BitcoinMedia – Privasi Bitcoin. Sampai sejauh ini, era kripto yang diawali oleh Bitcoin masih dipandang tidak memberikan privasi sepenuhnya. Tentu saja karakteristik Bitcoin memang bersifat publik. Seluruh transaksi yang tercatat, tersimpan di dalam public ledger (Blockchain) dapat diakses oleh publik.
Didalam perkembagannya, era dunia kripto kemudian muncul varian Privacy Coin. Latar belakangnya nyaris sama. Karena melihat spesifikasi Bitcoin dan karakteristiknya yang bersifat terbuka, atau publik. Awal ide bermunculan varian Privacy Coin ini berlangsung sekitar tahun 2014 silam.
Namun secara teknis, implementasi untuk mengejar peningkatan sisi privasi Bitcoin sendiri sudah cukup tertunjang lantaran code Bitcoin sudah cukup memungkinkan untuk hal ini. Namun sejak tahun 2017 sendiri, sejumlah pengembangan privasi dalam dunia kriptografi pun telah bermunculan.
Dalam 11 tahun Bitcoin yang telah berjalan terkait dengan bentuk-bentuk pengembangan tersebut, sudah ada dua usulan proposal yang telah masuk. Yakni Taproot dan juga Schnorr Signature.
Apa itu Taproot?
Taproot merupakan salah satu usulan proposal (BIP) yang mulai diperkenalkan sekitar 6 bulan lalu oleh Greg Maxwell. BIP Taproot ini kemudian dikembangkan kembali dan dituliskan oleh Pieter Wuille. Meski proposal Taproot ini diusulkan oleh Pieter Wuille, namun tidak bisa lepas dari beberapa pengembangan yang juga telah dilakukan sebelumnya oleh Greg Maxwell, dan juga berkaca dari proposal lainnya seperti MAST, BIP Schnorr, BIP118 untuk Sighash, BIP114, maupun BIP117.
Fungsi Taproot adalah untuk meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan privasi Bitcoin. Sekaligus, salah satu tambahan manfaatnya adalah berguna dalam pengembangan smart contract Bitcoin lebih lanjut. Di dalam proposalnya, Taproot hanya membutuhkan proses Soft Fork saja.
Lebih jauh tentang Taproot ini, menggunakan cabang merkle tersendiri untuk menurunkan kapasitas ruang penyimpanan juga. Cabang Merkle ini dipergunakan untuk mengeksekusi sebagian script tertentu. Namun, satu fungsi yang utama adalah agar eksekusi script itu tidak dieksekusi secara terbuka.
Selanjutnya, Taproot akan menggabungkan pay-to-pubkey dan pay-to-scripthash yang sebelumnya tepisah menjadi satu. Hal ini agar seluruh output bisa diringkas menjadi satu, dan dipisahkan dari bagian lainnya. Sehingga bisa menurunkan kapasitas ruang penyimpanan, dan juga meningkatkan privasi transaksi Bitcoin.
Taproot ini, dapat berfungsi lebih maksimal, jika proposal ini diimplementasikan bersama dengan Schnorr Signature. Termasuk juga manfaat tambahannya adalah agar fungsi smart contract Bitcoin yang dipersiapkan mampu lebih optimal. Selain itu, implementasi keduanya akan lebih optimal dalam meningkatkan sisi privasi Bitcoin.
Schnorr Signature
Schnorr Signature adalah salah satu varian untuk generate tanda tangan digital. Schnorr Signature pertama kali ditemukan oleh kriptografer dan matematikawan asal Jerman bernama Claus Peter Schnorr. Kata Schnorr kemudian digunakan menjadi nama digital signature ini, menjadi Schnorr Signature.
Ide untuk menggunakan Schnorr Signature di dalam Bitcoin ini muncul lantaran menilai masih adalah potensi celah keamanan dari ECDSA yang saat ini digunakan di Bitcoin. Jika dibandingkan dengan varian digital signature lain seperti Elgamal Digital Signature Scheme, Schnorr dipandang akan lebih cocok dan penting bisa diimplementasikan pada Bitcoin.
Lebih jauh, Pieter Wuille kemudian mengembangkan kembali Schnorr tersebut ke dalam proposal pengembangan Bitcoin, atau yang di sebut dengan BIP (BItcoin Improvement Proposal). Di masa awal proposal ini diperkenalkan, sejumlah pengamat menilai bahwa implementasinya kemungkinan besar akan membutuhkan proses Hard Fork. Fakta ternyata berbeda, bahwa implementasi ini dapat dilalui hanya dengan Soft Fork saja.
