Siapa sangka, bahwa ekosistem pertambangan Bitcoin juga bermanfaat sebagai “reusable energy”. Tidak lain, yang bisa dimanfaatkan adalah sumber panas yang telah dihasilkan dalam perangkat-perangkat pertambangan Bitcoin.
Pemanfaatan sumber panas dalam pertambangan Bitcoin tersebut dapat dialihkan sebagai penghasil kalor atau panas, dan selanjutnya bisa digunakan dalam berbagai hal. Misalnya saja untuk sumber energi untuk pemanas air dalam rumah.
Pemanfaatan sumber panas tersebut, akan jauh lebih bermanfaat terutama untuk industri maupun rumah dalam ukuran besar, hotel, dan lain-lain. Singkat kata, selain mendapat keuntungan berupa sejumlah Bitcoin dalam ekosistem pertambangannya, sumber kalor hasil pertambangan itu juga membawa manfaat lain yang bisa difungsikan.
Potensial Di Jaman Iklim Ekstrim Saat Ini
“Winter is coming”, kalimat itu setidaknya sudah pernah muncul di sekitar tahun 2015 lalu. Perubahan cuaca yang kian ekstrim sudah bisa kita rasakan sendiri dampaknya saat ini. Sebut saja bagaimana beberapa negara bagian di Amerika yang berjuang melawan cuaca dingin nan membeku.
Iklim yang ekstrim, meski sejauh ini mungkin masih berdampak di beberapa wilayah, namun tetap saja perlu diperhitungkan sebagai sebuah langkah persiapan. Landasannya tentu saja, di dalam ekosistem pertambangan Bitcoin, memang membutuhkan daya energi listrik yang cukup besar.
Selama ini, dengan daya energi yang besar, hasil kalor yang dikeluarkan acapkali tidak pernah dimanfaatkan. Padahal untuk memiliki sebuah mesin pemanas air di Indonesia misalnya, harus merogoh kocek mulai dari ratusan ribu rupiah, atau bahkan ada yang mencapai puluhan juta rupiah.
Mesin pendingin atau juga pemanas air untuk rumahan biasa mungkin dirasa tidak terlalu besar. Namun bagi industri tentu sudah tidak lagi relevan jika menggunakan AC ataupun water heater biasa. Alasannya tentu akan memakan biaya yang lebih besar jika harus menggunakan perangkat itu di tiap2 ruangan. Sehingga mesti ada alternatif cara yang lebih efektif dan efisien dalam skala yang lebih besar.
Jika ternyata daya energi itu bisa dikomparasikan dengan pemanfaatan hasil kalor yang tidak terpakai pada umumnya, tentu saja hal tersebut memberikan opsi tambahan yang bermanfaat.
Gagasan tentang pemanfaatan sumber panas dalam pertambangan Bitcoin ini pertama kali muncul dari salah satu startup bernama BitHeat. Startup ini pertama kali berdiri di tahun 2015. Fokusnya memang berniat untuk membuat produksi prosesor ASIC miner sendiri, yang cocok dapat digunakan juga sebagai transformasi kalor sebagai sumber panas untuk rumahan dan industri.
Saat itu, pihak Smartheat sendiri bahkan memiliki sekian banyak design mulai dari produk water boiler, hingga detail rancangan prototype ASIC miner yang digagasnya. Sayangnya startup ini tidak lagi terdengar detak jantungnya.
Berlanjut kemudian ada sebuah tesis yang disusun oleh Tri Nguyen dan Anh Hoang dari Universitas Metropolia pada 15 April tahun 2018 yang lalu. Dalam tesis tersebut mengurai dengan detail bagaimana pemanfaatan sumber panas dalam pertambangan Bitcoin itu bisa dilakukan sebagai “reusable eneregy”.
Smart Boiler Miner Untuk Pemanfaatkan Kalor Dari Pertambangan
Smart Boiler Miner ini berangkat juga dari ide awal yang mengusung kembali pemanfaatan sumber panas dalam pertambangan bitcoin. Beberapa waktu lalu, salah seorang dari Ukraina bernama Yura memposting perangkatnya di Twitter.
New smart boiler miner. It produces bitcoins and warms your home.
