Kontrak bitcoin berjangka pertama CBOE telah berakhir. Langkah awal yang terjadi di tengah pergolakan harga perdagangan kripto yang turun di bawah 10.000 usd. Kontrak berjangka bitcoin yang pertama kali terdaftar pada pertengahan Desember lalu bisa dibilang memiliki diawali dengan masa yang sulit.
Pada masa awal pembukaan, di situs Chicago Board Options Exchange (CBOE) sempat mengalami masalah. Pasalnya, pada pukul 6 sore waktu itu, kontrak awal itu sempat tidak tersedia. Namun pada akhirnya masalah platform tersebut mampu teratasi. Hingga pada awal pembukaan, pasar merespon positif. Kontrak berjangka pun menunjukkan mampu naik hingga di atas 15.000 usd.
Menurut data CNBC, kontrak bitcoin berjangka F8 berakhir di harga 11.055 usd. Hal ini dinilai sebagai sebuah perkembangan yang cukup penting. Mengingat, pada satu titik kemarin, harga bitcoin turun hingga di level 9.199,59 usd. Berlanjut kemudian setelah periode setelah kontrak F8 berakhir, harga bitcoin mulai membalikkan tren dalam dua hari terakhir.
Berdasarkan pantauan di Coinbase, data CBOE menunjukkan bahwa pasar untuk kontrak G8 yang akan berakhir pada tanggal 14 Februari 2018 diperdagangkan sedikit di bawah harga pasar. Laporan yang termuat di situs resmi CBOE, yang melaporkan harga di angka 11.200 usd.
Revolusi kontrak berjangka kripto tidak akan berhenti
Kontrak berjangka pertama bitcoin di CBOE memang sudah berakhir, meski ditutup dengan koreksi harga yang mendalam di bulan Januari ini. Meski demikian, pihak CBOE merasa cukup yakin bahwa revolusi kontrak berjangka untuk dunia kripto tidak akan berhenti.
Presiden CBOE, Chris Concannon memberikan komentar saat sebelum sesi konferensi pers dimulai pada hari Rabu lalu di New York. Ia mengatakan, “Anda telah melihat keseluruhan ruang kripto, dan annda juga dapat melihat produk lain yang memiliki likuiditas dengan ukuran nosional, turunannya masuk akal. CBOE tidak akan mengambil langkah lain, sampai bursa berjangka selesai memperbarui core software perdagangannya dengan tehnologi dari Bats Global Markets pada tahun lalu”.
Sementara itu, Tyler dan Cameron Winklevoss, pendiri salah satu bursa Bitcoin terbesar, Gemini, masih mengupayakan banding atas penolakan pengajuan ETF kripto oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Efek AS pada bulan Maret tahun lalu. Sampai sejauh ini, pihak SEC masih belum menyetujui ETF Bitcoin tunggal. Gemini dari Winklevoss bersaudara ini, adalah mitra CBOE. Dari kontrak CBOE yang berakhir di hari Rabu lalu, penyelesaian Gemini berlalu tanpa hambatan di harga 10.900 usd.
Sedangkan SEC sendiri berkaitan dengan kontrak berjangka kripto nampak cukup berhati-hati. “Mereka sangat berhati-hati dalam hal Bitcoin, ini semacam semburan petir”, terang Chris Concannon. Terkait masalah regulasi, Ed Tilly selaku Chief Executive Officer di CBOE menilai bahwa regulator akan memperhatikan penyelesaian kontrak berjangka pertama ini. Tentunya pihak regulator juga akan terus menilai masa depan bitcoin melalui produk yang diperdagangkan di bursa.
(ida/adi)