BitcoinMedia – Bisnis Kripto. Senior Managing Director of Grab Financial Group, Reuben Lai sempat memberikan komentar terkait dengan bisnis kripto. Komentarnya tersebut disampaikan saat hadir di acara Perbanas Indonesia Banking Expo (IBEX) 2019 di Jakarta.
Reuben Lai mengatakan bahwa bisnis kripto sebenarnya cukup menarik. Meski demikian, menurutnya perusahaan Grab saat ini masih belum punya rencana untuk memasuki segmentasi kripto tersebut. Reuben sendiri tidak memberikan detail alasan itu, seperti yang dilansir dari Katadata (6/11/19).
“Kami belum ada rencana, saat ini kami hanya mempelajari model bisnisnya,” komentarnya saat itu. Padahal, jika melihat pada kompetitornya, Gojek, sudah terlebih dahulu ikut masuk di dunia kripto. Gojek sendiri sudah berinvestasi di salah satu bursa kripto asal Filipina, Coins.ph.
Di anggap bisnis kripto menarik, karena mata uang digital dunia kripto memberikan akses ke ekonomi digital. Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Alfonso Villanueva dari PayPal yang juga turut hadir di acara yang sama.
Bisa jadi, hampir keseluruhan pelaku bisnis masih menunggu adanya kepastian regulasi di Indonesia. Bukan tanpa alasan langkah Gojek di perusahaan Filipina adalah terkait hal yang sama. Alfonso pun mengatakan bahwa tantangan mata uang digital saat ini berada pada sisi regulasi.
Berkaca di Filipina, peran Coins.ph sendiri dianggap memberikan pilihan yang lebih banyak untuk masyarakat. Layanan bursa itu punya banyak peran untuk masuk di kalangan masyarakat yang masih belum memiliki rekening perbankan. Kebijakan pemerintah di Filipina sejak di tahun 2018 lalu memang sudah mulai merinci sisi regulasinya. Tertanggal 26 Juni silam, melalui Cagayan Economic Zone Authority (CEZA) sudah mengatur perijinan untuk 25 perijinan terkait kripto.
Perijinan itu dikeluarkan untuk industri kripto seperti bursa-bursa, industri pertambangan kripto, proyek-proyek ICO, maupun entitas lainnya. Khusus untuk perijinan bursa kripto, CEZA saat itu memberikan kuota hanya 10 perijinan saja.