Penulis novel fiksi ilmiah, sejarah, cyberpunk, asal Amerika Serikat, Neal Stephenson menyatakan bahwa dirinya jelas bukan Satoshi Nakamoto. Pseudonym penemu teknologi sistem pembayaran tunai elektronik peer-to-peer yang diberi nama Bitcoin sampai sekarang masih menyisakan misteri.
Pria yang terlahir di Fort Meade Maryland 1959 tersebut adalah salah satu penulis fiksi kondang. Neal yang bernama lengkap Neal Town Stephenson juga terjun dalam pengembangan game yang diangkat dari kisah-kisah fiksi dalam novelnya.
Asal muasal pernyataan Neal Stephenshon yang mengatakan bahwa dirinya bukan Satoshi Nakamoto berawal saat dirinya tayang di acara PodCast hari Rabu kemarin (17/7/19). Siaran PodCast tersebut dibawakan oleh seorang ekonom Amerika Serikat, Tyler Cowen, dalam episode ke 71 yang bertajuk “Neal Stephenson on Depictions of Reality”.
Pada siaran PodCast tersebut, ketika Neil ditanya apakah dia Satoshi Nakamoto? Dirinya menjawab ringan, “Saya jelas tidak memiliki gaya hidup seperti seseorang yang memiliki uang sebanyak itu,” jawabnya.
Entah bagaimana bisa Tyler Cowen bisa memberikan pertanyaan tentang Satoshi Nakamoto kepada penulis novel kondang yang karya-karyanya kerap menjadi best seller itu. Namun dikutip dari Marketwatch kemarin, kemungkinan besar inisiatif Tyler menanyakan hal itu karena sebulan lalu di media Reason.com menulis tentang Neal Stephenson sebagai penemu Bitcoin.
Tulisan di majalan online yang ditulis Peter Suderman pada tanggal 5 Juni 2019 mengaitkan Neal Stephenson karena berdasar dari novel-novel yang pernah telah ditulisnya. Seperti Fall, Snow Crash, Crytonomicon, maupun juga The Diamond Age.
Dari beberapa karya tersebut, kisah dalam novel Neal banyak menuliskan bagaimana cerita akhir masa dunia digital dan seterusnya. Aktifitas Neal dalam menulis sudah dilakukan selama 30 tahun. Kurang lebih ada 275 karya Neal dalam bentuk novel fiksi, non fiksi, cerita singkat, ataupun yang lain. Tulisan Neal juga sudah dipublikasikan sebanyak 1.356 kali. Tulisan Neal juga telah diterbitkan dalam 21 bahasa. Sampai sejauh ini karya-karya Neal sudah tersebar di 32.872 perpustakaan di seluruh dunia.
Sekian banyak karya Neal, ada beberapa karya yang dianggap cukup berkaitan dengan asumsi dirinya sebagai Satoshi Nakamoto oleh Peter Suderman. Beberapa karya tersebut seperti Snow Crash, Cryptonomicon, buku barunya yang berjudul Fall, Dodge in Hell, Anathem, dan juga Seveneves.
Sebagian besar dari karya Novel yang ditulis, Neal nampak cukup gemar dengan dunia kriptografi, mata uang digital, infrastruktur sosial teknologi dunia, bahkan juga budaya Asia.
Pada novelnya yang berjudul Diamond Age misalnya. Novel itu menggambarkan bagaimana media internet, termasuk dengan pola jaringan peer-to-peer dan privasi yang dirancang untuk bisa memberikan fitur keamanan tinggi, dan juga bisa digunakan untuk saling transfer uang.
Empat tahun berselang setelah Novel Diamond Age, Neal Stephenshon kemudian menerbitkan novel barunya yang berjudul Cryptonomicon. Di novel barunya ini Neal menceritakan tentang seorang lelaki yang berupaya melacak asal muasal ilmu kriptografi di era perang dunia II. Kisah itu juga menceritakan bagaimana pengusaha di era 90-an berupaya untuk membuat sistem perbankan anonim dan mata uang digital yang berada diluar jangkauan pemerintah.
Konon, Neal Stephenshon dalam karya Cryptonomicon berangkat dari ide karya trilogi novelnya yang berjudul Baroque Cycle. Cerita dari trilogi karya Neal itu menjelajah liar sejarah ilmu matematika, uang, hingga filsafat modern.
Terkait hal itu, Peter menganggap bahwa Neal sudah menggambarkan konsep inti cryptocurrency bertahun-tahun sebelum Bitcoin muncul.
Apa yang dibayangkan Neal dalam karya novelnya tentang mata uang anonim dan berjalan di jaringan yang terdesentralisasi itu seakan telah melompati jurang antara dunia fiksi menjadi kenyataan. Karena di tahun 2008, muncul sebuah makalah atau whitepaper semi formal Bitcoin.
Secara personal, sosok Neal dalam karya-karyanya juga telah banyak memberikan inspirasi bagi tokoh-tokoh dunia teknologi. Termasuk juga penemu internet maupun iPad. Neal awalnya adalah salah seorang karyawan di Blue Origin. Perusahaan itu adalah perusahaan ruang angkasa swasta yang dibangun dan didirikan oleh Jeff Bezos.
Saat bekerja di perusahaan Blue Origin itu, Neal juga bekerja sama dengan Long Now Foundation. Tujuannya adalah untuk mempromosikan fiksi ilmiah. Harapannya agar melalui fiksi ilmiah itu bisa mendorong munculnya inovasi teknologi secara aktual.
Sebuah contoh saja, di tahun 2018, saat Amazon meluncurkan platform Augmented Reality dan Virtual Reality bernama Sumerian, adalah juga terinspirasi dari novel Neil, Snow Crash. Nama Sumerian yang diambil Amazon dalam produknya itu merupakan bahasa kuno Sumeria.
Menurut Peter, kisah-kisah Neal telah memberikan inspirasi besar dalam pembangunan proyek Bitcoin oleh Satoshi Nakamoto. Kisah fiksi Neal itu telah membentuk budaya teknologi kekinian. Pada novel berjudul Snow Crash, muncul seperti halnya munculnya World Wide Web yang sudah banyak dikenal oleh sebagian besar manusia di penjuru dunia saat ini.
Di sekitar tahun 1980an, Neal jelas bukan satu-satunya penulis fiksi ilmiah. Ada beberapa penulis lain seperti William Gibson, Orson Scott Card atau yang lain. Namun apa yang telah dituliskan Neal dalam karya-karyanya menjadi lebih spesifik tentang dunia digital, kriptografi, matematika, internet, dan perkembangan teknologi.