapi, bahkan bisa diakses secara publik? Tentu, hal ini akan menjadi cukup luar biasa. Karena akan memberikan tingkat transparansi yang lebih memadai dan akurat.
Hal tersebut menjadi cukup memungkinkan dan bisa diwujudkan dengan memanfaatkan pengembangan teknologi Bitcoin dan Blockchain. Blockchain adalah sebuah publick ledger yang mencatat keseluruhan transaksi. Bisa diakses secara publik, serta tingkat keamanan data bisa dibilang lebih aman.
BitGive, menjadi sebuah pelopor transparansi donasi global dengan mengusung pengembangan teknologi Bitcoin dan Blockchain. Pendirian BitGive dilakukan sejak tahun 2013. Bertujuan untuk mengusung proses transparansi, memberikan inovasi yang cukup bagus bagi filantropi secara global, dengan memanfaatkan teknologi Bitcoin dan Blockchainnya.
Platform BitGive menggalang donasi dengan Bitcoin, dengan memanfaatkan Blockchain sehingga bisa dilacak keseluruhan transaksi yang telah dilakukan, begitupun dengan keseluruhan pengeluarannya secara publik. Transparansi seperti ini tentu tidak pernah dijumpai sebelumnya, pada lembaga non profit penggalangan dana sebelumnya.
Pada program Charity 2.0 yang diluncurkan sejak 2015 BitGive Foundation, terdorong atas inisiatif untuk bisa membangun sebuah transparansi pada platform penggalangan dana lembaga non profit. Dengan hal ini, akan bisa membantu para donatur, mendidik, dan menghindari kegiatan penipuan yang banyak terjadi pada cara-cara lama dan tradisional.
Sejak pertama kali program itu diluncurkan, mereka telah berhasil menjalankan proyek kemanusiaan di 7 negara. Bantuan korban tornado di Alabama, Penanganan Ebola di Afrika, bantuan pemukiman di Brazil, proyek air bersih di Kenya, bantuan bencana Nepal, bantuan anak di Phillipina, dan juga bantuan kesehatan mental di Mexico.