Departemen Kesehatan AS Mengundang Para Peneliti Blockchain Membuat Makalah Untuk Diproyeksikan di Bidang Kesehatan
Departemen Kesehatan AS. Mengikuti jejak langkah yang telah diambil oleh Estonian eHealth Foundation, mengembangkan teknologi Blockchain, kini Departemen Kesehatan dan Layanan Kesehatan Amerika Serikat (US Departement of Health and Human Services – HHS) mengumumkan pengajuan permintaan makalah ataupun penelitian yang membahas tentang Blockchain untuk bidang kesehatan.
Pengumuman tersebut tercatat di Federal Register, dan juga dipublikasikan secara online di situs federalregister.gov. Di dalam pengumuman itu, menunjukkan bahwa HHS mencari makalah yang mengeksplorasi teknologi Blockchain di bidang kesehatan. Batas akhir penyampaian tersebut, berakhir pada tanggal 29 Juli 2016, dan pemenangnya juga akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 2016.
Beberapa ketentuan yang harus terpenuhi seperti, makalah tidak boleh lebih dari 10 halaman, satu grup atau peneliti tidak boleh mengirim lebih dari 3 makalah. Selain itu, makalah yang diserahkan haruslah membahas dan menjelaskan tentang kriptografi, yang menjadi dasar fundamental Blockchain.
Termasuk juga bagaimana teknologi Blockchain tersebut dapat digunakan untuk memajukan interoperabilitas industri, seperti yang tercantum di dalam Nationwide Interoperabilitas Roadmap, Patient Centered Outcomes Research (PCOR), presisi obat medis, dan juga kebutuhan pelayanan kesehatan lainnya. Hingga memberikan rekomendasi, serta implementasinya dari teknologi Blockchain.
Sementara itu, Nationwide Interoperabilitas Roadmap ini sebelumnya telah diterbitkan beberapa waktu lalu. Digunakan untuk mendukung interoperabilitas yang lebih besar, antara jaringan data kesehatan di Amerika Serikat.
Dituliskan di Coindesk, pemenang nantinya akan diundang untuk mempresentasikan karya mereka, pada sebuah agenda lokakarya bertajuk “Workshop Blockchain dan Kesehatan”. Acara tersebut akan di prakarsai oleh National Coordinator for Health Information Technology, dan juga National Institute of Standards and Technology (NIST).
Tidak hanya Departemen Kesehatan saja yang pernah mengajukan permintaan seperti ini. Sebelumnya, Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Departemen Pertahanan juga pernah mengajukan permintaan aplikasi serupa, yang berbasis pada teknologi Blockchain. US Departement of Defense, atau yang lebih banyak dikenal dengan singkatan DoD, menginginkan aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat saluran aman dalam pengiriman pesan, dengan berbasis Blockchain. Sedangkan Nato, mengajukan permintaan aplikasi berbasis Blockchain, yang nantinya digunakan untuk membuat logistik militer, pengadaan, dan juga sistem keuangan yang lebih efisien.
Bisa jadi, langkah tersebut digunakan sebagai awalan untuk dapat mengaplikasikan teknologi Blockchain tersebut untuk bidang kesehatan di AS. Dimulai dengan membangun lingkungan yang lebih positif dan terbuka untuk para peneliti Blockchain yang ada di sana.