Sehari lalu usulan tentang Taproot dan Schnoor Signature sudah dijadikan satu dalam git merge request. Penggabungan BIP Taproot dan Schnoor beserta tap script di BIP 340-342 ini sekaligus memberikan pernyataan bahwa rancangan implementasinya kian siap untuk diujikan lebih lanjut.
BIP 341 (Bitcoin Improvement Proposal )Taproot sendiri sudah muncul sejak tahun 2019. Gagasan awal rancangan Taproot diusung oleh Greg Maxwell. Lalu kemudian dikembangkan lebih jauh oleh Pieter Wuille.
Sejak awal mulai diusulkan ke dalam BIP, Taproot memang dinilai akan lebih maksimal implementasinya jika disandingkan dengan Schnoor Signature. Sementara Schnoor signature juga sudah termuat dalam BIP 340. Sedangkan muncul kembali untuk usulan script validasi Taproot di BIP 342.
Secara garis besarnya, penyatuan rancangan BIP untuk Taproot, Schnoor Signature, dan juga script Taproot menjadi cukup logis dan lebih baik. Hal itulah yang menjadi landasan penggabungan BIP menjadi satu. Namun, masih belum ada tenggat waktu pasi kapan aktivasi yang memperkuat privasi bitcoin itu dilakukan.
Sisi privasi bitcoin, tampak jelas menjadi proyeksi yang cukup penting setelah implementasi Segwit berhasil dilakukan. Privasi jelas merupakan hal yang cukup krusial di dalam core Bitcoin untuk menambah sisi keamanan.
Lebih spesifik, Taproot juga berguna dalam meningkatkan efisiensi transaksi bitcoin yang dilakukan. Belum lagi, dengan implementasi Taproot, juga membuka peluang dalam mengembangkan smart contract menjadi lebih baik dengan keamanan yang tinggi. Apalagi, baik untuk rancangan Taproot dan juga Schnoor Signature bisa dilakukan hanya dengan soft fork saja.
Dalam ciutan Pieter Wuille kemarin, sekilas memberikan gambaran singkat tentang detail rancangan Schnoor Signature.
Pada ciutan itu, Pieter Wuille kembali memberikan sekilas penjelasan tentang algoritma validasi batch di dalam Schnoor. Singkat kata, algoritma untuk validasi batch Schnoor ini dilakukan dalam dua tahap, atau bisa juga dimaknai sebagai “multiplicator”.
Tahapan tersebut tentu saja berkaitan dengan tahap multiplication di dalam elliptic curve. Sehingga dibutuhkan dua kali proses validasi dalam setiap digital signature. Dalam hal ini, rasionalnya mungkin dianggap membutuhkan waktu lebih lama jika melalui dua tahap validasi. Namun sebenarnya sejak awal usulan ini muncul, sudah ada beberapa gambaran solusi yang bisa mengakomodir.
Sebut saja seperti Bellare-Neven Signature, ataupun juga dengan usulan Shamir dalam Straus algorithm, dan ada pula seperti Bos-coster dan Pippenger’s Algorithm. Secara keseluruhan, beberapa opsi tersebut berguna dalam mempercepat proses validasi berjenjang di dalam Schnoor.
Lebih jauh, Wuille juga menyebut bahwa pada BIP 340 juga sudah mendukung tahapan validasi batch. Meskipun sayangnya implementasi itu belum dilakukan. Terkait dengan kapan kiranya aktivasi untuk Taproot dan Schnoor, Wuille sejauh ini masih belum bisa untuk berspekulasi.