MIT Media Labs Rilis Open Source Code Sertifikasi Digital Berbasis Blockchain
Sertifikasi Digital berbasis blockchain. Para peneliti dari MIT telah memulai proyek “Digital Certificates Project”. Proyek itu adalah sertifikasi digital berbasis blockchain yang dibangun sejak setahun lalu. Pada proyek sertifikasi digital itu dibangun menggunakan Blockchain Bitcoin dengan Open Badger Mozilla.
Dan tiga hari yang lalu, MIT Media Labs telah berhasil merilis code versi pertamanya. Rilis pertama itu adalah open source dibawah lisensi MIT Open-source sehingga semua orang bisa bereksperimen, ataupun membuat proyek serupa.
Sertifikasi digital berbasis blockchain ini sebelumnya juga telah diimplementasikan oleh Holberton School. Institusi pendidikan Holberton School juga memberik sertifikasi digital berbasis blockchain kepada para lulusannya. Sehingga selain mendapat sertifikat kelulusan berbentuk fisik, para wisudawan diberikan sertifikat digital yang dibangun menggunakan teknologi Blockchain.
Karena code sertifikasi digital berbasis blockchain dari MIT Media Labs adalah open source, maka kini telah bisa dipelajari oleh siapa saja. Tim peneliti di proyek sertifikasi digital ini adalah Juliana Nazaré and Kim Hamilton. Meski pada rilis versi pertama ini masih bersifat eksperimental, namun banyak hal bisa dipelajari. Lebih jauh para peneliti juga menghimbau kepada lembaga maupun institusi yang berniat untuk mengembangkan dan menggunakannya, sebaiknya menunggu di versi ke 2. Nantinya, versi kedua juga akan menggunakan lisensi open source.
Menjadi landasan pemikiran dalam proyek sertifikasi digital ini, untuk merancang alternatif solusi baru saat sertifikasi yang umum sebelumnya tidak bisa bekerja dengan baik, atau kurang begitu efisien untuk masa yang mulai menjadi serba digital sekarang. Kadangkala, untuk meminta transkrip dari universitas juga rumit dan memakan waktu. Kesulitan-kesulitan ini, bisa diatasi jika telah ada sertifikasi dalam bentuk digital. Sehingga akan mudah diakses, data yang tersimpan juga bisa terlindungi dengan tingkat keamanan yang lebih.
Di dalam sistem sertifikasi digitalnya, ada tiga buah repositori sebagai arsitekturnya. Ketiga repositori itu adalah Issuer, Viewer, dan Schema. Berikut penjelasan masing-masingnya:
Cert-schema: menerangkan standar data yang digunakan untuk sertifikat digitalnya. Di sini, sertifikat digital ini disusun dari file JSON yang dipakai untuk mengkodekan Cert-issuer code, dan ditempatkan pada blockchain.
Cert-issuer: Digunakan untuk mengambil sertifikat yang disusun dengan JSON tadi, lalu menciptakan hash dari sertifikat itu. Dan menyiarkan transaksi itu dari address penerbit kepada address penerima, dengan hash yang telah di embedded dalam OP_RETURN. Sementara, hash diatas adalah string yang dapat digunakan secara unik untuk mengidentifikasi sebuah file digital yang mungkin berukuran lebih besar.
Cert-viewer: Setelah sertifikat itu diterbitkan, dan di tempatkan di dalam Blockchain, cert-viewer digunakan untuk bisa menampilkan dan memverifikasi sertifikat digital tersebut. Selain itu, code viewer juga bisa digunakan oleh user untuk meminta sertifikat, dan generate identitas Bitcoin baru.
MIT Labs di dalam proyek ini memang menggunakan Blockchain Bitcoin. Dan Blockchain telah banyak bisa digunakan untuk membangun banyak aplikasi selama ini. Eksplorasi teknologi Blockchain memungkinkan mewujudkan hal seperti ini. Mengapa menggunakan Blockchain Bitcoin? Para peneliti di di rilis blognya menerangkan bahwa Blockchain Bitcoin telah banyak dan sering diuji, dan juga dapat diandalkan.
Anda ingin melihat bagaimana sistem sertifikasi digital, anda dapat melihat langsung di Digital Certificates Project. Di link tersebut akan terdapat source code, dokumentasi proyeknya, maupun sample implementasi yang telah dilakukan. Semakin nampak, bahwa eksplorasi teknologi Blockchain akan terus bergulir, dan terus bergulir.
Gambar: MIT Media Labs