Baru-baru ini Firefox sudah mengaktifkan fitur layanan DNS terenkripsi dari Cloudflare. Fitur DNS over HTTPS (DoH) ini dirilis secara default untuk pengguna di Amerika Serikat. Sementara jika fitur tersebut belum aktif, tetap dapat dilakukan secara manual.
Fungsi fitur baru Firefox melalui DNS over HTTPS mencegah tracing ISP melalui browser yang digunakan oleh pengguna. Alasannya, ada kekhawatiran bahwa pihak Firefox atas potensi ISP yang memantau penggunaan web pelanggan. Tentunya, bakal bikin geram ketika pengguna yang sudah membayar layanan ISP ternyata diketahui ada “tukang intip” yang diam-diam bersembunyi dibalik aktifitas anda.
Meski demikian, langkah ini bukan berjalan langsung mulus. Upaya Mozilla Firefox ini mendapat protes keras dari pihak ISP. Penyedia internet nirkabel maupun kabel telah berupaya menuntut untuk menghentikan undang-undang privasi atas penjelajahan Web. Pasalnya dengan undang-undang tersebut ISP harus mendapat ijin pelanggan jika ada penggunaan atau mengambil riwayat penelusuran situs maupun data sensitif lain.
Menanggapi hambatan itu, Fifefox nampak tetap tidak pantang mundur. Sebaliknya, langkah penyebaran enkripsi DNS over HTTPS ini makin berjalan agresif. Nampaknya, hal serupa juga tengah dipersiapkan juga oleh Google Chrome. Tersiar kabar bahwa saat ini yang dimulai Google masih dalam tahap percobaan.
Perhatian pihak Mozilla menilai bahwa DNS yang tidak terenkripsi cukup rentan. Potensi dapat di mata-matai, bahkan juga berpotensi untuk bisa dieksploitasi. Bagi Mozilla internet perlu beralih dengan cara yang lebih aman. Salah satunya adalah fitur pencari DNS melalui HTTPS yang terenkripsi.
Pada fitur DNS terenkripsi di Firefox inimenggunakan setting Cloudflare secara default. Dalam hal ini, pengguna hanya perlu untuk merubah manual setingan Firefox dan memasukkan layanan tersebut. Caranya:
Buka opsi pengaturan di brower Firefox
Pada kolom General sebelah kanan, tekan tombol Setting Network
Lalu centang fitur “Enable DNS over HTTPS”, dan pilih “Cloudflare”.
Simpan setingan tersebut dengan menekan tombol “OK”.
Dan Firefox sudah siap dipergunakan. Dikutip dari ArsTechnica Selasa (25/2/2020), Mozilla tetap terbuka untuk menambahkan lebih banyak penyedia layanan DNS terenkripsi. Dengan persyaratan bahwa pihak penyedia layanan tersebut memenuhi privasi dan juga transparansi. Syarat lainnya adalah tidak memblokir atau filter domain secara default, kecuali ada permintaan dari penegak hukum setempat.