Ultra quiet. #BTC #ethereum #XRP #BCH #ZEC #SiacoinBuy \ Sell – earn with us a million $$$ pic.twitter.com/Upw5KflZRG
— Yura (@CryptonDip) February 7, 2019
Hasil rancangan perangkat transformasi kalor hasil pertambangan bitcoin sebagai sumber pemanas rumahan itu berhasil dilakukan Yura.
The test was successful, mine #BTС, heats the water and the house) #ethereum . #Dash #hotel pic.twitter.com/lpwzwrlQV4
— Yura (@CryptonDip) February 7, 2019
Tidak hanya berfungsi dan bermanfaat sebagai sumber pemanas air rumahnya, namun perangkat tersebut sekaligus juga berfungsi sebagai sistem pendingin.
Cooling or heat recovery system.
Let’s make together the future ! pic.twitter.com/52QwP9YH2q— Yura (@CryptonDip) February 7, 2019
Secara spesifik, Yura juga memposting penampakan desain perangkat pertambangan bitcoin miliknya yang sekaligus berfungsi untuk pemanas air.
How to mine and heat house and heat water?
All in one whole + pic.twitter.com/EqKN8uRv1s
— Yura (@CryptonDip) February 5, 2019
Pada dasarnya, desain yang digunakan oleh Yura cukup identik juga seperti halnya seperti Chilled Water yang dapat juga berfungsi sebagai sebuah pendingin perangkat (water cooling) menggunakan air.
Smart dip-6
Smart boiler on the basis of mining pic.twitter.com/nCu0ELi0BZ— Yura (@CryptonDip) February 5, 2019
Apa itu Chilled Water Dan Bagaimana Cara Kerjanya
Chilled Water adalah sistem pendingin udara dengan berbagai macam keperluan yang bisa dilakukan. Chiller water ini merupakan sebuah mesin refrigerasi dengan fungsi utama untuk mendinginkan sisi evaporator, serta mendistribusikan panas atau kalor pada mesin FCU (Fan Coil Unit).
Secara umum, banyak varian Chilled Water akan terbagi berbagai macamnya berdasarkan dari jenis kompresor dan kondensor yang digunakan. Secara umum, evaporator dalam sistem Chilled water akan berfungsi untuk menarik kalor. Evaporator tersebut juga berfungsi sebagai penukar kalor, mengalirkan air itu dari pipa-pipa yang ada dari refrigeran.
Proses pendinginan yang dilakukan pada sistem ini tidaklah dilakukan secara langsung. Proses pendinginan tersebut dilakukan dengan menggunakan fluida lain, dan umumnya menggunakan air. Selanjutnya air yang dingin dapat dialirkan melalui Air Handling Unit (AHU). Sehingga secara teknis, pendinginan itu memang bisa dilakukan, dan dapat pula berfungsi sebaliknya, bisa digunakan untuk memanfaatkan menyalurkan air panas itu sebagai sumber pemanas air.
Contoh Desain Dari BitHeater
Secara umum, apa yang pernah dilakukan oleh startup BitHeater ini menggunakan pola yang sama. Menggunakan siklus Chilled water system sebagai pendingin untuk perangkat pertambangan, lalu menyalurkan kalor yang dihasilkan sebagai sumber panas untuk pemanas air rumahan.
Yang menarik dari desain BitHeater ini sendiri bahkan sudah merinci dengan cukup detail desain projectnya. Mulai dari rancangan dan modifikasi board ASIC, sistem pendinginan, dan lain sebagainya.
Bahkan, pihak BitHeater juga memposting prototype desain board ASIC mereka, sehingga bisa diaplikasikan didalam boiler water.
Rancangan-rancangan ini menunjukkan bahwa opsi menyusun rig yang dapat mendapatkan dua manfaat sekaligus, sejumlah Bitcoin dan sumber pemanas rumahan, memang bisa dilakukan. Namun yang perlu diperhitungkan tentu saja adalah biaya yang diperlukan untuk menyusus boiler water system tersebut. Terang saja, karena tentu akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sama halnya seperti pilihan menggunakan solar system dalam pertambangan, yang sejauh ini juga membutuhkan biaya yang mahal.