Bertujuan agar mempunyai peluang lebih untuk eksplorasi aplikasi blockchain, Opera gandeng Ledger Capital. Nantinya output dari pemanfaatan teknologi blockchain tersebut dapat diimplementasikan ke dalam produk-produk Opera dan ekosistemnya.
Sementara perusahaan Ledger Capital ini merupakan sebuah startup advisory terkait dengan teknologi blockchain. Jalinan kemitraan tersebut sudah dipublikasikan secara resmi oleh pihak Opera hari Jumat pekan lalu (28/9/18).
Ding’an Fei dari pihak Ledger Capital memberikan komentar atas kemitraan tersebut:
“Kami cukup senang bekerjasama dengan inovator dan pemimpin industri browser seperti Opera. Opera telah memimpin diantara beberapa browser besar lain, dengan integerasi wallet kripto yang inovatif dan investasi dari perusahaan kripto seperti Bitmain. Kami menantikan eksplorasi selanjutnya. Tentang bagaimana Opera dapat memanfaatkan masifnya ekosistem dan kompetensi teknis yang besar untuk menciptakan nilai eksponensial bagi basis pengguna dengan ruang blockchain yang lebih besar.”
Sejauh ini perusahaan penyedia browser terkemuka, Opera, memang cukup antusias dengan inovasi teknologi blockchain dari cryptocurrency. Opera sendiri mulai berinteraksi dengan cryptocurrency semenjak banyak aksi hijacking untuk mining kripto melalui aplikasi peramban di sekitar akhir tahun 2017.
Belakangan ditahun 2018 ini, malware untuk mining kripto bahkan telah meningkat seperti yang dilaporkan dari hasil penelitian Skybox Security. Angkanya bahkan berbanding terbalik dibandingkan tahun 2017.
Sejak saat itu Opera mulai meminta perijinan dari SEC untuk menggelar IPO (Initial Public Offering). Tujuan IPO tersebut tidak lain untuk memulai eksplorasi dengan teknologi blockchain dari dunia cryptocurrency.
Pada IPO tersebut Opera menggandeng Nasdag. Hasilnya pada IPO tersebut Opera berhasil mendapat modal baru sebesar USD 115 juta. Salah satu perusahaan besar yang ikut berpartisipasi dalam IPO tersebut adalah Bitmain.
Enam bulan sejak peluncuran IPO, upaya eksplorasi yang dilakukan berbuah hasil. Pada bulan Juli 2018 Opera sudah membuat wallet kripto di dalam platform mobile Opera. Hanya saja, wallet tersebut masih support untuk Ethereum dan standar token ERC20 maupun ERC721 saja.
Berlanjut kemudian pada tanggal 24 September lalu mulai meluncurkan wallet kripto di platform Opera untuk versi komputer desktop. Di versi pertama desktop ini, Opera masih sama hanya support Dapps Ethereum saja di berbagai varian OS seperti Mac, Linux ataupun Windows.
Masuknya Opera di segmentasi teknologi blokchain sekaligus menandakan bahwa dunia kripto telah berhasil masuk di berbagai lini. Hingga lantas memaksa iklim kompetisi di berbagai perusahaan-perusahaan besar makin kompetitif. Selain browser Opera, sebelumnya Brave juga telah mencapai target pasarnya.