BitcoinMedia. CEO Ripple yang baru, Brad Garlinghouse menampik tudingan bahwa pihaknya manipulasi harga XRP. Brad Garlinghouse mengungkapkan komentarnya dalam sesi telewicara di CNN dua hari lalu (7/01/2020).
Rekaman telewicara Brad Garlinghouse itu kemudian menyebar cepat di Twitter. Sekian banyak komentar yang muncul tidak terlepas bagaimana Ripple sudah cukup dikenal manipulatif.
Menanggapi ciutan rekaman video tersebut, Adam Back dari Blockstream ikut menanggapi. Adam mengatakan, “Dia mungkin saja pro-BTC meskipun dia mungkin telah menumpuk BTC dengan cara melakukan dumping XRP,” tulisnya.
Dumping XRP ini memang cukup kerap dilakukan. Pasalnya, para pendiri XRP sebenarnya memiliki kontrol mutlak atas seluruh unit-unit XRP yang ada. Meskipun, pihak Ripple sendiri sudah kerap kali membantah hal tersebut.
Seluruh unit Ripple (XRP) sudah umum diketahui adalah Pre-mined. Artinya, seluruh total supply XRP itu sudah ditambang sepenuhnya oleh para pendiri Ripple. Hanya saja, pihak mereka telah berupaya mengaburkan fakta itu dengan menidirikan Ripple Labs, sebagai lembaga yang menangani validasi jaringan utama mereka. Sedangkan, dibelakang Ripple Labs adalah orang-orang dari pentolan Ripple sendiri.
Terkait dengan indikasi dumping XRP yang kerap dilakukan, untuk di bulan Oktober tahun lalu, sudah ada sekitar 60 juta XRP yang telah di transaksikan. Totalnya mencapai USD 15,3 juta atau sekitar Rp. 217 milyar. Sementara di Bulan September total transaksi yang sudah dilakukan mencapai USD 15,4 juta atau sekitar Rp. 219,2 milyar.
Tidak selesai sampai disitu. Di sekitar awal Desember berulang kembali dengan total transaksi 1 Milyar XRP. Total nilainya sekitar USD 225 juta lebih, atau setara dengan Rp. 3,1 trilyun. Indikasi dumping yang kerap berulang untuk yang kesekian kalinya ini sudah membuat harga XRP jatuh merosot.
Tidak heran bahwa kemudian CEO Ripple yang lama, Chris Larsen, menjadi salah satu orang terkaya. Jumlah kekayaan Larsen disebut bahkan melampaui Bill Gates dan Warren Buffett, berdasarkan ciutan George Kikvadze dari Bitfury di tahun 2018 silam. Sementara yang pernah termuat di Forbes, nama Chris Larsen juga masuk deretan daftar 400 orang terkaya di dunia.