Sebuah kota di New York, Plattsburgh berlakukan moratorium 18 bulan kepada penambang bitcoin demi mencegah konsumsi semua energi listrik murah di kota itu. Moratorium tersebut, sekaligus menjadi larangan pertama untuk pertambangan bitcoin di Amerika Serikat.
Dewan kota Plattsburgh, menyatakan suara bulat pada hari Kamis malam sebelumnya, seperti yang dilansir dari Motherboard.vice. Diusulkan oleh Walikota Plattsburgh, Colin Read, pada awal bulan Maret ini, setelah banyak penduduk yang melaporkan adanya kenaikan tajam tagihan listrik mereka sejak bulan Januari 2018.
Informasi yang diperoleh tentang pemberlakuan moratorium itu, hanya berlaku untuk penambangan baru saja, tidak untuk penambang bitcoin yang telah melakukan penambangan sebelumnya di kota itu. Colin Read berargumen, bahwa Plattsburg memiliki tarif termurah di dunia.
Platssburg mempunyai bendungan listrik tenaga air yang berlokasi di sungai St. Lawrence. Untuk kebutuhan listrik di kota itu, penduduk hanya membayar sebesar 4,5 sen dolar saja per kilowatt dalam 1 jam. Rendahnya tarif itu lebih rendah 10 sen dolar jika dibandingkan dengan rata-rata tarif listrik di Amerika Serikat.
Collin Read mengatakan, “Saya telah mendengar banyak keluhan penduduk tentang meningkatnya tagihan listrik sebesar 100 atau 200 USD”, terangnya. “Anda akan mengerti mengapa banyak orang marah,” tambahnya.
Menurut Read, rendahnya tarif energi listrik itu sebenarnya ditujukan untuk memberikan insentif kepada industri untuk mendirikan toko-toko di kota. Meski begitu, Read juga berupaya membuat kota Plattsburgh menjadi kota yang ideal bagi para penambang kripto, karena tarifnya yang lebih murah dan ideal bagi para penambang.
Satu-satunya permasalahan dalam mewujudkan obsesi itu adalah karena Platssburgh hanya mempunyai jatah sebesar 104 megawatt listrik per bulan saja. Jumlah supply listrik tersebut jelas dianggap tidak mencukupi untuk dapat menampung kebutuhan listrik seluruh penduduknya, ditambah dengan kebutuhan listrik penambang bitcoin, serta perusahaan-perusahaan penambang kripto besar di kota itu.
Salah satu perusahaan penambang kripto besar di kota itu, Coinmint, telah menggunakan 10 persen total supply listrik di kota itu pada bulan Januari dan Pebruari. Akibatnya, pada bulan Januari itu, kota Plattsburgh dipaksakan harus membeli supply energi listrik dari luar wilayah kota itu dengan biaya yang jauh lebih tinggi.
Ketika biaya yang lebih tinggi tersebut didistribusikan kepada penduduk, tagihan listrik pun menjadi naik tajam dari biasanya. Hal itulah yang menjadi keluhan warga penduduk di kota Plattsburgh. Kekhawatiran selanjutnya adalah, jika Plattsburgh dengan tarif listrik murahnya, akan menarik banyak penambang lain yang datang ke kota itu untuk melakukan penambangan bitcoin dan kripto lainnya.
Selama pemberlakuan moratorium 18 bulan untuk penambangan bitcoin tersebut, pejabat kota Plattsburgh juga berjanji untuk warga maupun penambang bitcoin lokal dalam mencarikan solusi masalah energi listrik.
Salah satu solusi yang memungkinkan diberlakukan sementara, adalah dengan membebankan tagihan lebih kepada para penambang. Hal tersebut dilakukan agar dapat menjadi solusi penggunaan listrik warga penduduk kota. Sementara itu, para penambang lokal yang pada awalnya berupaya untuk melawan moratorium, akhirnya bersedia untuk bekerja sama dengan pemerintah kota dengan solusi yang lebih adil. Tambahan biaya itu diberlakukan pada para penambang di saat cuaca dingin saja, mengingat penduduk menggunakan engergi listrik di musim itu lebih banyak.