BitcoinMedia. Momentum Halving Bitcoin sudah kian dekat. Perkiraan halving Bitcoin 2020 ini hanya tinggal 111 hari lagi berdasarkan situs Bitcoinblockhalf. Momentum pengurangan separuh block reward penambang Bitcoin ini diperkirakan jatuh pada sekitar tanggal 12 Mei 2020 mendatang.
Halving bitoin sebelumnya terjadi ditahun 2016. Block reward Bitcoin pada saat itu berubah otomatis dari 25 BTC menjadi 12,5 BTC. Sementara pada halving Bitcoin 2020 mendatang, artinya block reward untuk penambang dari yang sebelumnya masih 12,5 BTC berkurang separuh menjadi 6,25 BTC per block.
Momentum halving Bitcoin 2020 mendatang merupakan reward era ketiga sepanjang perjalanan Bitcoin. Sementara, halving Bitoin bulan Mei nanti adalah yang ketiga kalinya. Pertama di tahun 2012, kedua di tahun 2016, dan ketiga kalinya di tahun 2020 nanti.
Periodesasi Reward Block Dan Halving Bitcoin
Reward block bitcoin adalah salah satu mekanisme insentif yang diberikan kepada penambang Bitcoin. Besaran awal reward block ini adalah sebesar 50 BTC di tahun 2009, dan ditandai dengan block pertama yang disebut dengan Genesis Block.
Periodesasi reward block Bitcoin, setidaknya akan melalui 33 periode berbeda. Hingga sampai seluruh Bitcoin habis ditambang. Kalkulasi perkiraan waktu seluruh supply bitcoin itu habis ditambang adalah pada tahun 2140.
Tiga Periode Halving Bitcoin Selama Ini:
- Tahun 2012 (50 BTC menjadi 25 BTC)
- Tahun 2016 (25 BTC menjad 12,5 BTC)
- Tahun 2020, Mei mendatang (12,5 BTC menjadi 6,25 BTC)
Perkiraan seluruh distribusi bitcoin itu memang bisa cukup mudah dilakukan. Pasalnya, banyak hal terkait dengan Bitcoin memang cukup matematis. Block Bitcoin baru, dihasilkan dalam rata-rata waktu 10 menit. Sehingga dari sini bisa dikalkulasikan perkiraan waktu kapan halving bitcoin terjadi, kapan seluruh distribusi unit-unit baru itu habis.
Meski demikian, rata-rata waktu block baru 10 menit, adalah standar target waktu tiap produksi block-block baru bitcoin. Tingkat kesulitan pertambangan di ekosistem bisa lebih lambat atau justru lebih cepat. Namun, rata-rata waktu 10 menit itu juga akan mempengaruhi mekanisme “re-adjustment” tingkat kesulitan pertambangan. Mekanisme re-adjustment inilah yang akan dapat menyesuaikan kembali sehingga rata-rata block baru itu bisa diproduksi dalam waktu 10 menit.
Dari total supply Bitcoin 21 juta BTC, seluruhnya baru akan habis ditambang di tahun 2140. Satu peristiwa unik yang pernah terjadi, bahwa kalkulasi dalam periodesasi Reward Block untuk Halving Bitcoin ini menjadi berantakan karena ada insiden yang cukup bersejarah.
Seorang miner dengan nama akun @midnightmagic di forum Bitcointalk memposting peristiwa tersebut. Dirinya saat itu menambang di block 124724 pada tanggal 8 Juni 2011. Di block tersebut, Midnigtmagic dengan sengaja menuliskan arbitrary text terkait dengan reward block Bitcoin minus 1 Satoshi (Satuan terkecil Bitcoin).
Pada pemberian reward mining, biasa disebut dengan Transaksi Coinbase. Transaksi untuk reward mining ini merupakan transaksi khusus. Pasalnya, miner bisa menambahkan arbitrary text pada script transaksinya.
Sementara yang terkait dengan block 124724, midnightmagic menambahkan kalkulasi khusus. Dirinya sengaja mengurangi nilai reward block hanya senilai 1 satoshi. Dari hal ini, artinya kalkulasi total keseluruhan jumlah BTC yang sebelumnya telah bisa dikalkulasi secara lebih akurat menjadi berantakan.
Bagaimana tidak, dengan berkurangnya 1 satoshi di block tersebut, maka penghitungan reward block berikutnya dan seterusnya juga akan berubah. Faktanya, kejadian serupa juga terjadi di tahun 2017. Sebuah postingan di forum Reddit Bitcoin juga sempat menyebutkan beberapa block berbeda dengan hal yang sama.
Penjelasan teknis yang paling mendekati atas peristiwa tersebut bisa disebabkan karena adanya kesalahan implementasi software Bitcoin yang berbeda, atau bisa juga karena tindakan personal seperti yang dilakukan Midnightmagic.
Sedangkan pada konsensus yang terkait reward block, yang ditentukan adalah “nilai maksimal generated coin”, dan besarannya sesuai dengan nilai block reward saat itu. Sementara untuk nilai minimumnya tidak. Sehingga jika pada arbitrary text itu ditentukan lebih kecil, tetap akan dianggap valid. Jika nilai reward dibuat melebihi ketentuan reward block yang berlaku saat itu, jelas akan dianggap tidak valid.
Momentum Halving Bitcoin 2020, Dan Anggapan Harga Naik
Event halving Bitcoin kerap dianggap sebagai momentum untuk mendongkrak harga Bitcoin naik tajam. Dari fakta selama ini, di periode halving tahun 2012, 2016 memang mengalami kenaikan tajam.
