Sejarah Ukraina dimulai sejak abad ke-9 ketika kaum Varangians mendirikan sebuah negara yang disebut KievanRus atau Kievan Rus. Negara itu kemudian berubah menjadi salah satu negara terkuat di abad pertengahan. Namun akhirnya bubar di abad 12 karena masalah disintegerasi.
Dilanjutkan di abad 14, wilayah Ukraina sudah dikuasai oleh Golden Horde dari orang-orang Mongol, Grand Duchy of Lithuania, dan juga Kerajaan Polandia. Ketika pecah perang besar di Timur (Great Norhern War disekitar 1700-1721, wilayah Ukraina dibagi menjadi beberapa wilayah.
Kekaisaran Tsar Rusia berhasil mengalahkan dominasi kekaisaran Swedia dan menguasai wilayah yang paling luas. Sisa wilayah lainnya berada dibawah otoritas Austro-Hungaria.
Di tahun 1917 – 1921, terjadi pemberontakan besar. Pemberontakan tersebut dilakukan untuk memerdekakan Ukraina hingga meletus Perang Dunia Kedua dan Perang Sipil Rusia. Pada tahun 1922, Ukraina mengalami perubahan besar. Tepatnya pada 30 Desember 1922, Republik Uni Soviet menjadi pencetus terbentuknya Negara Uni Soviet.
Namun 46 tahun setelah itu, Uni Soviet runtuh, Ukraina kembali berdiri seperti yang saat ini. Salah satu peritiwa yang paling bersejarah saat itu adalah penyerahan kota Kiev. Penyerahan kota tersebut terjadi di tahun 1754. Ketika Hetman Bohdan Khmelnytsky menyerahkan kota Kyiv (saat ini menjadi ibu kota Ukraina – Kiev) kepada Rusia. Peristiwa itu dianggap peristiwa yang paling dibenci masyarakat Ukraina.
Setelah Ukraina merdeka pasca bubarnya Uni Soviet di tahun 1991, Ukraina mengalami resesi hingga selama 8 tahun. Namun perlahan perekonomian Ukraina mengalami pertumbuhan. Kondisi mulai berkecamuk kembali karena implikasi penundaan implementasi dengan Uni Eropa melalui Viktor Yanukovich. Akibatnya, ada arus demonstrasi massal yang disebut dengan “Euromaidan”.
Demonstrasi besar pada 22 Februari 2014 itu berhasil melengserkan Yanukovych. Namun kerusuhan berkembang di sejumlah wilayah besar Timur dan Selatan Ukraina. Pada 18 Maret 2014, Rusia mulai invasi ke Krimea. Hingga berlanjut terjadi kerusuhan di Donetsk dan Luthansk.
Perang pun pecah antara pemerintah Ukraina dengan pemberontak pro-rusia. Akibatnya, krisis pun cukup banyak berdampak secara negatif akibat kondisi tersebut. Kota Kiev yang cukup bersejarah saat ini masih dalam kondisi rusak ringan. Namun di kota Kiev inilah yang belakangan menjadi kota yang paling bersejarah juga untuk iklim Kripto di Ukraina.
Peran Bitcoin Di Ukraina
Sebuah artikel yang ditulis oleh Linda Kinstler di Bloomberg (10/10/18) beberapa hari lalu cukup apik membuat narasi bagaimana peran Bitcoin di Ukraina. Akibat krisis yang kerap terjadi karena situasi yang banyak tidak kondusif membuat mata uang Hryvnia (mata uang Ukraina) jatuh mendalam di awal tahun 2015.
Sejak gelombang demonstasi masal Euromaidan mulai berkecamuk di tahun 2014, salah satu anggota parlemen muda di Ukraina, Oleksii Mushak telah banyak berkecimpung di dunia kripto. Mushak bahkan memiliki perangkat pertambangan bitcoin.
Ia menggunakan hasil dari pertambangan bitcoin itu untuk membeli makanan, baju besi untuk melindungi diri dari pasukan Yanukovych. Ia juga membuat penggalangan dana untuk gerakan demonstrasi Euromaidan tersebut.
Pada saat itu, Bitcoin adalah satu-satunya penyelamat transaksi. Terutama untuk kaum separatis di gerakan tersebut. Bank-bank yang ada di Ukraina terhambat untuk memproses transaksi keuangan. Bitcoin menjadi satu-satuanya yang paling memungkinkan untuk terus dapat melakukan transaksi.
Oleksii Mushak pun menjadi anggota parlemen pertama yang memperkenalkan dan mendeklarasikan aset cryptocurrency bitcoin dan yang lainnya. Sejak saat itu Mushak juga telah menggagas aturan tentang cryptocurrency di Ukraina. Salah satunya adalah penarikan pajak penghasilan sebesar 5% untuk aset kripto.
