Jika selama ini masih menggunakan, maka kini saatnya untuk jangan gunakan Coinbase. Ada beberapa alasan nyata yang harus anda ketahui tentang Coinbase saat ini.
Coinbase adalah salah satu marketplace yang sudah lama berkecimpung di dunia Bitcoin. Jumlah pengguna di platform mereka pun bisa dikatakan sudah cukup besar. Namun beberapa waktu terakhir, pihak Coinbase lagi-lagi membuat inisiatif yang begitu cukup mengecewakan.
- Menyimpan backup Private key pengguna di Cloud
Hal ini jelas-jelas sangat tidak dianjurkan, meskipun hanya untuk menyimpan backup private key dari sebuah wallet. Melakukan hal ini artinya anda sudah mempercayakan private key anda tersebut pada layanan pihak ketiga.
Untuk perusahaan sekelas Coinbase yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia Bitcoin, langkah semacam ini benar-benar tidak bisa dibayangkan. Opsi menyimpan backup private key di cloud itu sama artinya sudah membuka celah keamanan untuk para pengguna.
- Membuat iming-iming free USD 3 dalam bentuk ZEC
Inisiatif dengan memberikan iming-iming ini mungkin akan terkesan sebagai hal yang cukup wajar. Namun jika kembali pada backup private key di Coinbase itu disimpan di Cloud, seakan menjadi iming-iming untuk memancing lebih banyak pengguna, dan dipanen dibelakang kemudian.
- Memperkerjakan “Hacking team”
Inisiatif Coinbase untuk memperkerjakan “Hacking Team” ini adalah yang cukup banyak mendapat sorotan tajam.
Hacking Team ini adalah sebuah perusahaan di Milan yang memposisikan diri sebagai solusi yang cukup ofensif bagi para penegak hukum cyber di dunia. Perusahaan ini didalamnya memperkerjakan sejumlah peretas. Hacking Team sendiri sudah cukup banyak dikenal dengan HT S.r.l.
Hacking Team memiliki Remote Control System (RCS). Fungsi perangkat RCS ini sebagai alat untuk melakukan peretasan bagi pihak pemerintah. Digunakan sebagai remote untuk spyware, atau alat pengintai. Kabarnya, mereka juga menjual produk itu secara ekslusif pada agen-agen pemerintah di seluruh dunia.

Pernah ditulis di Motherboard, bahwa Hacking Team sudah dianggap ilegal di seluruh penjuru Amerika Latin. Alasannya pada bulan April 2014, Hacking Team ini pernah digunakan oleh agen dari Ekuador bernama Luis Solis untuk menanam sypware ke dalam beberapa dokumen dalam bentuk file PDF.
Selanjutnya, dokumen-dokumen tersebut hendak dikirimkan pada sejumlah target. Langkah dengan modus tersebut umumnya kerap digunakan sebagai modus standar untuk melakukan peretasan. Cukup ambigu jika modus itu digunakan untuk motif penyelidikan.
Inisiatif memperkerjakan Hacking Team di Coinbase juga mendapat kritik dari sejumlah tokoh di komunitas Bitcoin. Misalnya saja seperti Andreas Antonopoulos melalui ciutannya.
Antonopoulos menyatakan bahwa langkah Coinbase tidak hanya memperkerjakan perusahaan pengintai saja, namun jauh lebih buruk dari itu.
Hacking Team ini dianggap sebagai Musuh Internet. Hacking Team telah menjual produk mereka yang digunakan oleh pihak berwenang di sebagian negara untuk melanggar hak asasi manusia, dan kemerdekaan informasi.
Menggunakan Coinbase yang memperkerjakan sekelompok orang di Hacking Team ini sama halnya memposisikan pengguna berada di “sarang Singa”.
- Menambahkan BCash
BCash (aka Bitcoin Cash), jelas-jelas sudah memposisikan dirinya sebagai sebuah aib dalam dunia Bitcoin selama ini. Terlebih, inisiatif munculnya BCash tidak lain hanya dilandasi oleh segelintir kepentingan orang untuk meraup keuntungan lebih besar.
Tokoh-tokoh penggerak BCash sendiri sudah lama menjadi duri dalam daging di komunitas Bitcoin. Opsi menambah untuk memfasilitasi BCash, sama halnya memfasilitasi sekelompok para penipu.
- Menambahkan Ripple
Ripple sendiri sama seperti halnya BCash. Ripple ini telah melakukan penipuan massal para penggunanya. Tidak ada istilah desentralisasi didalam platform ini, selain kontrol penuh oleh para pendiri di belakangnya saja.
Ripple juga sudah beberapa kali mendapat tuntutan dari para penggunanya sendiri. Seperti yang terjadi di bulan Juli 2018. Pihak Ripple digugat karena dianggap telah melakukan penipuan. Sebulan sebelumnya, 5 Mei 2018, Ripple juga dituntut pengguna karena menganggap sebagai sebuah sekuritas.
Satu-satunya alasan mengapa Ripple layak dianggap sebagai sebuah sekuritas, adalah karena 100 milyar unit Ripple itu hanyalah berupa pre-mined saja. Keseluruhan jumlah tersebut juga dikuasai penuh oleh sekelompok pendiri di belakangnya.
Pihak Ripple pernah menyebut bahwa 80 milyar unit mereka didistribusikan pada Ripple Labs di halaman Wiki mereka. Namun kenyataannya, sumber itu kemudian seakan diberi tanda palang merah, yang menandakan adanya sumber yang diragukan. Orang-orang yang berada di belakang Ripple Labs tidak lain adalah orang-orang mereka sendiri, dari para pendiri yang ada dibelakang.
Di sisi lain, Ripple Labs berfungsi sebagai pusat validasi utama di dalam Ripple. Artinya, Ripple Labs sebagai penguasa tunggal, dalam hal verifikasi dan validasi di jaringan. Hal semacam ini jelas merupakan pembohongan publik, yang menggunakan kedok desentralisasi di platformnya.
Semua alasan tersebut memberikan gambaran jelas, bahwa Coinbase saat ini layak untuk tidak dipergunakan. Setiap inisiatif yang diambil Coinbase di sepanjang tahun 2019 ini seakan memberikan tanda tanya besar, ada upaya apa yang hendak direncanakan.