Berinvestasi pada proyek yang nilainya sudah naik adalah hal yang biasa terjadi di pasar crypto. Banyak investor yang memilih untuk membeli setelah coin atau token yang harganya sudah naik.
Dengan tren Dogecoin dan Tradecurve saat ini, investor bertanya-tanya apakah proyek ini akan sesuai dengan hype mereka atau tidak. Tradecurve telah meningkat sebesar 50% selama prapenjualannya, sementara Dogecoin bangkit kembali dengan kenaikan 3% dari minggu lalu, yang menunjukkan bahwa keduanya bisa dipertimbangkan. Untuk membantu Anda memutuskan, berikut ulasan tentang kinerja kedua proyek tersebut pada tahun 2023.
Dogecoin Mulai Rally, Tapi Akankah Sepenuhnya Pulih?
Dogecoin pulih setelah mengalami penurunan harga selama sebulan. Meskipun telah mengungguli banyak pesaingnya, Dogecoin masih turun 20,60% dari harga yang dicapai pada bulan April. Meski demikian, investor yakin coin ini akan mengalami bullish.
Pada saat penulisan, volume perdagangan harian Dogecoin telah meningkat menjadi $330 juta setelah mencatatkan rekor pada tanggal 15 Mei, di mana terjadi 650.000 transaksi Dogecoin.
Dalam minggu terakhir, harga Dogecoin juga meningkat sebesar 3,05%, dan Dogecoin diperdagangkan di harga $0,07425 pada saat penulisan.
Baik analis dan investor sekarang mengantisipasi reli Dogecoin, sementara harga Bitcoin juga telah meningkat dalam lima hari terakhir. Jika tren saat ini berlanjut, Dogecoin bisa menjadi investasi yang bagus untuk investor yang mencari keuntungan dalam jangka pendek.
Meski begitu, potensi jangka panjang Dogecoin telah dipertanyakan oleh beberapa ahli karena kurangnya kegunaannya. Meskipun Dogecoin sekarang diterima oleh ratusan retailer di seluruh dunia, tim pengembangannya belum mengumumkan pembaruan apa pun, yang menimbulkan keraguan tentang potensi profit dari Dogecoin di masa mendatang.
Tradecurve Diprediksi Meningkat 50x Selama Presale
Tradecurve adalah salah satu proyek baru yang paling menarik saat ini. Dirancang untuk menggabungkan aspek terbaik dari pertukaran terpusat dan terdesentralisasi, Tradecurve menawarkan semua yang dibutuhkan investor dalam satu platform.
Pertukaran hybridnya memungkinkan trader membeli aset tradisional dan DeFi tanpa perlu melewati pemeriksaan KYC atau memberikan data pribadi. Sebaliknya, investor dapat trading secara anonim, hanya dengan menghubungkan dompet eksternal.
Dalam beberapa tahun ke depan, Tradecurve berharap akan menjadi 3 platform perdagangan global teratas, mengungguli Coinbase dan Binance, dengan menawarkan transaksi tanpa batas di mana pun lokasi investor.
Selain pertukarannya, Tradecurve akan menawarkan tiga fitur untuk membantu investor memaksimalkan profit dari perdagangan mereka. Yang pertama adalah sistem perdagangan AI yang terbukti memiliki rekam jejak yang dapat meningkatkan portofolio investor. Yang kedua adalah fitur copy trading, di mana investor dapat menyalin dan belajar dari para trader terbaik di pasar. Keduanya dapat diakses dengan berlangganan, namun pemegang token TCRV akan mendapatkan potongan biaya berlangganan.
Fitur terakhir Tradecurve adalah Trading Academy, yang dirancang untuk mendukung trader baru dan berpengalaman. Di sini, investor dapat berinteraksi dengan pengguna lain, pembicara tamu, dan belajar cara trading dari pakar pasar terkemuka.
Token Tradecurve, yang akan menawarkan diskon, peluang staking, dan status VIP, terjual dengan cepat selama tahap ketiga presale Tradecurve. Saat ini satu token dijual seharga $0,015 dan nilainya diperkirakan akan meningkat 50x sebelum presale Tradecurve berakhir. Mengingat potensinya, beberapa analis percaya bahwa Tradecurve dapat meniru kesuksesan Binance, yang memulai ICO-nya pada $0,11 pada tahun 2017.
Untuk informasi lebih lanjut tentang token presale TCRV:
Situs web: https://tradecurve.io/
Beli presale: https://app.tradecurve.io/sign-up
Twitter: https://twitter.com/Tradecurveapp
Telegram: https://t.me/tradecurve_official