Setelah sebelumnya merilis Liquid Network, selanjutnya Blockstream merilis BIP tentang standarisasi Proof of Reserves sebagai acuan transparansi bursa kripto konvensional. BIP (BItcoin Improvement Proposal) adalah semua detil proposal terkait dengan rancangan pengembangan untuk Bitcoin.
Desain Bitcoin dibuat sedemikian rupa agar sistem yang desentralisasi itu bisa terwujud sepenuhnya. Namun sayangnya ide dasar tersebut tidak begitu mulus dijalankan terkait dengan bursa kripto yang ada. Di dalam perjalanannya, bursa kripto P2P memang sudah banyak bermunculan, namun bursa kripto konvensional ini tetap masih banyak digunakan pengguna.
Bursa kripto konvensional ini umumnya didirikan oleh korporasi atau perusahaan yang berada di luar sistem inti Bitcoin. Sebagai sebuah penyedia layanan oleh pihak ketiga, bursa kripto konvensional menggunakan sistem yang masih terpusat (centralized).
Dalam hal ini, kehadiran bursa kripto terpusat atau konvensional sampai saat ini justru kian ekslusif dan justru kian tidak bisa memberikan transparansi. Sudah cukup begitu banyak permasalahan yang muncul, mulai dari indikasi kerentanan masalah keamanan, potensi melakukan kecurangan, scamming pengguna, pump and dump, dan masih banyak yang lain.
Ide tentang Proof of Reserves pertama kali muncul di tahun 2015. Proof of Reserves tersebut digagas dan disusun dalam makalah berjudul “Making Bitcoin Exchanges Transparent” oleh Christian Decker, James Guthrie, Jochen Seidel, serta Roger Wattenhofer.
Alasan utama munculnya ide Proof of Reserves tidak lain setelah adanya insiden MTGox. Satu tujuan utama yang digagas agalah agar liabilitas perusahaan pengusung bursa kripto konvensional tersebut dapat dilihat secara publik.
Berikutnya pada tanggal 26 Oktober di tahun yang sama, 2015, muncul mekanisme perbaikan ide proof of reserved yang disusun oleh Gaby Dagher, Benedikt, Joseph B, J Clark dan Boneh. Makalah perbaikan mekanisme proof of reserves itu berjudul “Provisions: Privacy-Preserving Proof of Solvency for Bitcoin Exchange”.
Setelah munculnya inisiatif tentang Proof of Reserves, beberapa bursa kripto seperti Vaultoro, Kraken, Bitstamp, dan juga Uphold sudah menyatakan mulai menerapkannya. Namun sampai saat ini, protokol dan sistem yang bagaimana sebagai acuan dasar proof of reserves memang belum ada standarisasi.
Munculnya gagasan yang diusung oleh Blockstream tentang standarisasi Proof of Reserves jelas menjadi jalan pembuka yang cukup bagus. Ekslusifitas serta berbagai permasalahan yang muncul tentang bursa-bursa kripto konvensional sampai detik ini memang telah banyak memakan korban.
Di dalam rancangan Blockstream, konsep BIP untuk Standarisasi Proof of Reserves tersebut disusun dalam dua bagian besar. Pertama dalam format sebagai bukti aslinya, dan kedua dalam format bukti metadata.
Yang digunakan sebagai dasar proof of reserves itu tidak lain adalah dalam bentuk transaksi bitcoin pada umumnya. Hanya saja, pada transaksi nantinya akan bisa memenuhi kebutuhan agar tidak dapat di pergunakan (unspendable).
Penguncian transaksi agar tidak ditransaksikan itu tidak lain sebagai upaya meminimalisir resiko untuk para pengguna. Jika cadangan dana itu ditransaksikan, lantas bagaimana letak liabilitas pada bursa kripto tersebut. Dan fungsi kedua adalah bahwa transaksi itu nantinya memberikan validitas bahwa penerbit dari bursa kripto tersebut benar-benar sudah menaruh dana pada transaksi tertentu sebagai proof of reserves.
Secara khusus, implementasinya memang dapat dijalankan berdasarkan UTXO pada Bitcoin, namun rancangan tersebut disebut juga bisa berjalan pada Liquid Network.