BitcoinMedia. CSO Coinshare, Meltem Demirors berpendapat bahwa halving bitcoin 2020 mendatang mungkin akan berjalan tidak seperti yang dibayangkan. Di tahun 2019 ini, sudah cukup banyak hal krusial yang terjadi. Terutama jika berkaitan dengan sisi regulasi, sampai dengan banyaknya mata uang digital bank sentral (CBDC – Central Bank Digital Currency).
Meltem Demirors, sempat muncul di dua acara podcast berbeda, yakni di Unchained, dan juga podcast The Breakdown, (25/12/19). Pada masing-masing podcast itu juga membicarakan tentang arah Bitcoin di tahun 2020 mendatang. Terlebih yang berkaitan dengan agenda krusial, yakni Bitcoin Halving.
“Sekarang ada banyak perusahaan besar yang telah terlibat di Bitcoin. Jadi saya pikir akan banyak merupah arah pasar yang jauh lebih baik untuk Bitcoin terkait dengan agenda halving,” terangnya.
Menurut Demirors, pasar saat cukup berbeda jika dibandingkan dengan yang terjadi di sekitar bulan Juli 2016 silam, saat Halving Bitcoin sebelumnya. Banyak orang sudah memperkirakan ada pergerakan harga naik pada momentum yang kemungkinan terjadi pada bulan Mei 2020 itu.
Merchant dan kondisi pasar mungkin akan melihat situasi yang lebih menguntungkan, terutama jika menyangkut makin menyusutnya supply Bitcoin. Situasi pasar akan banyak dipenuhi dengan persepsi meningkatnya permintaan sebagai akibat menurunnya jumlah supply BTC yang beredar di pasaran.
Di dalam pendapatnya, Demirors juga menyatakan bahwa kondisi pasar sekarang cenderung enggan untuk bertransaksi karena mengetahui jika aktivitas transaksi itu mungkin bernilai lebih tinggi setelah momentum halving.
Sementara di sisi lain, Demirors juga mengakui akan cukup sulit untuk mempredisksi pergerakan harga Bitcoin pasca halving terjadi. Hal itu terutama jika berkaitan dengan seberapa kondusif ekosistem pertambangan nantinya.
Kenyataan yang ada pada ekosistem pertambangan, sudah menunjukkan progress yang cukup bagus. Mulai dari perkembangan perangkat pertambangan, supply energi yang berasal dari energi terbarukan, hingga besaran hashrate pertambangan.
Apa itu Central Bank Digital Currency – CBDC
Central Bank Digital Currency adalah mata uang digital yang dibuat oleh bank-bank sentral. Mata uang digital ini dibuat secara berbeda, tidak seperti Bitcoin ataupun versi cryptocurrency lain pada umumnya. Pembeda utamanya, kebanyakan CBDC ini dibuat dengan karakter token yang dibangun dari varian blockchain tertentu, dan dikontrol sepenuhnya oleh bank sentral sebagai penerbit utama.
Oleh sebab itu di tahun 2020 mendatang, dipandang sebagai periode Central Bank Digital Currency (CBDC). Gejolak ini sudah terlihat di tahun 2019, ketika mulai banyak CBDC yang telah diperkenalkan. Dari sekian banyak proyek mata uang digital bank sentral itu, sebagian besarnya baru akan dirilis pada tahun 2020 depan.
Apa yang terjadi di sepanjang tahun 2019 menjadi pintu masuk penting bagaimana pihak institusional pemerintah mulai banyak yang masuk di sektor aset digital. Hal itu yang paling banyak disorot di sepanjang tahun 2019.