Pemanfaatan menggunakan Schnorr tidak lain karena algoritma dalam membuat digital signature bisa berjalan lebih efisien. Selain itu, juga dapat membantu sisi skalabilitas Bitcoin. Disebut bisa membantu sisi skalabilitas, karena ukuran digital signature yang menggunakan mekanisme ECDSA dengan elliptic curve secp256k1 berukuran relatif lebih besar.
Dengan menggunakan Schnorr, digital signature yang dipergunakan dalam transaksi hanya ada satu digital signature saja. Jika dihitung, ukuran transaksi bitcoin akan dapat berukuran lebih kecil. Kisarannya bisa menghemat ukuran hingga 25%.
Bagaimana Taproot dan Schnorr Bisa Meningkatkan Privasi Bitcoin?
Implementasi kedua pengembangan baru melalui Taproot dan Schnorr dipercaya bisa meningkatkan privasi Bitcoin secara signifikan. Salah satu hal yang paling menonjol adalah pada varian transaksi multisig.
Terlebih di varian transaksi dengan multisig ini masih bergantung pada penggunaan versi piranti lunak dari penyedia wallet tertentu. Berkaca dari pengalaman yang ada sebelumnya, sempat menuai tragedi di beberapa penyedia wallet pihak ketiga atas implementasi multisig. Dengan hal ini, Taproot dan Schnorr akan dapat meminimalisir hal tersebut.
Transaksi yang diproses melalui dua implementasi ini, nantinya akan nampak secara sama seperti transaksi kebanyakan. Dalam hal ini, set privasinya akan setingkat dengan varian transaksi secara umum. Dalam hal ini, transaksi pada akhirnya bisa lebih tersamarkan.
Satu-satunya potensi lemahnya sisi privasi adalah jika melihat pada jejak output transaksi yang saling terkait dengan transaksi-transaksi sebelumnya. Kesejarahan ini akan saling terikat dan tercatat dengan rapi di dalam Blockchain.
Jika melihat pada penyedia wallet pihak ketiga dengan peningkatan fitur privasi seperti Samourai Wallet, Wasabi Wallet, atau yang lain seperti Coin Join, penyedia Mixing transaksi, punya cara tersendiri untuk hal itu.
Namun dengan implementasi peningkatan privasi yang berjalan langsung di Bitcoin, akan bisa memberikan dampak positif pula pada fungsi privasi di atomic swap. Max Hillebrand dari Wasabi Wallet misalnya, mengatakan bahwa privasi Bitcoin dengan Taproot dan Schnorr pada atomic swap bisa meningkat.
Menurut Max pada kesempatan Hackers Congress di Praha tahun 2019 ini mengatakan bahwa Taproot bisa memberikan trik yang cukup sederhana, yakni “input untuk membayar kepada output”. Max beranggapan bahwa dengan pemecahan permasalahan melalui trik sederhana tersebut menjadi cukup krusial. Karena dengan mekanisme itu, siapapun bisa terbebas dari jejak kesejarahan transaksinya.
Greg Maxwell sendiri, pada awalnya masih terkesan cukup pesimis dengan tingkat keberhasilan yang mungkin diperoleh dari implementasi Taproot nantinya. Alasannya saat itu, karena Taproot membutuhkan soft fork yang perlu diadopsi luas terlebih dahulu. Di sisi lain, Greg menilai Taproot juga berpotensi mengurangi privasi di hal lainnya. Dalam hal ini, Greg memberikan satu contoh kasus seperti yang pernah dialami oleh Monero.
Alasan yang diungkapkan Greg memang cukup beralasan. Misalnya saja tentang kaidah untuk tidak menggunakan address yang sama dalam setiap transaksi pun sampai sejauh ini tidak banyak dilakukan kebanyakan pengguna. Satu permasalahaan utamanya adalah ketergantungan pada bursa-bursa kripto konvensional masih besar, sementara pihak penyedia layanan pihak ketiga tersebut tidak pernah meningkatkan performanya sendiri. Meskipun, implementasi untuk fitur penggunaan address berbeda tersebut sudah lama ada dan berlaku.Max Hillebrand sendiri menyadari privasi sepenuhnya akan terasa cukup jauh dari sempurna. Namun kemungkinan peningkatan privasi lebih jauh akan bisa diambil dengan mengimplementasikan Schnorr dan juga Taproot.