Pihak Blockstream rilis Liquid Block Explorer secara resmi Selasa kemarin (6/11/18). Fitur baru layanan block explorer dari Blockstream ini tidak hanya mencakup keseluruhan data transaksi di blockchain Bitcoin baik di mainnet atau testnet saja, namun juga untuk Liquid Network.
Yang cukup menarik tentang block explorer ini adalah karena dibangun tanpa ada iklan apapun yang ditampilkan. Bahkan, Liquid Block Explorer ini juga tidak memakai script analitik apapun untuk layanan tracking pengguna.
We’re excited to announce our new block explorer: https://t.co/BaYGrrfwHU! Search & view data on the #Bitcoin #blockchain & #LiquidNetwork. No analytics scripts, no tracking. Native support for SegWit, bech32, Tor Onion, & other modern #BTC features. ⛓️🌊 https://t.co/ukSJUGhP9t pic.twitter.com/8qxZNnPCmM
— Blockstream (@Blockstream) November 6, 2018
Jika pengguna pada umumnya cukup banyak mengenal block explorer Bitcoin dari blockchain.com (yang asalnya adalah Blockchain.info), maka Liquid Block Explorer menjadi varian alternatif yang mampu lebih memberikan banyak pilihan untuk pengguna. Lantas apa yang dimaksud dengan Liquid Network?
Apa itu Liquid Network?
Liquid Network adalah implementasi dari Sidechain Bitcoin pertama yang berhasil dilakukan. Liquid Network ini menggunakan Sidechain untuk mampu memproses transaksi lebih cepat, aman, dengan salah satu fitur yakni confidential transaction.
Yang dimaksud dengan fitur condidential transaction adalah sebuah metode untuk memungkinkan dalam memproteksi dan merahasiakan sejumlah nilai transaksi yang telah tersimpan di dalam public ledger Bitcoin (Blockchain).
Secara khusus, Liquid Network merupakan jaringan tersendiri berbasis Sidechain yang dibangun diatas jaringan Bitcoin. Dengan jaringan khusus ini, dapat memproses transaksi yang jauh lebih cepat yang bisa digunakan untuk individu maupun kalangan bisnis.
Sidechain sendiri mulai diperkenalkan pada 22 Oktober 2014 lalu oleh Blockstream. Beberapa pengembang Sidechain tersebut adalah Adam Back, Matt Corallo, LukeDashjr, Mark Friedenbach, Gregory Maxwell, Andrew Miller, Andrew Poelstra, Pieter Wuille, dan juga Jorge Timon.
Liquid Network sendiri sudah mulai berjalan mulus, dan berhasil membuat block pertama sejak tanggal 27 September 2018 pada pukul 1:29 UTC. Liquid Network dengan kapabilitasnya, dapat cukup membantu untuk para industri di segmentasi Bitcoin dalam memproses kebutuhan transaksi bitcoin yang dilakukan.
Terkait dengan hal ini, Liquid Network sendiri kabarnya sudah diincar oleh sekian banyak industri cryptocurrency terkemuka di dunia. Beberapa diantaranya seperti Altonomy, Atlantic Financial, BitBank, Bitfinex, BitMex, Bitso, BTCBOX, BTSE, Buull Exchange DGroup, OKCoin, Rock Trading, SIX Digital Exchange, Xapo, GOPAX, dan banyak lagi yang lain.
Karena Liquid dibangun di atas jaringan Bitcoin, maka tentu saja Liquid Network juga memiliki aset digital sendiri yang disebut dengan Liquid Bitcoin (L-BTC). Tentang L-BTC ini, digunakan sebagai sebuah aset yang didukung penuh dengan Bitcoin (BTC). Sehingga, pihak-pihak yang menggunakan Liquid Nework, dapat mentransfer atau menarik bitcoin mereka kapanpun juga. Transaksi pun dapat dilakukan hanya dalam waktu 2 menit saja.
Untuk mendukung ekosistem yang lebih terbangun penuh, pihak pengembang juga mengimplementasikan Liquid Network agar juga mendukung untuk GreenAddress. Tidak hanya itu, nantinya juga akan dirilis wallet khusus untuk Liquid.
Bagaimana menggunakan Liquid Network?
Jika ingin mentransaksikan sejumlah Bitcoin menggunakan Liquid Network, maka tentu saja sejumlah Bitcoin tersebut haruslah diikat kedalam bentuk L-BTC (Liquid Bitcoin) terlebih dahulu. Pengguna dapat terlebih dahulu membuat address wallet Liquid.
Tentu saja address wallet itu digunakan untuk dapat membuat deposit sejumlah bitcoin yang diikat atau dibackup penuh dengan sejumlah BTC menggunakan L-BTC. Pengguna kemudian membuat deposit ke address tersebut. Maka transaksi pun dapat terlihat di Liquid Block Explorer berdasarkan dari Liquid Transaction ID yang ada (TXID).
Penjelasan:
- Informasi terkait dengan pengikat transaksi yang dilakukan (BTC ke L-BTC)
- Penunjuk waktu kapan transaksi dikonfirmasi
- Jumlah konfirmasi transaksi yang didapatkan
- Biaya transaksi
- Address Bitcoin yang berelasi pada transaksi itu
- Address Liquid untuk menerima transaksi dan juga jumlah transaksi
- Informasi teknis lain seperti Script unlock pengikat transaksi dan yang lain.
Yang perlu diperhatikan disini adalah, bahwa Liquid Network menggunakan Confidential Transaction. Artinya nilai sejumlah aset yang ditransaksikan hanya akan dapat diketahui dan dilihat oleh pihak-pihak dalam transaksi itu saja.
Maka bagi orang lain selain pihak dalam transaksi tersebut melihat TXID transaksi, tidak akan bisa melihat detail jumlah transaksi tersebut. Hal itu tentu saja karena fitur Confidential transaksi sudah menyamarkan jumlah transaksi yang dilakukan. Sehingga yang dapat dilihat hanyalah nilai biaya transaksi saja, seperti yang dapat dilihat di gambar atas.
Namun jangan salah, meski Confidential Transaction berguna untuk menyamarkan data transaksi, namun juga dapat membuat key khusus (binding key) untuk penyamaran tersebut. Sehingga dengan binding key ini, dapat dibagikan kepada pihak ketiga yang diinginkan, seperti untuk auditor khusus.
Penggunaan Binding key ini juga tidak akan mengungkap data pengguna di dalam jaringan, kecuali hanya untuk membaca transaksi saja. Teknisnya, tidak ada yang perlu dikawatirkan untuk membagikan binding key itu pada pihak yang dikehendaki saja.
(Gambar: Blockstream)