Pasar bitcoin di banyak bursa di seluruh dunia beberapa waktu terakhir telah banyak menyita perhatian dunia. Beberapa desainer di New York dalam pegelaran tersebut nampak sudah banyak memperhatikan perbincangan tentang dunia kripto.
Dilansir dari Fiancial Times hari Kamis lalu (8/02/17), acara dimulai terlebih dahulu dengan diskusi terkait pasar Bitcoin dan dunia kripto secara umum. Diskusi pembuka itu memang menjadi ruang dan kesempatan khusus.
Beberapa perancang busana terlihat telah mengakomodir ide-ide dari dunia bitcoin dan kripto dengan dengan ide-ide lainnya. Misalnya saja perancang busana asal Belgia, Raf Simons, yang mencoba menggabungkan ide dunia kripto dengan semangat Machiavellian. Rancangan karya Raf Simon seperti menonjolkan sosok seorang pedagang kripto. Lalu menjual kriptonya dalam ruang yang dianggap suci, seperti yang dituliskan di Cryptocoinnews.
Sementara salah satu dari 35 busana karya Ovadia & Sons asal New York menampilkan nuansa sedikit anarki. Rancangan busana itu dengan memuat sebuah tulisan ““Bitcoin accepted. No cash”. Ide sedikit anarki itu juga terlihat pada rancangan kemeja karya Ariel dan Simon Ovadia.
Secara keseluruhan pagelaran busana tersebut masih cukup sedikit yang secara gamblang menampilkan corak rancang busana yang berkaitan dengan bitcoin dan cryptocurrency. Dari paparan beberapa perancang busana di Vogue, nampaknya pagelaran tersebut masih banyak didominasi dengan tema-tema punk dan country. Beberapa perancang busana lainnya juga nampak lebih banyak mengeksplorasi pengaruh-pengaruh beberapa tokoh musik dalam dunia fashion. Pemusik yang banyak dieksplorasi seperti Elvis dan juga Clash.
Meskipun tidak begitu banyak nuansa bitcoin dan dunia kripto secara umum, namun pada pagelaran busana itu seakan menyimpan beberapa misteri di dunia fashion. Bitcoin dan dunia kripto secara umum yang cukup fenomenal, apakah memang sudah mempengaruhi pergeseran mode nantinya? Atau desainer dunia hanya mencoba memanfaatkan momentum trendsetter dunia kripto sebagai jalan alternatif yang membantu pemasaran produknya.
Namun fakta yang ada, bahkan Vogue pun telah memulai mengumumkan secara resmi beberapa produk yang bisa dibeli dengan Bitcoin di halaman situsnya sejak 29 Januari lalu. Jika dilihat dari akarnya, dunia fashion mungkin lebih sejalan dengan semangat bitcoin yang sudah lama muncul. Berkaca dari hal ini, bisa saja dunia fashion kelas menengah ke atas akan mulai berupaya mengadopsi ide-ide dunia kripto ke dalam dunia fashion yang lebih bernuansa glamor.
(editor: adi)