Beberapa pekan sebelumnya, marketplace besar Coinbase mendapat tekanan yang cukup besar dari komunitas Bitcoin. Penyebabnya, pihak Coinbase telah memutuskan untuk mengakuisisi perusahaan analitik Neutrino. Di perusahaan tersebut, ada seseorang yang pernah menjadi personil di Hacking Team.
Hacking Team inilah yang memancing kemarahan komunitas Bitcoin, hingga kemudian memunculkan gerakan dengan tagar “Delete Coinbase”. Hacking Team ini dianggap telah melanggar hak sipil karena telah menjadi kaki tangan pihak berwenang dengan menjual perangkat khusus yang bisa digunakan untuk melakukan peretasan, dan juga pengintaian.
Tidak butuh waktu lama. Informasi tentang pelanggaran pihak Coinbase ini tersebar dimana-mana. Semua media menuliskan bagaimana sebuah kelompok yang dipandang sebagai musuh dunia internet itu bisa ada di dalam Coinbase.
Nampaknya, dari protes keras ini memberikan pukulan telak pada pihak Coinbase. Tiga hari lalu, Brian Amstrong – CEO Coinbase membuat pernyataan resminya terkait dengan inisiatif dengan akuisisi Neutrino.
Di dalam rilis tersebut, CEO berambut prontos ini juga menyatakan permintaan maaf kepada komunitas Bitcoin. Pihak Coinbase juga menerangkan bahwa personal yang berasosiasi dengan Hacking Team itu telah dipecat.
“Kami memakan waktu lama untuk menggali lebih dalam tentang hal ini selama seminggu terakhir ini. Bersama dengan tim di Netrino, akhirnya telah mencapai kesepakan. Bagi mereka yang pernah bekerja di Hacking Team (meskipun saat init tidak lagi berafiliasi dengan grup itu) harus keluar dari Coinbase,” tulisnya.
Brian menyatakan dalam bahwa Coinbase telah melakukan kesalahan dan gagal dalam melakukan cek dan ricek tentang latar belakang perusahaan tersebut. Di dalam tulisannya, Brian juga menyebut bahwa dunia Bitcoin dan kripto secara umum memang banyak menitikberatkan pada perlindungan hak sipil dalam konteks dunia teknologi.
Sayangnya, nasi sudah menjadi bubur bagi Coinbase. Gerakan delete coinbase sudah begitu masif, tersebar dimana-mana. Pernyataan maaf tersebut juga terkesan begitu fatal, terlebih untuk perusahaan sekaliber Coinbase yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia Bitcoin.
Faktanya berkata lain. Meskipun Brian Amstrong sudah menyatakan untuk memberhantikan personal yang pernah terkait di Hacking Team, namun tetap cukup banyak pengguna Bitcoin yang tetap memutuskan untuk menghapus Coinbase.
Sebut saja pada cuitan CCO Bitrefill, John Carvalho beberap hari lalu. Di dalam cuitannya, John tetap menulis #DeleteCoinbase meskipun Brian sudah memecat Hacking Team dan meminta maaf.
John bahkan mengatakan bahwa perkataan Brian selama ini adalah omong kosong belaka. Salah satu editor di Bloomberg, Mark Milian, juga memberikan cuitan yang kurang lebih bernada serupa dengan memposting tulisan di Bloomberg.
Begitu pula dengan Jonas Schnelli, salah satu pengembang Bitcoin dan juga salah satu pendiri di Digitalbitbox. Di dalam cuitannya dia mengatakan untuk tidak tertipu dengan kabar pemberhentian Hacking Team di Coinbase.
Menurutnya, meskipun salah seorang itu telah diberhentikan, namun akuisisi yang dilakukan adalah akuisisi atas sebuah perusahaan. Pemberhentian salah seorang karyawan tersebut dipandang bukan menjadi hal yang penting.
Jonas beranggapan, cukup besar kemungkinan meski telah diberhentikan, namun dimasa mendatang bisa diperkerjakan kembali. Entah sebagai seorang kontraktor, penasehat, ataupun hanya sebagai seorang pemegang saham saja.
Upaya yang dilakukan oleh Coinbase ini memang terkesan sebagai upaya untuk berusaha merayu kembali para pengguna Bitcoin. Jelas, gerakan Delete Coinbase beberapa pekan terakhir terlihat begitu berdampak besar.Padahal selama ini, Brian Amstrong kerap memberikan pernyataan yang seolah tidak pernah mengindahkan cuitan-cuitan dari komunitas Bitcoin di Twitter. Anggapannya, tidak ada yang peduli dengan Bitcoin di Twitter. Namun, dari gerakan Delete Coinbase telah memberikan pukulan yang cukup telak.