Setelah Uni Soviet runtuh, ada perubahan besar ekonomi yang terjadi. Para pebisnis juga banyak mencoba untuk melindungi aset kekayaannya dan mencoba peruntungan dengan berinvestasi real estate di Eropa. Namun garis besarnya, telah banyak menyimpan uang di rekening luar negeri.
Oligarki terjadi, karena sumber daya Ukraina hanya dikuasai oleh sekelompok kecil penguasa saja. Perekonomian menjadi hancur, seperti yang iungkap oleh Michael Chobanian, salah seorang dari komunita kripto di Kiev. Ia menyebut bahwa para penguasa tersebut memastikan agar uang mereka tidak mengalir ke orang Ukraina.
Michael Chobanian menyebut iklim cryptocurrency masih lebih baik ketimbang di awal tahun 1990an. Karena peristiwa di awal tahun 1990an tersebut lebih berbahaya dan anarkis. Ia mengatakan:
“Kami berada di lima besar dalam hal Korupsi. Kami sedang berperang. Perekonomian hancur. Jadi pada dasarnya apa yang ingin saya katakan adalah kita sama sekali tidak rugi”.
Michael Chobanian
Artem Afian, salah satu firma hukum di Kiev menyebut ruang-ruang bisnis di awal tahun 1990an dianggap telah rusak.
Perusahaan-perusahaan Silicon Valley kemudian memanfaatkan dengan membuka kantor di Kiev. Mereka memanfaatkan harga sewa kantor yang murah, begitupun juga dengan tenaga kerja yang murah dan melimpah.
Setidaknya terdapat 100.000 lebih insinyur Ukraina yang telah bekerja di perusahaan Silicon Valley. Ribuan tenaga kerja lainnya sebagai tenaga kerja lepas. Sejumlah perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan yang terkait dengan mata uang kripto.
Sejak akhir bulan September, kota Kiev pun diibaratkan seperti memiliki penghuni baru yang kental dengan adopsi kripto. Rata-rata gaji bulanan di Ukraina adalah sekitar USD 300 atau sekitar 4,5 juta rupiah di kurs saat ini.
Namun perdagangan kripto di Ukraina mencapai USD 1,9 juta per hari. Sudah ada begitu banyak varian kripto lain yang telah dikenal di Ukraina. Dituliskan juga di artikel tersebut, bahwa seorang walikota di Ukraina bahkan terlibat untuk membeli Cardano.
Salah satu pusat pasar hasil pertanian di Ukraina, Besarabsky Market, sudah menerima pembayaran dengan bitcoin maupun beberapa varian kripto lain. Pasar Besarabsky tersebut adalah pasar hasil pertanian yang terletak di pusat kota Kiev.
Pihak pengelola pasar terseebut memutuskan untuk menerima pembayaran dengan Bitcoin dan sejumlah kripto lain seperti BCash, BitcoinGold, EOS, Nano, Dash, Litecoin, Ethereum, Waves, Neo, maupun NEM. Keputusan itu telah dimulai sejak bulan Agustus lalu.
Alasannya tidak lain untuk lebih mempopulerkan cryptocurrency sebagai alat pembayaran. Pegiat kripto di Ukraina juga telah banyak yang memiliki sejumlah produk-produk mewah, seperti mobil Porsche, Lamborghini, maupun Bentleys.
Bitcoin dan Komunitas Cryptocurrency Sempat Mendapat Tekanan
Meski demikian, Bitcoin juga mengalami masa yang sulit di Ukraina. Pihak yang berwenang juga sempat menekan komunitas kripto dan bahkan sempat melakukan serangan intimidatif.
Di saat bergolaknya pergerakan Euromaidan, pihak berwenang menyadari bahwa banyak separatis yang menggunakan Bitcoin untuk bertransaksi. Pada bulan Maret di tahun tersebut, pihak berwenang kemudian menutup kurang lebih 400 penambangan kripto karena dianggap mengirim dana untuk Donetsk.
Sementara di Desember, Security Service of Ukraine (SBU) menerbu rumah Odessa Anatoly Kaplan. Pria berusia 28 tahun ini adalah pendiri ForkLog, salah satu situs informasi cryptocurrency. Pihak SBU juga menahan Kaplan, menyita seluruh aset komputer dan barang-barang pribadinya saat itu.
Hal serupa juga menimpa Pavel Lerner, ia diculik di Kiev beberapa minggu setelah pihak berwenang menyerbu Kaplan. Pavel Lerner adalah CEO salah satu bursa kripto asal Inggris, dan meminta tebusan USD 1 Juta dengan Bitcoin.
Hingga di akhir tahun 2017 situasi mulai banyak berubah. Terutama setelah pemerintahan Poroshenko mulai menjalin kemitraan dengan BitFury Group Ltd. Kerangka aturan untuk cryptocurrency juga mulai diusung dari yang sebelumnya berada di zona abu-abu agar mempunyai perlindungan hukum. RUU pajak kripto juga mulai diusulkan untuk mulai diberlakukan di Ukraina.