Prediksi Milton Friedman Di Tahun 1999 Tentang Mata Uang Digital Terkait Dengan Hak Dan Kebebasan Warga Negara
Prediksi Milton Friedman. Milton Friedman lahir pada 31 Juli 1912 di Brooklyn New york, dan telah meninggal di usia 94 tahun pada 16 Nopember 2006 di San Fransisco – California. Sebagai seorang ekonom, ia telah banyak menyumbangkan pemikirannya dalam ekonomi makro dan mikro. Begitu juga pada kesejarahan ekonomi.
Bahkan, di tahun 1976, Milton Friedman mendapat penghargaan nobel dibidang ekonomi. Karena capaiannya dalam hal analisis konsumsi, teori dan sejarah moneter, serta pendemonstrasian atas kompleksitas kebijakan yang terkait dengan stabilisasi ekonomi.
Jauh sebelum Satoshi Nakamoto mempublikasikan paper Bitcoin, Milton Friedman telah lebih dulu memprediksikan kondisi mata uang di masa mendatang. Ia juga mereferensikan tentang e-cash pada pernyatannya saat itu. Wajar saja, karena Chaum di tahun 1989 telah mendirikan sebuah perusahaan bernama DigiCash. Sedangkan pada DigiCash ini, menggunakan mata uang digital sebagai kas aktualnya yang diberinama dengan eCash.
Pada saat itu, Milton tengah di wawancarai pada sebuah dialog yang digelar oleh National Taxpayers Union Foundation (NTU/F). Pada kesempatan tersebut ia menerangkan, “Internet akan menjadi salah satu kekuatan utama yang bisa mengurangi peran pemerintah. Ada satu yang hilang, namun akan segera dikembangkan, yang handal seperti halnya e-cash. Dengan internet anda bisa mentransfer dana dari A ke B, tanpa A mengetahui B, atau B mengetahui A. Dengan cara itu, saya dapat mengambil 20 dolar dan menyerahkan kepada anda tanpa ada catatan darimana asalnya,” terangnya.
Di Amerika, privasi warga negara dilindungi sebagai sebuah perwujudan dari Bill of Right (Hak dan kebebasan warga negara). Termasuk didalamnya adalah tentang anonimitas warga negara. Dan di dalam cryptocurrency, privasi inilah yang paling banyak dibahas dan dikaitkan sebagai bentuk kebebasan sipil.
Namun, biasanya di cryptocurrency hanya banyak dilihat sebagai alat ekonomi semata. Tidak banyak yang menganggapnya sebagai bentuk kebebasan sipil dan kemanusiaan. Sehingga beberapa orang pun melihat skope cryptocurrency ini bisa diperluas pemaknaannya. Termasuk dalam penggunaan mata uang pribadi.
Mata uang pribadi ini, bisa menjadi sebuah upaya dalam bentuk kebebasan politik. Pada abad ke 19, telah banyak ekonom dari Austria yang mengerti tentang uang pasar bebas cukup penting sebagai kebebasan sipil seperti halnya dalam kebebasan berpendapat. Sebut saja seperti Benjamin Tucker, ia percaya bahwa kebebasan sipil tentang mata uang pribadi itu menjadi cukup penting untuk bisa mereduksi monopoli perbankan.
Meski secara teoritis hal tersebut adalah teori radikal yang berasal dari abad ke 19, yang kemudian didengungkan kembali di abad modern saat ini. Namaun bentuk kebebasan tersebut semestinya juga mendapatkan perhatian.
Namun yang perlu dipertanyakan adalah, bisakah uang dapat diatur dan memenuhi prinsip kebebasan? Mungkinkah warga sipil memperoleh kebabasan dalam penggunaan mata uang? Tentu saja hal tersebut akan berseberangan dengan pemerintah.
Lalu ada sebuah ekonom asal Austria lainnya yang bernama Murray Rothbard. Ia berusaha menyerap teori yang radikal sebelumnya. Dan kemudian menyinggung hal itu dalam sebuah buku yang ditulisnya. Di dalam bukunya, ia menuliskan, “Apa yang telah pemerintah perbuat atas uang kami?” tulisnya.
Menurut Rothbard, kebebasan sipil dan kebebasan ekonomi seperti halnya dua sisi pada sebuah koin. Kebebasan sipil, sama halnya dengan kebebasan beragama. Muncul sebagai hak setiap individu sejak ia terlahir di dunia. Menjadi sebuah yurisdiksi moralitas pada manusia. Agar dengan begitu, bisa menjadi manusia seutuhnya. Begitupun halnya dalam hal kebebasan ekonomi. Dan sebagai bentuk kebebasan sipil dalam ekonomi itu, tercermin di dalam Bitcoin.
1 Comment
I’m not that much of a online reader to be honest but your blogs really nice, keep it up!
I’ll go ahead and bookmark your site to come back
down the road. All the best