Coincheck Mengumpulkan Donasi Bitcoin Untuk Korban Gempa Di Jepang
Donasi Bitcoin. Dilaporkan bahwa gempa tersebut telah menelan korban. Sembilan orang tewas karena tertimpa reruntuhan bangunan. Kemungkinan ada 11 orang yang meninggal akibat gempa tersebut. Sementara banyak juga ratusan lain yang terluka dan terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Badan Meteorologi Jepang mencatat besaran gempa yang terjadi adalah 7,1. Kemudian direvisi lagi menjadi 7,3 skala richter. Melihat besarnya ukuran gempa tersebut, Badan Meteorologi Jepang langsung mengeluarkan peringatan tsunami, dan memberikan nasihat pada warga yang berada di daerah pesisir pantai.
Atas peristiwa gempa tersebut, Coincheck merespon dengan memulai mengumpulkan donasi kepada korban bencana yang melanda di Jepang tersebut. Kagayaki Kawabata, selaku kepala pengembangan bisnis di Coincheck saat memberikan keterangan kepada BraveNewcoin berkata, “Hasil pengumpulan donasi nantinya akan dikonversi ke Yen Jepang, dan diberikan kepada Peace Winds Jepang (PWJ), sebuah organisasi yang memberikan bantuan darurat kemanusiaan, untuk bantuan bencana dan rekonstruksi. Kami percaya kecepatan menjadi sangat penting,” terang Kabawata.
Salah satu media elektronik di Jepang, NHK, melaporkan ada 1.100 orang terluka, delapan orang dinyatakan masih hilang dan belum ditemukan. Sebanyak 44.449 orang berhasil dievakuasi. Sebagian besar dari jumlah orang tersebut masih berlindung di tempat penampungan.
Dari data USGS, mengindentifikasi kemungkinan kerugian ekonomi yang ditimbulkan mencapai 10 Miliar dolar. Atau kurang lebih 1 persen dari GDP Jepang di tahun 2014. Menurut USGS, gempa ini masuk pada kategori yang paling parah, telah menimbulkan kerusakan yang meluas. USGS mencatat gempa ini membutuhkan respon baik dari nasional maupun dunia internasional.
Setelah serangan gempa melanda, pemerintah Jepang telah mengirim lebih dari 3.000 polisi jepang, pemadam kebakaran, personil Self-Defense Forces, dan personil lainnya ke daerah-daerah yang dilanda gempa. Pencarian dan penyelamatan warga masih berlangsung. “Kami akan terus memobilisasi unit semaksimal mungkin untuk bisa melakukan semua hal yang bisa memastikan keselamatan warga,” terang Shinzo Abe, Perdana Menteri Jepang.