Pada bulan April lalu, Perdana Menteri Kuba, Manuel Marrero Cruz berniat untuk mempelajari Cryptocurrency dalam proposal pembaruan Pedoman Kebijakan Ekonomi Sosial Partai dan Revolusi untuk periode tahun 2021-2026.
Proposal pembaruaan pedoman tersebut termasuk pula konseptualisasi perkembangan model ekonomi dan sosialis Kuba. Rencana tersebut dipresentasikan dihadapan kongres, Kamis (8/4/21). Hadir dalam kesempatan itu sejumlah petinggi Kuba, Esteban Lazo Hernandez, Wakil Presiden Salvador Valdes Mesa, Wakil Perdana Menteri Ramiro Valdes Menendez, serta Ulises Guilarte de Nacimiento, beserta jajaran pemerintah Kuba lainnya.
Dalam kesempatan itu, Marrero Cruz menyatakan telah membuat 113 proposal pembaruan. Sementara 157 bagian membahas tentang pedoman yang perlu untuk dievaluasi menjadi lebih baik. Setelah mendapat sejumlah masukan, setidaknya ada 31 bagian yang fokus membahas tentang kebijakan sosial, 18 hal tentang kebijakan industri dan energi, 17 bagian soal pengelolaan ekonomi, serta 12 hal terkait kebijakan industri pertanian.
Salah satu sasaran yang terkait dengan ekonomi Kuba, pembaruan itu diharapkan bisa memajukan perekonomian dan kemajuan di daerah sekitar pegunungan dan pedesaan. Seperti dengan kegiatan penggabungan pariwisata ke daerah pedesaan. Selain ekonomi, sasaran penting lain adalah peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.
Cryptocurrency, adalah salah satu hal yang juga disebut dalam proposal pembaruan pedoman yang diajukan. Kuba dipandang perlu untuk membuat studi khusus terkait dengan crypto. Anggota komite Biro Politik Kuba, Lopez Acea menyebutkan tujuan mempelajari cryptocurrency itu perlu dalam kondisi ekonomi saat ini. Pada awal tahun 2021 di bulan Januari, pemerintah Kuba sudah merubah sistem moneternya.
Presiden Miguel Diaz Canel, hanya memberlakukan mata uang Kuba Peso (CUP). Sebelumnya, Kuba masih menggunakan dua mata uang, yakni Kuba Convertible Peso (CUC), dan Kuba Peso (CUP). Sementara orang Kuba sendiri lebih banyak menggunakan CUC sebagai peso biasa. CUC awalnya diperkenalkan sebagai pengganti dolar di pasar gelap ketika krisis ekonomi melanda di sekitar tahun 1990-an.