Di sektor advertising, proyek Vidy Coin sejauh ini tetap menunjukkan tajinya. Terpantau melalui coinmarketcap hari ini (21/8/2020), harga Vidy Coin kembali naik sekitar 11,9 persen. Saat ini, VIDY diperdagangkan di harga USD 0,001751 atau setara dengan Rp. 25,7.
Secara umum, kenaikan harga ini memang banyak ditunjang dengan membaiknya iklim dunia kripto secara global. Namun secara khusus, spesifikasi VIDY di segmen platform advertising memang patut mendapat acungan jempol.
Perhatian: Token VIDY masuk dalam daftar hitam yang dirilis OJK, dan dihapus dari perdagangan bursa Indodax.
Di tengah kondisi pandemi, omset pasar digital global juga diperkirakan tetap meningkat. Nilainya bisa mencapai sampai USD 427 milyar di tahun 2022. Acuan potensi pasar yang besar inilah yang mendorong munculnya inovasi dunia advertising melalui platform VIDY.
Banyak terdengar bahwa iklan merupakan salah satu pendorong perekonomian. Melalui iklan juga dipandang dapat mencerminkan perubahan sosial. Inovasi yang diusung adalah dengan memberikan perubahan perwajahan iklan konvensional.
Dalam hal ini, VIDY berinovasi menggunakan NLP (Natural Languages Processing). Teknologi ini memberikan tautan khusus berisi konten video iklan pada sebuah teks di dalam artikel. Dengan konsep ini, pembaca di sebuah media elektronik tetap memiliki kenyamanan saat membaca berita dan informasi.
Sementara VIDY Coin sendiri adalah native coin yang diproduksi di platform ini. Melaui VIDY coin inilah yang dipergunakan oleh pengiklan dan penerbit ataupun pengguna. Pengiklan atau penerbit bisa menggunakan token VIDY untuk membayar biaya iklan. Sementara pengguna juga bisa mendapat keuntungan berupa coin VIDY dari aktifitasnya menonton iklan tersebut.
Tak heran sejak berdiri di tahun 2017 silam, VIDY juga meluas di beberapa kota besar. VIDY sudah memiliki enam kantor resmi di San Fransisco, Shanghai, Shenzhen, Singapura, New York, termasuk juga Indonesia.
Dalam waktu yang tidak lama, VIDY kemudian mendapatkan dukungan dari beberapa eksekutif perusahaan besar. Sebut saja seperti CTO P&G, Mantan Ketua UBS dan Wakil Presiden Coca-cola. Platform VIDY juga sudah digunakan di banyak media besar seperti CNN, CNBC, MNC Group, dan juga serta 50 media online besar lain. Kabarnya, perusahaan lain seperti Ferrari, Rolex, dan banyak merek besar lainnya juga beralih menggunakan VIDY dalam memasarkan produknya.