Selain Ordinal ada pula varian Bitcoin NFT lainnya, yakni Bitcoin Stamps. Klaim proyek Bitcoin NFT yang satu ini, memiliki cara yang paling permanen untuk menyimpan data di dalam Blockchain Bitcoin.
Proyek ini menggunakan protokol NFT yang diberi nama STAMPS (Secure Tradeable Art Maintained Securely). Penggagas protokol ini adalah @Mikeinspace. Menariknya, Sejak pertama kali dirilis belum lama pada 7 Maret 2023 lalu, sudah menghasilkan 8.300 Stamps (nama NFT yang digunakan). Jika bandingkan dengan Ordinals saat perluncuran awal dengan rentang waktu yang sama, masih menghasilkan 500 Inskripsi (sebutan NFT di Ordinals).
Perbedaan NFT dengan protokol Stamps, jika Ordinal menyimpan data gambar ke dalam witness transaksi, maka Stamps menyimpan data gambar dengan format base64 secara langsung ke dalam output transaksi. Cara ini dipercaya oleh pengembang menjadi cukup aman untuk menjaga terus tersimpan di dalam Blockchain Bitcoin.
Terlebih lagi, proyek ini sudah menjalin kerjasama lebih lanjut dengan pihak Emblem, dan juga Hiro Wallet. Proyeksinya, digital art yang diproduksi dengan Bitcoin Stamps bisa dijual di OpenSea.
Jika dibandingkan dengan NFT berbasis Ethereum, salah satu keunggulan NFT Bitcoin Stamps karena data gambar tersimpan jauh lebih aman di dalam Blockchain Bitcoin. Sedangkan NFT yang berbasis Ethereum kebanyakan tersimpan di layanan hosting terpusat.
Dalam proses kerjanya protokol Stamps menggunakan Counterparty, sebuah protokol lama yang muncul di tahun 2014. Counterparty bahkan jauh lebih dulu sebelum dunia mengenal istilah NFT (non-fungiable token).
Melalui Stamps, gambar dirubah menjadi string, terutama dengan format base64. Selanjutnya menempatkan suffix “STAMP”. Selanjutnya peran protokol Counterparty memecah string itu menjadi beberapa bagian, dan memberikan penomeran unik di masing-masing bagian tersebut. Hal ini berfungsi untuk bisa untuk decode dengan baik, dan juga bisa dengan mudah disatukan kembali.
Selanjutnya, transaksi akan disiarkan ke jaringan Bitcoin. Karena Counterparty menggunakan P2SH, sehingga node akan mudah mengenali itu sebagai multisig UTXO. Ujungnya, node di dalam jaringan pada akhirnya akan menyimpan data gambar itu melalui output transaksi.
Dengan konsep apapun, menyertakan arbitrary data ke dalam sebuah transaksi, akan menimbulkan ukuran transaksi menjadi bertambah. Ujungnya adalah memperbesar ukuran blockchain Bitcoin.
Oleh sebab itu, pihak pengembang lebih menyarankan ukuran gambar yang jauh lebih ringan, yakni 24x24pixel 8 warna, baik untuk gambar berjenis PNG atau GIF. Upaya ini untuk memperkecil ukuran transaksi, serta biaya yang relatif lebih murah.
Tertarik untuk membuat NFT dengan Bitcoin Stamps?
- Pertama buat wallet di Counterwallet
- Catat dan Simpan passphrase dari Counterwallet
- Isikan setidaknya $50 di address Counterwallet tersebut.
- Upload gambar berukuran rekomendasi pengembang, 24×24 pixel, bisa berupa PNG atau GIF.
- Setelah upload gambar, secara otomatis akan dirubah menjadi string dengan format base64. Selanjutnya copy seluruh text base64 itu.
- Pada address yang telah terisi nominal senilai $50 tadi, tekan menu Address Action, lalu pilih Create a Token (Asset).
- Pada bagian deskripsi, isikan Suffix “STAMP:”, agar bisa dikenali sebagai aset NFT.
- Selanjutnya adalah paste string berupa base64 tadi. Perhatikan, agar jangan sampai ada spasi. Contoh: STAMP:iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAABQAA……. Dan tentukan pula berapa fee yang ingin digunakan.
- Semakin besar fee, semakin cepat proses minting saat transaksi itu diproses. Dan proses minting pun selesai.
Untuk Cara yang caranya cukup mudah, anda bisa menggunakan menggunakan halaman minting NFT. Namun disarankan agar sebelumnya menggunakan Freewallet. Wallet ini juga tersedia untuk versi mobile baik Android, IOS, maupun Chrome. Selanjutnya, tinggal diikuti petunjuk di halaman minting tersebut.
Karya-karya Bitcoin Stamps, bisa dibeli di rarestamp.xyz/0. Beberapa karya yang dijual, ditandai dengan lingkaran hijau. Jika ingin membelinya, tinggal klik Stamps tersebut, lalu tekan tautan “Open Dispensers”.