Membayangkan Sippadu Berbasis Blockchain – Sistem Layanan Terpadu Di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu BPPT Sidoarjo
Sippadu. Ada yang menarik ketika berada di kota bandeng Sidoarjo, lalu membaca sebuah harian JawaPos-Radar Sidoarjo, tertanggal 28 Mei 2016 lalu. Didalamnya ada sebuah berita tentang penemu sistem layanan terpadu, disingkat dengan (Sippadu).
Adalah Risza Pupuk P, dan Nurrakhman, pengembang Sippadu tersebut. Dan sistem temuan mereka telah dijalankan dan berhasil dioperasikan seperti yang dituturkan di media tersebut.
Dengan sistem temuan mereka, puluhan berkas perizinan yang menumpuk di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Sidoarjo bisa dilakukan dengan mudah. Karena mata rantai perizinan bisa diproses dengan lebih efisien.
Sementara, Saiful Illah, Bupati Sidoarjo, cukup bisa mengontrol pekerjaannya tersebut hanya dengan menggunakan smartphone saja. Bisa dilakukan dengan jarak jauh untuk menandatangani berkas-berkas perijinan yang harus diselesaikan.
Proses di layanan tersebut, aplikasi yang digunakan memungkinkan pemohon maupun pemberi izin untuk mengirim dan melengkapi persyaratan dari jarak jauh. Sippadu telah muncul sejak awal 2012. Dikatakan di media itu bahwa pengembang awalnya adalah pihak ketiga.
Di rancancangan awalnya, Sippadu hanya memungkinkan izin bisa diproses secara digital saja. Lalu mereka berdua pun mulai terbesit untuk mengembangkannya lebih lanjut. Sampai akhirnya bisa menjadi seperti yang saat ini. Mereka pun mengembangkan ini tanpa ada biaya bantuan dari pihak manapun.
Melihat hal diatas, EB kemudian membayangkan, andaikan saja kedua orang tersebut mengenal tentang Bitcoin dan teknologi Blockhain. Tentu akan bisa menjadi lebih bagus. Dengan tingkat keamanan yang cukup bisa diandalkan. Mampu dipakai di dinas manapun di Indonesia.
Begitu banyak informasi dan data yang tersimpan bahkan bisa terjaga dengan baik, tidak bisa dimanipulasi. Bahkan mudah untuk diakses secara terbuka. Tentu saja, jika dan hanya jika banyak orang telah banyak yang mengetahui tentang potensi teknologi Blockchain.
Jika banyak yang bisa melihat potensi di teknologi Blockchain, EB juga cukup yakin akan bisa diterima dengan baik. Terlebih, dengan potensinya yang memang bisa dikembangkan untuk banyak bidang. Kalau memang ternyata teknologi ini akan bisa membantu dan mempermudah banyak hal, mengapa tidak digunakan? Pertanyaan ini pada akhirnya harus ditutup dengan sebuah kalimat terakhir, mau tidak untuk mengetahui dan mempelajarinya?