Di platform berbasis network ads, VIDY adalah salah satu varian altcoin yang cukup diperhitungkan. Spesifik di segmentasi yang sama mungkin sudah bukan yang pertama kali. Namun di varian network ads VIDY ini, bisa dikatakan cukup memiliki infrastruktur yang apik.
Pembaca media elektronik, kadang kerap dibuat ribet dengan konten video advertising saat mengunjungi sebuah halaman situs. Konten video ini kerap disetting auto play sehingga membuat pembaca merasa gerah. Tentu saja itu kuota internet pembaca menjadi lebih besar dibandingkan biasanya.
Perhatian: Token VIDY masuk dalam daftar hitam yang dirilis OJK, dan dihapus dari perdagangan bursa Indodax.
Berbeda dengan kondisi itu, VIDY membuat konten video ads di dalam sebuah teks pada halaman situs tersebut. Cara ini jelas memberikan kenyamanan bagi pembaca situs. Namun, tetap memberikan fitur yang lengkap. Termasuk analitik bagi pemasang iklan dalam membaca perkembangan dan capaian target iklannya.
VIDY dengan native kripto VIDY Coin sudah diperkenalkan sejak bulan Juli tahun 2018. Salah satu target pemanfaatan yang dilakukan adalah memberikan implementasi jaringan iklan, namun tetap mengedepankan kenyamanan pembaca.
Menutup tampilan iklan berkali-kali, geser kursor di kanan, atas, pojok bawah maupun kiri. Pembaca mungkin sudah kerap dibuat jengkel dengan semua itu. Bagi media elektronik di era digital saat ini, kenyamanan pembaca jelas menjadi hal yang cukup penting. Pada sasaran ini, VIDI lantas mencoba menyasar implementasi UI iklan agar bisa ditampilkan lebih baik.
Video Embed Layer dan NLP Protocol
VIDY mewujudkan sisi kenyamanan itu dalam Video Embed Layer. Desain tautan konten video dengan cara ini ditampilkan secara lebih relevan, dan juga lebih user-friendly. Pasalnya konten itu ditautkan pada teks di dalam artikel. Ketika pembaca menggerakkan kursor pada teks tersebut, konten video iklan baru akan tampil secara otomatis.
Keunikan penempatan konten video iklan dengan cara ini jelas menjadi lebih memberikan kenyamanan pembaca artikel, berita, dan lainnya.
Infrastruktur selanjutnya adalah dengan membuat sebuah protocol jaringan iklan tersendiri. Protokol ini bernama NLP. Secara umum, VIDY sendiri membuat NLP protocol menjadi open source. Protokol inilah yang memungkinkan penempatan iklan video dengan skala besar bisa ditautkan pada teks. Tentu saja, dengan konten yang lebih relevan di jutaan halaman publisher yang sudah terintegerasi dengan VIDY.
Sementara NLP Protocol ini juga berperan penting dalam proyek VIDY yang berbasis cryptocurrency. Pasalnya, NLP Protocol dirancang berdasarkan ekosistem pertambangan kripto. Artinya dari protocol yang sama, dijalankan dan terus diotentikasi oleh para penambang.
VIDYCoin, selanjutnya sebagai unit-unit untuk menggerakkan ekosistemnya. Baik sebagai unit untuk memberikan insentif para penambang, publisher, maupun pemilik koin VIDY beserta keseluruhan ekosistemnya. Secara keseluruhan, termasuk untuk NLP dan Video Embed Layer dibangun diatas blockchain Ethereum. Sejak di tahun awal diperkenalkan, proyek kripto ini memang memiliki ekposur yang lebih tinggi. Tak heran beberapa kemitraan yang sudah terjalin juga berasal dari sejumlah perusahaan besar. Sebut saja seperti CNN, Mediacorp, GIZMODO, MNC, dan sejumlah perusahaan media besar maupun yang lain. Pada tahun 2019 saja, platform VIDY sudah meraup lebih dari 200 juta pengguna.