Atasi Bitcoin Ransom – Interpol Gelar Pelatihan Gabungan
Pelatihan Gabungan Atasi Bitcoin Ransom. Pelatihan gabungan Interpol tersebut diselenggarakan dengan kerjasama sektor swasta seperti Cellebrite, Cyber Defense Institute, Magnet Forensik, MSAB, NEC Corporation dan Trend Micro dan dengan dukungan dari University College Dublin dan Institut Infocomm Research.
Cybercryme dengan modus Bitcoin Ransom ini adalah salah satu persoalan yang dihadapi Bitcoin. Hal semacam ini membuat Bitcoin seolah menjadi dalang dan penyebab utama. Modus Bitcoin Ransom ini biasanya dengan menyebar malware Ransomware. Dan pelaku meminta tebusan kepada para korbannya dalam jangka waktu tertentu.
Dari pers release Badan Interpol Internasional 29 Maret lalu disebutkan, peserta yang mengikuti pelatihan tersebut menjalani serangkaian ujicoba dalam memecahkan tantangan penanganan keamanan digital (Interpol Digital Security Challenge). Salah satu tantangan dalam pelatihan tersebut, tim pelatihan harus bisa mengidentifikasi seorang pemeras yang meminta tebusan 10.000 Bitcoin dalam waktu 52 jam. Pada sebuah contoh kasus cybercrime dengan modus Bitcoin Ransom.
Interpol menganggap bahwa dewasa ini tindak kejahatan cyber telah menjadi cukup kompleks. Madan Oberoi selaku Direktur Innovation and Outreach di IGCI (Interpol Global Complex for Innovation) mengatakan, “Investigasi cybercrime telah menjadi lebih komplek. Sedangkan tantangan-tantangan di pelatihan ini menjadi sebuah replika dari lika-liku dan kesulitan yang dihadapi penyidik tiap harinya,” kata Oberoi.
Dalam pelatihannya, 64 peserta tersebut dibagi delapan tim. Masing-masing tim terdiri dari berbagi jenis keahlian yang dimiliki pesertanya. Termasuk penyidik cybercrime dan juga seorang ahli dibidang digital forensik.
Pada proses penyelidikan, masing-masing tim diberikan PC, Laptop dan perangkat lunak lainnya. Setelah itu, tim akan mencoba mempersempit tersangka. Proses itu dilakukan dengan menentukan letak fileserver dari blueprint yang telah dicuri oleh pelaku.
Setelah tim berhasil mempersempit tersangka, penyelidikan lebih lanjut dilakukan dengan melakukan analisa. Dengan cara mencari korelasi peristiwa yang mencurigakan dan relevan dalam tempo waktu tertentu. Setelah penyelidikan lebih dalam dilakukan, dan berhasil mengidentifikasi pelaku, tim juga harus mengumpulkan bukti-bukti otentik yang sah untuk bisa disampaikan kepada pengadilan.
Selama jangka waktu empat hari itu, peserta juga mendapat materi presentasi dari akademisi maupun materi dari agensi swasta. Sekaligus juga sesi pelatihan digital forensik yang relevan untuk investigasi dunia cyber.