Pada tanggal 7 Februari lalu, salah satu pengembang Bitcoin, Luke Dashjr mengusulkan untuk mengurangi ukuran limit block menjadi lebih kecil. Usulan yang dibawa Luke tersebut direncanakan untuk bisa dijalankan pada bulan Agustus mendatang.
Sejauh ini, di komunitas Bitcoin perihal “limit block” sudah menjadi hal yang cukup sensitif. Kita tentu cukup ingat tentang perdebatan soal skalabilitas Bitcoin yang menyangkut juga soal limit block. Perdebatan tersebut bahkan memakan waktu hingga bertahun-tahun lamanya, hingga mengakibatkan adanya splitting hingga menghasilkan BCash (aka Bitcoin Cash).
Namun. Perdebatan yang muncul saat itu adalah tentang adanya usulan untuk menaikkan limit block menjadi lebih besar. Teknisnya, ukuran block yang jauh lebih besar, dapat menurunkan sisi keamanan di dalam ekosistem.
Sedangkan usulan Luke kali ini justru sebaliknya, yakni untuk mengurangi ukuran limit block menjadi jauh lebih kecil. Ada beberapa capaian yang dimaksud oleh Luke didalam usulannya tersebut. Pertama, pengurangan limit block dapat meringkas pekerjaan penambang menjadi kian mudah. Kedua, memberikan stimulus dengan biaya transaksi yang lebih tinggi.
Teknisnya, pengurangan limit block memang tidak akan berpengaruh langsung pada naik turunnya fee di dalam jaringan. Namun, ketika limit block semakin kecil, setiap orang mungkin akan terdorong untuk rela memberikan fee lebih agar transaksinya kian cepat dikofirmasi di ekosistem pertambangan. Dan ketiga adalah untuk meningkatkan sisi keamanan.
Bangunan infrastruktur Bitcoin, diperkuat dari ekosistem pertambangan. Dalam hal ini, semakin banyak pengguna yang menjalankan node, tentu akan memperkokoh bangunan Bitcoin tersebut. Begitupun sebaliknya, jika pengguna merasa berat untuk menjalankan node, maka disitulah letak celah keamanan yang harus segera diantisipasi.
Di dalam ciutannya, Luke memberikan detail penjelasan bahwa rencana menurunkan ukuran limit block tersebut dapat dilakukan melalui Softfork saja.
Another example: This patch would enforce a very simple softfork, reducing #Bitcoin block sizes to ~300k between Aug 1 and Dec 31. It demonstrates how one can make a truly TEMPORARY softfork.https://t.co/sukdk2zJpR
(DO NOT RUN THIS IN PRODUCTION EVEN IF YOU SUPPORT A UASF)
— Luke Dashjr (@LukeDashjr) February 7, 2019
Usulan Luke kali ini memang bisa dibilang cukup realistis. Salah satunya adalah karena ada penurunan node dari 100ribu full node menjadi 60 ribu saja akhir tahun yang lalu. Hal tersebut karena sejauh ini banyak pihak yang hanya berperan sebagai Light Weight Node (SPV Node) saja.
Terutama untuk sekian banyak bursa kripto, maupun penyedia wallet, dan lain-lain yang tidak menjalankan node sendiri, melainkan menggunakan fitur full node dari layanan pihak ketiga dalam pembangunan platformnya.
Luke mengusulkan, pengurangan limit block tersebut adalah sebesar 600kWu (ukuran block weight). Besaran ukuran block itu berkisar kurang lebih hanya 300kilobyte saja per block. Artinya, jika usulan tersebut benar-benar diterapkan, ukuran block diatas 600kWu tersebut secara otomatis akan ditolak, karena dianggap tidak valid di dalam jaringan.
Saat ditanya kenapa rencana itu akan dijalankan pada bulan Agustus mendatang, Luke juga memberikan penjelasan yang rasional. Menurutnya, jangka waktu sekitar 5 bulan adalah waktu yang cukup untuk membuat perencanaan dan melakukan percobaan-percobaan sebelum sepenuhnya dirilis.
Rencana Menurunkan Limit Block Mulai Ada Pro Kontra
Seperti yang sudah bisa ditebak, pembicaraan tentang “Limit block” memang benar-benar hal yang sensitif. Rencana Luke untuk menurunkan ukuran limit block itu juga sudah mulai ada pro kontra di komunitas.
Misalnya saja @CobraBitcoin dalam ciutannya menilai bahwa langkah softfork untuk mengurangi limit block sama halnya hardfork dengan cara berbeda. Menurutnya, rencana itu dapat menimbulkan menurunnya tingkat trust di komunitas Bitcoin.
Stop this madness! Last thing Bitcoin needs is yet more contentious forks in this key year for adoption! A soft fork to “reduce the block size” is a hard fork in all but name. This will split off from the established consensus, cause massive drama, and damage trust in Bitcoin. https://t.co/54tzz4UIli
— Cøbra (@CobraBitcoin) February 11, 2019
Akun CobraBitcoin sejauh ini banyak diakui oleh sebagian besar komunitas kripto adalah milik Theymos. Sosok Theymos adalah pengelola forum Bitcointalk, yang aslinya dibuat oleh Satoshi Nakamoto untuk diskusi pengguna Bitcoin.
Sementara Brian Hoffman, CEO dan pendiri OpenBazaar menilai upaya menurunkan limit block seakan berusaha untuk memaksa pengguna secara halus untuk cepat mengadopsi Lightning Netwok.
It sounds like non-Bitcoiners are all for Bitcoin supporters to lower the block size and risk blowing themselves up to force people onto LN ASAP. Will be an interesting situation if it happens.
— Brian Hoffman 🙅🏼♂️ (@brianchoffman) February 13, 2019
Perkembangan Lightning Network sendiri saat ini sudah cukup menggembirakan. Jumlah node Lightning Network bahkan tumbuh begitu subur dan meningkat drastis. Adopsi dan nilai transaksi menggunakan teknologi petir ini juga meningkat pesat. Ada harapan yang luar biasa capaian melalui Lightning Network ini akan lebih meningkatkan adopsi bitcoin di masa depan.