Hal ini dituliskan di media Neon Nettle dalam salah satu berita di laman situsnya. Komentar-komentar ini datang setelah CEO JP Morgan, Jamie Dimon, mencoba untuk mengecam mata uang digital dengan mengklaim bahwa Bitcoin adalah sebuah “kecurangan.”
Dia mengklaim bahwa kripto yang asli itu “tidak memiliki hal yang nyata” dan bahwa hal itu “akhirnya akan ditutup.” Dengan harapan bahwa orang-orang akan terhalang untuk berinvestasi dan mengembalikan uang mereka ke bank. Namun pernyataan Dimon tampaknya hanya dianggap angin lalu. Karena justru Bitcoin terus memecahkan semua rekor, terus melambung dengan nilainya sekarang mencapai hampir $ 20.000. Rainer Michael Preiss, direktur eksekutif di Taurus Wealth Advisors mengatakan bahwa bank-bank ketakutan akan kripto, mengubur IMF dan bank sentral yang dikendalikan oleh Rothschild. Tampaknya para warga merebut kendali keuangan global untuk pertama kalinya dalam sejarah.
“Tentu saja, jika Anda menjalankan bank AS yang sangat besar, kemungkinan besar Anda takut dengan blockchain dan bitcoin,” kata Preiss. Bagaimana pun, penasehat kekayaan yang berbasis di Singapura ini percaya pada kekuatan Bitcoin, yang pada dasarnya merupakan alternatif cara untuk menyimpan aset. Dikatakan bahwa hal itu bisa memimpin “revolusi industri keempat”. Dia mengatakan kepada CNBC bahwa mata uang kripto dapat memberi investor alternatif yang layak mengingat ketidakpastian dari kurangnya transparansi perbankan.
“Titik perhatiannya adalah tentang cadangan dana yang terpecah-pecah dalam sistem perbankan dan neraca Federal Reserve pada $ 4,5 triliun. Di mana Fed secara resmi telah menolak audit,” tuturnya. “Di sisi lain, dengan blockchain Bitcoin, anda dapat mengaudit setiap hari karena dia bersifat open-source.” Bitcoin menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat setiap transaksi tunggal yang telah dilakukan. Artinya, semua pengguna akan dapat melihat secara lengkap dari buku besar digital ini (blockchain).