Tony Cui Pendiri Achain yang berbasis di Beijing meyakini teknologi blockchain akan semakin menggeliat seiring dengan semakin besarnya pertumbuhan aplikasi desentralistik alias Dapp. Aplikasi itu mengemuka di lintas bidang, mulai dari game, internet of things, sistem cicilan dan lain sebagainya.
Hal tersebut disampaikan Cui dalam konferensi “Zone 31” di Beijing, Selasa (30/03/2018). Acara tersebut dinisiasi oleh surat kabar People’s Daily, salah satu media massa berpengaruh di negeri Tiongkok.
“Sebagai teknologi asas bitcoin, blockchain masuk ke tahap baru, di mana blockchain kian ‘dilibatkan’ dalam hidup sehari-hari. Dalam acara ini saya berani menawarkan istilah baru untuk menunjukkan perubahan itu, sebagai Blockchain+ mengadopsi istilah yang telah lama tenar sebelumnya, yakni Internet+,” kata Cui seperti yang disampaikan Edward staf Hubungan Masyarakat Achain kepada EdukasiBitcoin.com belum lama ini melalui WeChat.
Sebagai pendiri platform blockchain publik Achain, Cui menyoroti perjuangan timnya untuk membuat ekosistem blockchain yang disebut Achain Ecosystem. Katanya, dalam beberapa tahun belakangan, dengan Achain, banyak pengembang program membuat beragam aplikasi desentralistik.
“Blockchain membuka ranah baru bagi kita. Saya pikir Achain akan menjadi lapangan berinovasi dalam pembuatan aplikasi desentralistik, agar kehidupan manusia dapat mejadi lebih baik lagi,” kata Cui.
Cui menambahkan, Fork Theory dan Value Exchange Protocol yang dibesut Achain akan menegaskan visi besarnya. Fork Theory sejatinya adalah forking blockhain yang lebih inovatif, di mana fork/subchain yang baru diperoleh dari data riwayat blockchain sebelumnya dan itu berbasis pengguna (user base possibly). Fork dapat pula dibuat agar sesuai dengan kebutuhkan khusus pada aplikasi desentralistik yang hendak dibuat. Setiap fork mengandung micro-ecosystem dan ledger-system masing-masing.
“Sedangkan VEP adalah perangkat yang kini sedang dikembangkan oleh Achain. VEP ini sangatlah penting untuk membangun jaringan komunikasi lintas chain. Ketika ini dapat diterapkan pada blockchain dan fork, maka mampu meningkatkan kecepatan dan mutu distribusi informasi, sekaligus menghemat media simpan data,“ kata Cui.
Dengan kedua teknologi itu, Achain dikembangkan dengan dukungan infrastruktur yang unik, di mana menawarkan kustomisasi dan fleksibilitas yang lebih luas dan tanpa batas. Blockchain publik juga menyediakan dukungan teknik yang dibuat lebih user friendly untuk semua tingkatan pengalaman developer.