Skalabilitas itu menjadi persoalan yang cukup serius, karena dengan meningkatnya ukuran data yang bertambah besar, penambang aktif di ekosistemnya menjadi bisa terkikis perlahan. Dengan munculnya perkembangan teknologi terutama pada ruang penyimpanan data, tentu bisa memacu ekosistem yang lebih baik. Besarnya ruang penyimpanan data yang dibutuhkan bisa diatasi dengan munculnya berbagai perkembangan teknologi perangkat keras penyimpan data.
Tidak hanya Samsung, Seagate sejak bulan Agustus 2016 lalu sudah merilis produk terbesarnya yang berukuran 60TB. Produk Seagate itu dirilis untuk menandingi produk Samsung sebelumnya, dengan kapasitas yang berukuran 15TB di bulan Maret pada tahun yang sama.
Sementara pada produk barunya yang dirilis secara resmi Selasa lalu (22/02/18), besaran kapasitas samsung berukuran total 30,72 terabyte. Pihak Samsung Electronik menyatakan, bahwa produk itu akan segera siap diproduksi secara massal.
PM1643, dibangun dari 32 stik paket flash NAND berukuran 1TB. Masing-masingnya berisi 16 lapisan chip V-NAND dengan ukuran 512gigabyte. Dengan total besaran kapasitas itu, bisa digunakan untuk menampung sebesar 5.700 film HD. Besaran kapasitas penyimpanan datanya dua kali lebih besar dari produknya yang pernah diluncurkan tahun 2016 lalu.
Tidak hanya kapasitas penyimpanan data saja yang lebih besar, namun produk harddrive SCSI (SAS) itu juga menawarkan kecepatan yang lebih. Kecepatannya mampu membaca dan menulis data hingga 2.100 hingga 1.700 megabyte per detik. Kurang lebih tiga kali lebih cepat dari produk SATA SSD yang banyak dijumpai di pasaran saat ini.
Sayangnya, masih belum bisa diketahui kapan PM1643 bisa dijumpai secara mudah di pasaran. Namun berdasarkan rilis resmi Samsung, di tahun ini pihaknya akan lebih serius menjangkau segmen SATA SSD dengan ukuran 16,36TB, 7,6TB, 3,84 TB, dan versi 1,92TB. Dengan makin banyaknya vendor hardrive dengan ukuran besar ini, para penambang Bitcoin dan kripto secara umum tidak perlu khawatir lagi. (adi)