Blockchain Dan Real Estate – Bagaimana Blockchain Mampu Menghemat Industri Real Estate
Blockchain Dan Real Estate. Pada sebuah artikel yang termuat di insidebitcoins pada tanggal 4 Desember 2015 lalu, cukup menarik membahas bagaimana korelasi antara Blockchain dan real estate.
Dijelaskan pada artikel tersebut, bahwa teknologi blockchain mampu menghemat industri real estate. Ragnar Lifthrasir, seorang enterpreneur fintech real estate, dan juga ketua International Bitcoin Real Estate Association menganggap teknologi Blockchain Bitcoin, cukup berguna untuk meningkatkan efisiensi industri real estate.
Teknologi Blockchain, mampu memberikan pilihan yang lebih baik dari cara-cara tradisional dalam pencatatan industri real estate. Lifthrasir menjelaskan, bahwa cukup mudah bagi para pelaku tindak kriminal untuk membuat dokumen palsu. Sehingga hal itu menjadi masalah yang cukup serius bagi pemilik rumah. Dalam hal ini, teknologi blockhain mampu menjadi sistem yang lebih baik. Berguna untuk melacak catatan kepemilikan properti.
“Para penjahat, dapat membuat dokumen palsu hanya dengan menggunakan Photoshop dengan cap stempel yang murah seharga 15 dolar, dan itu dapat mengubah kepemilikan rumah anda. Bandingkan jika pelaku harus mematahkan kriptografi dibalik Bitcoin. Saya tidak dapat memprediksi secara tepat, berapa waktu dan biaya yang dapat dihemat jika menggunakan Blockchain Bitcoin untuk industri Real Estate, tapi jelas itu cukup signifikan.” Terang Lifthrasir.
Lifthrasir cukup percaya dengan ide smart property. Dia telah bekerja dengan sekelompok orang di Asosiasi Real Estate Bitcoin untuk membuat aplikasi yang dapat merampungkan seluruh proses pentransfer properti.
Menurutnya, penggunaan akta berbasis blockchain masih menjadi separuh solusi saja. Agar dapat berfungsi menjadi keamanan yang penuh, transfer aktual properti real estate perlu dilakukan dengan token Bitcoin. Ia menjelaskan token tersebut mirip dengan yang telah digunakan oleh NASDAQ dan Overstock.
Jangan Buang Waktu Kepada Pemerintah
Dengan kapabilitas teknologi Blockhain, dipercaya dapat memperbaiki sistem yang ada saat ini. Ragnar Lifthrasir dalam hal ini, menganggap tidak perlu membuang waktu untuk mengajarkan kepada pemerintah tentang teknologi Blockchain.
Ia mengatakan, “Akan menjadi hal besar, jika pemerintah menggunakan teknologi Blockchain yang dapat melacak kepemilikan properti. Tapi saya tidak berfikir itu layak untuk dilakukan, dan berusaha untuk meyakinkan mereka bahwa hal tersebut bisa dilakukan. Perusahaan real estate dan investor tidak perlu pemerintah untuk bertransaksi diantara mereka sendiri. Kantor panitera di negara ini hanya pusat untuk menjaga fotokopi dokumen, tidak ada yang ajaib tentang hal itu,” ungkapnya.
Meski banyak orang yang belum sepenuhnya percaya bahwa Bitcoin mampu membuktikan diri, namun teknologi dibelakangnya ini sudah cukup matang. Dapat digunakan dalam industri real estate. Pada saat itu, Lifthrasir yakin di tahun 2016 akan menjadi tahun blockchain di dunia real estate.