Pavel Lerner, pria berumur 40 tahun ini dikenal sebagai seorang analist dan pakar blockchain di platform Exmo. Pada tanggal 26 Desember lalu, ia dikabarkan telah diculik oleh sekelompok orang yang mengenakan penutup kepala, balaclava, saat beranjak dari kantornya di Kiev, Ukraina. Sekelompok penculik tersebut, langsung menyeretnya masuk ke dalam mobil Mercedes Benz.
Mengetahui ketika Pavel dikabarkan hilang, pihak Exmo Finance sendiri akhirnya memberikan pernyataan resmi di situsnya perihal penculikan tersebut kamarin sore. Di dalam pernyataan resmi mereka, pihak Exmo mengabarkan bahwa setelah Pavel dibebaskan, ia masih dalam keadaan baik, tidak mengalami luka fisik apapun, kecuali tekanan stress akibat peristiwa penculikan yang telah menimpanya.
Selain itu, pihak Exmo juga menginformasikan kepada seluruh pengguna layanan di bursa kriptonya bahwa peristiwa penculikan tersebut tidak akan berdampak pada jumlah kepemilikan asset kripto penggunanya. Aktifitas bursa di Exmo pun tetap berjalan seperti biasanya.
Saat masih ditawan, kabarnya situs Exmo juga terkena serangan DDoS attack pada 28 Desember lalu. Akibat serangan tersebut, Exmo pun juga sempat terhenti sementara hingga akhirnya berjalan normal kembali.
Exmo Finance, kabarnya berbasis di Polegate, Sussex – Inggris, namun jika berdasarkan informasi di situsnya, disebutkan bahwa Exmo juga punya kantor di Spanyol, Rusia, India, dan Thailand. Pihak Exmo juga menyatakan bahwa pihaknya mempunyai penasehat finansial yang berasal dari UK, USA, Singapura, maupun Lithuania.
Layanan pihak ketiga kripto selalu jadi incaran
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa pihak-pihak ketiga dalam ekosistem dunia kripto, selalu menjadi incaran tindak kriminal. Perusahaan pihak ketiga dalam dunia kripto itu dapat berupa bursa/marketplace, penyedia layanan wallet, dan semuanya berada di luar sistem inti dunia kripto.
Selain menjadi incaran tindak kriminal, penyedia layanan pihak ketiga ini juga acapkali menggunakan strategi melarikan diri atas berbagai hal yang ada. Sudah cukup banyak alasan serangan DDoS attack, atau yang lain, sebagai alasan utama yang berujung pada hilangnya asset kripto pengguna.
Sebelum penculikan Pavel, telah terjadi banyak peristiwa yang telah menelan kurang lebih 52 juta pounsterling, atau setara dengan 4.700 Bitcoin, menyusul serangan yang terjadi di NiceHash beberapa waktu lalu. Belum lagi kejadian serupa yang terjadi di salah satu startup yang berbasis di UK, Electroneum, padahal startup tersebut baru saja telah memperoleh pendanaan hingga 40 juta USD.
Pengguna kripto semestinya dapat belajar banyak hal tentang hal ini, terutama jika anda masih banyak menggunakan layanan pihak ketiga baik di bursa, atau wallet manapun, karena itu sama saja anda telah mendonasikan aset kripto anda tanpa syarat apapun.