Anggapan bahwa momentum halving akan memberikan stimulus harga Bitcoin untuk naik, tidak sepenuhnya keliru. Pasalnya, pasokan Bitcoin yang semakin langka di pasaran secara teknis bisa berimplikasi untuk mendorong harga naik.
Persoalannya, orang tentu tidak akan bisa memprediksi di poin mana momentum itu bakal secara tepat terjadi. Bagi para spekulan, momentum seperti ini memang menjadi momentum yang dinantikan agar bisa mendulang keuntungan.
Sementara di perkembangan dunia kripto secara umum sekarang, varian Altcoin dan Token juga banyak bergantung di momentum yang sama. Situasi ini bisa disebut sebagai upaya varian Altcoin dan Token untuk memanfaatkan keadaan atas sikap pasar yang masih bergantung pada musim Bitcoin yang baik.
Artinya, momentum tersebut kerap dijadikan starting poin bagus oleh para penggagas proyek Altcoin maupun token untuk “pumping” harga varian kripton / tokennya sendiri. Melalui berbagai macam cara yang bisa mereka lakukan. Terlebih, bagi para penyedia jasa bursa kripto. Mereka sudah berharap banyak untuk mendulang untung berlipat-lipat dari transaksional para spekulan setiap harinya.
Pihak-pihak ketiga dalam ekosistem kripto tersebut, adalah yang paling berkepentingan untuk ikut serta dalam upaya pumping harga naik. Hal ini sudah pernah terbukti banyak dilakukan di sepanjang tahun 2016, dan puncaknya di penghujung tahun 2017 silam.
Padahal, ada beberapa hal krusial yang perlu dijadikan pertimbangan dalam setiap momentum Halving Bitcoin. Hal paling krusial tersebut tidak lain adalah menilik bagaimana ekosistem pertambangan. Faktor penentu utama harga Bitcoin naik atau tidaknya, akan banyak berangkat dari kondisi pertambangan Bitcoin ini.
Halving Bitcoin 2020 Bisa Cukup Berbeda Dengan 2016
Sejumlah opini berbeda sudah mulai bermunculan terkait dengan momentum halving bitcoin 2020 mendatang. Sebagian besarnya banyak berspekulasi dengan membandingkan kondisi antara tahun 2016 dengan periode di tahun 2020.
Dari dua kali periode halving bitcoin sebelumnya, bisa dikatakan terbukti mendorong kenaikan harga hingga 200% setiap tahunnya. Atau kurang lebih meningkat 3x lipat pertahun dari sebelumnya. Situasi perekonomian secara umum di tahun 2016, banyak menyumbang kondisi yang terbesar.
Pada saat itu, banyak pengamat memandang perwajahan perekonomian secara global sudah cukup suram. Pandangan lain sebagai alternatif untuk mencari lahan baru adalah melalui dunia cryptocurrency, Bitcoin. Para investor sejak saat itu disebut telah banyak memantau pergerakan harga Bitcoin.
Sementara di periode halving Bitcoin 2020 nantinya, mungkin bisa juga berlaku berbeda, tidak sama seperti di tahun 2016. Ada sekian banyak hal yang melatar belakangi hal tersebut. Di sepanjang tahun 2018 – 2019, dari berbagai insiden ulah pihak-pihak ketiga telah banyak merugikan ekosistem dunia kripto.
Dari sekian banyak insiden yang terjadi, penyumbang terbesarnya berasal dari penyedia layanan jual beli kripto, atau bursa-bursa kripto. Sebagian besarnya adalah bursa-bursa kripto konvensional. Belum lagi untuk proyek-proyek tokenisasi di sepanjang tahun 2016 sampai tahun 2019 yang sudah banyak merugikan investor. Lantaran dari sekian banyak proyek ICO, STO dan IEO, hanyalah wajah yang sama dengan istilah berbeda saja.
Insiden yang telah banyak merugikan investor itu sudah banyak mengecewakan investor. Persepsi yang selalu muncul tentang dunia kripto adalah dunia “wild wild west”. Padahal, dari 99,9% proyek-proyek Altcoin dan Token, tidak pernah memberikan definisi “desentralisasi” yang sesungguhnya.
Pendapat yang pernah dilontarkan oleh Meltem Demiror tentang Halving tahun ini cukup perlu untuk dijadikan pertimbangan. Di satu sisi, ekosistem kripto sampai kondisi dunia finansial akan banyak memberikan perubahan di tahun 2020.
Sementara untuk pegiat kripto dan ekosistemnya, sepanjang tahun 2018 dan 2019 adalah masa-masa paceklik. Dua tahun di masa yang paceklik bisa saja akan memberikan dorongan yang kuat untuk mendongkrak harga naik.
Namun di sisi lainnya, baik dalam hal regulasi, situasi perang dagang yang ikut mempengaruhi kondisi perekonomian, sampai munculnya varian mata uang bank sentral (CBDC – Central Bank Digital Currency) yang kebanyakan dibuat hanya berbasi tokenisasi, akan banyak mempengaruhi lebih jauh.Sementara spekulasi yang banyak bermunculan di masyarakat, lebih banyak memprediksi kenaikan harga di momentum halving Bitcoin, tanpa melihat lebih jauh pada situasi ekosistem pertambangan yang ada. Perilaku para spekulan, jelas cukup berbeda dengan tipikal Hodler Bitcoin. Momentum halving Bitcoin naik atau tidak, tidak akan banyak mempengaruhi karena bagi penyimpan BTC jangka panjang, masa jauh ke depan jauh lebih penting.