Tahun 2018 menjadi tahun yang penuh persinggungan hukum, namun Bitcoin mustahil dihentikan. Francesco Nazari Fusetti, salah satu pendiri dan CEO Aidcoin mengatakan, “Tidak mungkin untuk melarang perdagangan bitcoin dan cryptocurrency, karena semakin anda meregulasi, hanya akan membuatnya semakin populer.”
Nazari Fusetti, yang sejak dulu banyak berkutat di lembaga NGO di CharityStars, mulai tertarik dengan teknologi dibalik bitcoin, Blockchain, lantas mengembangkan platform Aidcoin, untuk membuat lembaga donasi menjadi lebih transparan menggunakan blockchain.
Pria lulusan Universitas Bocconi tersebut memberikan komentarnya di media Express.co saat menghadiri konferensi bitcoin di Miami, Amerika. Menurutnya, semakin banyak upaya untuk melarang bitcoin, akan membuat makin banyak orang lebih mengetahui permasalahan yang sebenarnya terjadi, sedangkan ketakutan pada masalah-masalah kripto pun justru akan makin berkurang.
Beberapa pekan terakhir, telah banyak upaya pelarangan yang memang terjadi. Dimulai dengan Cina yang makin membatasi ruang gerak kripto, dan rencana kedepan untuk menutup celah-celah perdagangan bitcoin. Sementara di Korea Selatan melalui kontroversi pengumuman regulasi pelarangan bursa kripto beberapa waktu lalu.
Tak lama kemudian, kepala Komisi Pengawas Keuangan Korea Selatan pun angkat bicara terkait adanya dugaan skandal dalam regulasi kripto di negara itu. Skandal yang terjadi, kabarnya melibatkan salah satu staff di internal FSC Korsel, setelah menjual aset kripto tepat 2 hari sebelum pengumuman pelarangan bursa kripto di Korsel.
Menyoal tentang kemelut di Korsel tentang dunia kripto, Trevor Koverko CEO Polymath, memandang bahwa upaya pemerintah Korea Selatan justru akan mendorong penyebaran ke bursa di Negara lainnya. Senada dengan Trevor, Eran Eyal selaku CEO Shopin, platform ambisius yang ingin menjadi versi Amazon yang terdesentralisasi, menilai bahwa upaya penekanan pemerintah tidak akan mempengaruhi bitcoin secara besar-besaran.
Di Amerika Serikat sendiri, FinCEN cukup agresif mengejar platform mata uang kripto yang tidak mempunyai perlindungan internal yang kuat dalam kaitannya dengan potensi tindak pencucian uang. Meski ada koreksi besar terjadi di Bitcoin pada bulan Januari setelah hampir menyentuh harga 20.000 usd per btc di bulan Desember lalu, pasar pun kembali mulai kembali ke jalur semula.
(adi)