Hegelin, yang sekarang berubah nama menjadi CryptoAG disebut terlibat dalam konspirasi spionase kelas dunia. Perusahaan CryptoAG asal Swiss ini merupakan perusahaan pembuat mesin pemecah sandai, mesin enkripsi sejak di era Perang Dingin sampai tahun 2000an.
Perusahaan mesin enkriptsi ini ternyata secara rahasia sudah dimiliki oleh CIA dan juga agensi mata-mata Jerman Barat di puncak masa Perang Dingin. Semula, informasi ini hanya disebut sebagai desas-desus saja.
Namun Washington Post bersama dengan ZDF Jerman berhasil membongkar dan mempublikasikan dokumen yang membuktikan itu. Pada publikasi di SRF, bahkan berhasil menggali keterangan dari salah satu mantan pegawai di CryptoAG, hingga mantan agensi di BND bernama Schmidbauer.
CIA dan Jerman dibalik perusahaan CryptoAG menjadi dalang konspirasi spionasi kelas dunia. Mereka diam-diam sudah mengumpulkan informasi rahasia pemerintah di dunia selama beberapa dekade. Bahkan, termasuk peristiwa Ronal Reagan. Selama ini, CryptoAG sendiri sudah memasok 120 lebih mesin enkripsi ke pemerintahan dunia sejak di era Perang Dingin.
CryptoAG sudah menghasilkan jutaan dolar AS selama hampir 50 tahun beroperasi. Keuntungan ini juga dibagikan kepada kedua agensi sebagai pemilik perusahaan. Yakni kepada CIA dan agensi Jerman, tulis di RT hari ini (12/02/2020).
Central Intelligence Agency (CIA) dan BND (Federal Intelligence Service) Jerman sudah menjalankan program spionase rahasia, seperti yang telah dipublikasikan di Washington Post, ZDF Jerman, dan SRF Swiss hari ini.
Desas-desus tentang konspirasi spionase melibatkan mesin enkripsi CryptoAG memang sudah lama. Mesin enkripsi bikinan CryptoAG, lama ditengerai telah disisipi dengan piranti untuk memata-matai, atau backdoor. Ditulis di RT, bahkan menuliskan temuan ini dengan menyebut “Kudeta Inteligen”.
Kabar yang telah tersebar itu juga diciutkan oleh Kim Dotcom.
Atas kejadian tersebut, Kim DotCom beranggapan bahwa saat ini Pemerintah AS sudah berupaya menekan juga perusahaan-perusahaan teknologi besar AS untuk memasang backdoor. Jika melihat apa yang telah terungkap di CryptoAG, apa yang diungkapkan oleh Kim memang cukup beralasan.
Dari dokumen yang diperolah oleh ZDF, mengatakan bahwa ada orang-orang tertentu di CryptoAG yang mengetahui peran Jerman dan Amerika. Semua yang terlibat juga telah siap untuk melindungi relasi rahasia tersebut.
Menurut publikasi di ZDF, hasil penjualan dari produk-produk CryptoAG ke luar negeri, dipergunakan oleh NSA mmaupun BND Jerman untuk memata-matai negara-negara yang bermusuhan dengan sekutunya. Negara-negara tersebut termasuk seperti Portugal, Spanyol, Irlandia, dan negara lainnya.
Sedikit berbeda pandang, menurut Profesor Alan Woodward dari Surrrey University menilai bahwa dirinya sudah curiga sejak Reagan muncul di stasiun televisi. Saat itu Ronald Reagan membicarakan tentang mesin Crypto AG C52. Menurut Woodward, saat itu Der Spiegel sudah pernah menuding hal yang sama di tahun 1996.
Namun menurut Woodward, apa yang terjadi bukanlah karena adanya backdoor, melainkan CEO di CryptoAG telah menyerahkan spesifikasi penuh dari produknya kepada pihak NSA. Dengan itu, NSA memungkinkan untuk menggunakan semacam Bombe, yang bisa digunakan untuk memecah sandi. Menurutnya hal ini seperti di banyak kisah, Enigma yang juga telah dibungkam.
Sementara itu, Veteran Infosec Bruce Schneier menebak jika sudah beberapa tahun lalu CryptoAG telah dibobol. Dirinya sempat menuliskan di tahun 2004 tentang Hans Buehler di Iran yang disebut mengetahui bahwa perangkat CryptoAG telah jebol. Meski ada dugaan perangkat CryptoAG berhasil dikompromikan, namun Schneier juga tetap berspekulasi bahwa NSA mungkin sudah memasang backdoor di perangkat-perangkat tersebut.
(gambar: Mesin pemecah sandi Hegelin CX-52 via nf6x)